KERATON KERAJAAN MATAN KETAPANG

Pusat Pemerintahan Kerajaan Matan Ketapang

RUMAH ADAT MELAYU KETAPANG

Salah Satu Pusat Kebudayaan Melayu Ketapang

HUTAN KOTA KETAPANG

Hutan Kota Merupakan Habitat Hewan dan Tumbuhan Asli Ketapang

BUNDARAN ALE-ALE KETAPANG

Bundaran Ale-ale adalah bundaran sekaligun icon Kota Ketapang

PANTAI TANJUNG BELANDANG

Salah satu Objek Wisata yang ada di Ketapang

Senin, 30 Juli 2012

Pohan: Pemerintah jangan Sibuk dengan Mega Proyek



TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Mantan kepala kantor dan catatan sipil Ketapang, Moh F Pohan, mempertanyakan keseriusan pemeritah dalam menjalankan program nasional, E- KTP di Ketapang. Karena sampai saat ini pemerintah belum terlihat bergerak, sementara tenggang waktu sudah sangat mepet.

"Bagaimana dengan Komitmen Bupati untuk program nasional ini, jangan hanya ngurusin proyek melulu, perencanaan data pun masih amburadul. Padahal target bulan Oktober untuk 300 Kab/Kota sudah selesai 100 peren," katanya kepada Tribunpontianak.co.id, Senin (30/7/2012).

Dikatakannya, dari Disdukcapil Ketapang seharusnya bukan hanya mempersoalkan perangkat sipemenang tender, apakah alat tersebut baru atau tidak, sebab itu sudah termasuk urusan pengusaha, sebab untuk tahun depan sudah masuk sewa jaringan dalam SKPD disdukcapil. Source

"Sampai 2012 masih ditanggung Ditjen dukcapil pusat, jelas perangkat VSAT bukan milik dukcapil di seluruh Indonesia 477 Kab./Kota. Maka dari itu kadis harus menyiapkan anggaran pula untuk membayar tenaga operatornya, mereka ini manusia bukan robot," tandasnya.

Waspada! Kasus DBD Ketapang Naik

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Untuk mengantisipasi merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD) dinas kesehatan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat secara rutin melakukan peyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan oleh puskesmas di masing-masing kecamatan yang ada di wilayah tersebut.

"Kalau untuk penanganan DBD kita rutin, itu dilakukan pengamatan setiap minggunya, puskesmas selalu memberikan himbauan kepada masyarakat agar sadar mengenai kebersihan lingkungan," kata kepala dinas kesehatan Ketapang Heri Yulistio belum lama ini.

Heri mengatakan, jika dibandingkan, dengan tahun lalu kasus DBD di Ketapang mengalami kenaikan, karena pada tahun ini merupakan siklus yang terjadi hampir empat tahun sekali. Heri menegaskan kasus tersebut terjadi di hampir semua Kabupaten dan Kota di Kalbar.

"Kita lupa data persisnya, namun pada tahun ini memang perkiraan akan mengalami lonjakan kasus DBD, namun kita sudah lakukan antisipasi sejak dini, supaya kasus tersebut tidak sampai meledak," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Heri mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah masing-masing dengan tidak membiarkan adanya air yang menggenang, sebab munculnya DBD tersebut bermula dari tempat yang kotor dan genangan air.

"Seperti biasa cara praktis pencegahan DBD adalah dengan melakukan langkah, 3 M, yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang bekas, di samping itu kita juga harus membersihkan lingkungan rumah yang ada di sekitar lingkungan," jelasnya.Source

Minggu, 29 Juli 2012

Sabtu dan Minggu, Pemkab Gelar Bazar

16 Pengunjung Kedai Ramadan Beruntung
http://www.pontianakpost.com 

SAMBANGI KEDAI RAMADAN: Bupati Ketapang Henrikus bersama istri, Ny Riniwati Henrikus, menyempatkan diri berbelanja kue di kedai Ramadan di Komplek Pendopo Bupati Ketapang, pada Jumat (27/7) sore. ISTIMEWA
KETAPANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang menggelar bazar Ramadan pada Sabtu dan Minggu (28 – 29 Juli) di kompleks kedai Ramadai Pendopo Bupati Ketapang. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan KabupatenKetapang, Syahrani, membenarkan adanya bazar Ramadan Sabtu dan Minggu tersebut. 

Kegiatan rutin setiap tahun ini diharapkan mampu menbantu masyarakat Kabupaten Ketapang. Dilakukannya bazar tersebut juga diakui Sugiarto, sekretaris Deknasda Ketapang. Kabid Perindustrian Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan ini menuturkan bahwa bazar tersebut juga menggairahkan iklim perekonomian pada Bulan Ramadan. Apalagi, pada waktu seperti ini, biasanya harga barang tertentu cenderung mengalami kenaikan. Maka dengan bazar tersebut, dia berharap siklus perekonomian tetap stabil.

“Selain itu, bazar Ramadan ini sekaligus juga disinergikan dengan  aktivitas kedai Ramadan di tempat ini, sehingga benar-benar membantu masyarakat,” ungkap Suhaimi, kabag Humas Setda Pemkab Ketapang menuturkan secara terpisah. Sementara itu,  aktivitas kedai Ramadan di Kompleks Pendopo Bupati Ketapang setiap hari kian bertambah ramai. Apalagi, pada saat bersamaan, Pemkab berbagi kebahagiaan dengan pengunjung kedai tersebut.

Pada hari ketujuh Ramadan, misalnya, sebanyak 16 pengunjung kedai Ramadan mendapat kejutan. Pasalnya, pada kunjungan di hari keenam, wajah mereka masuk dalam ‘Lensa Ramadan.’ Foto pengunjung terpasang di komplek kedai Ramadan pada hari ketujuh. Selain itu, pengunjung juga akan mendapatkan paket Ramadan senilai Rp200 ribu yang disediakan Pemkab dan diserahkan kepada pengunjung yang beruntung oleh Bupati Ketapang, Henrikus pada Jumat (27/7) lalu. Paket Ramadan ini setiap hari disedikan untuk pengunjung. Rata-rata paket yang diberikan tersebut

adalah sebanyak 10 paket setiap harinya. Selain menyerahkan paket Ramadan, pada Jumat petang tersebut, Bupati didampingi istri, Ny Riniwati Henrikus, serta Sekda Ketapang Andi Djamiruddin, juga menyempatkan diri belanja di kedai Ramadan. Bupati dan masyarakat membaur berbelanja kue tradisional.  Adanya kedai Ramadan di Kompleks Pendopo Bupati ini baru dilakukan pada tahun 2012. Ini menunjukkan pendopo Bupati sejak pemerintahan Henrikus, benar-benar telah menjadi milik masyarakat Ketapang. (ads)Source

Sabtu, 28 Juli 2012

Pemerintah Dinilai Lamban

http://www.pontianakpost.com 
 
Amantus Sumarno
ANGGOTA DPRD Ketapang, Amantus Sumarno, meminta Pemerintah Kabupaten Ketapang, bisa segera menuntaskan persoalan tanah adat antara masyarakat Desa Asam Besar, Manis Mata, dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Harapan Sawit Lestari (HSL).“Saya menilai tindakan Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk segera menyelesaikan masalah di Desa Asam Besar ini cenderung lamban. Padahal sejak beberapa bulan lalu, pemerintah daerah dan pihak perusahaan telah berjanji akan sesegera mungkin menuntaskan perosalan ini,” ujarnya kepada Pontianak Post di Ketapang.
Desakan yang diutarakan Amantus tersebut bukan tidak berasalan. Ia menilai hingga saat ini masyarakat Desa Asam Besar sudah kooperatif dan bersabar menunggu janji dari pemerintah daerah. Namun ia sangat menyayangkan hingga sekarang janji pemerintah masih belum terealisasi. “Kesabaran masyarakat juga ada batasannya, jangan sampai karena berlarut-larutnya masalah ini, masyarakat menjadi anarkis,” tandasnya.

Dia mengingatkan jika masalah tersebut tidak segera ditutaskan, menurut keterangan yang diperolehnya, masyarakat Desa Asam Besar akan melumpuhkan aktivitas HSL yang beroperasi di kawasan tersebut. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Camat Manis Mata, Darma, menerangkan, konflik sosial yang terjadi antara masyarakat Desa Asam Besar dengan HSL, terjadi karena masyarakat Desa Asam Besar menganggap sejumlah lahan yang digarap HSL di daerahnya merupakan tanah adat. Dari sejumlah informasi yang dihimpun, HSL sudah melakukan pengerjaan lahan untuk tahap ketiga di wilayah Desa Asam Besar, Manis Mata, seluas 4.187 hekatar, sementara masyarakat menuntut tanah adat kurang lebih 600 hektar.

Untuk menuntaskan kasus tersebut, beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Ketapang berupaya memasiliatasi masyarakat dengan pihak perusahaan, serta berjanji akan segera menuntaskan masalah tersebut. Namun hingga sekarang janji itu masih belum terealisasi. “Persoalan ini telah berlangsung cukup lama, yakni sekitar tahun 1994. Masyarakat sudah cukup bersabar, jadi saya harap Pemerintah Kabupaten Ketapang bisa segera membantu masyarakat untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut,” pungkasnya. (ash)Source

Pemda Diminta Pantau Harga Kebutuhan Pokok

http://www.pontianakpost.com
KENDAWANGAN – Beberapa harga kebutuhan pokok di Kecamatan Kendawangan pada awal Ramadan ini cukup meningkat. Kondisi ini diperkirakan akan semakin merangkak naik hingga menjelang lebaran mendatang. Hal ini membuat banyak konsumen, terutama kalangan ibu rumah tangga di Kendawangan mengeluh. Pasalnya mereka harus merogoh uang lebih besar lagi untuk membeli sejumlah kebutuhan pokok sehari-hari.

Salah satu ibu rumah tangga, Mina (36), warga Kampung Sukun Desa Kendawangan Kiri, Kendawangan, misalnya, mengeluhkan harga sembako yang kian hari kian melonjak, sehingga dia harus lebih ekstra jeli mengatur pengeluaran sehari-hari. Apalagi ia mengaku selama puasa ini warung lontong sayurnya harus tutup, sehingga nyaris tidak ada penghasilan. Namun dia masih beruntung karena bisa beralih berjualan kedai Ramadan bersama suami dan anaknya.

"Uang hasil berjualan kedai Ramadan tentunya tidak banyak dibanding dari hasil berjualan lontong sayur sehari-hari, namun keperluan untuk makan sehari-hari tetap harus dipenuhi. Jadi kalau harga kebutuhan pokok semakin naik, otomatis cukup memberatkan bagi saya,” akunya. Merasa harga beberapa kebutuhan pokok mulai melonjak sejak awal Ramadan, perempuan paruh baya itu berharap agar Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui instansi terkait, dapat menggelar pasar murah. Caranya, menurut dia, bisa saja dengan menjual aneka kebutuhan pokok yang jauh lebih murah dibanding harga di pasaran.

“Saya harap pasar murah bisa kembali dilakukan di Kendawangan seperti tahun lalu, karena akan sangat membantu para warga yang memiliki ekonomi menengah kebawah,” ujarnya.  Mengantisipasi melonjaknya harga kebutuhan pokok, belum lama ini melalui rapat koordinasi antara DPRD Ketapang dan Pemda Ketapang melalui dinas dan instansi terkait juga meggelar rapat. 

 “Untuk mengantisipasi melonjaknya harga sembako, kata pihak Disperindagkop akan menggelar pasar murah. Begitu juga untuk menganatisipasi adanya barang-barang kadaluarsa, akan ada tim yang diturunkan ke lapangan, untuk memantau peredaran barang-barang yang dikonsumsi masyarakat,” papar anggota DPRD Ketapang Almuhammad Yani, yang turut hadir dalam rapat koordiansi antara pihak eksekutif dan legislatif tersebut belum lama ini. (ash) Source

Kejayaan Tinju Ketapang Tinggal Kenangan,Mengapa Pemerintah Kabupaten Ketapang Pasrah ?

Dari Sini, Petinju Indonesia Pertama Juara di AS
http://www.pontianakpost.com
KETAPANG – Kabupaten Ketapang pernah memiliki petinju yang ditakuti dunia pada era 1997-an. Bahkan Ketapang pernah mengirimkan duta mereka untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) Tinju Indonesia selama 6 tahun, atas nama Damiaus Yordan dan Daud ‘Cino’ Yordan, sedangkan Yohanes Yordan hanya 3 tahun. 

Era keemasan maupun kejayaan tinju Ketapang, salah satunya adalah andil tiga orang yang sangat berjasa di era 1990 – 2000-an. Seperti Kol Inf John RB Pangkey sebagai Dandim 1203 Ketapang sekaligus Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina) Ketapang. Figur yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kalbar ini dibantu ketua hariannya Herman Whimpy, dengan pelatih ditangani langsung oleh Henrikus yang saat ini merupakan Bupati Ketapang. Selain ketiga nama tersebut, juga tercatat Morkes Effendi yang saat itu belum jadi Bupati Ketapang, menjadi salah satu pengurus Pertina Ketapang, tepatnya sebagai wakil ketua harian.

Itulah era kejayaan tinju Ketapang di tingkat daerah, nasional, dan dunia di masa silam. Bahkan Yordan bersaudara dilatih sekolah tinju di Kota Havana, Kuba. Modal yang didapat dari negerinya Fidel Castro itu, tinju Ketapang kemudian dikenal dunia. Kehebatan tinju Ketapang, menjadikan Damianus Yordan menjadi juara di Kota Kentucky, Amerika Serikat. Bahkan Damianus juga tercatat sebagai petinju Indonesia pertama yang pernah juara di ring tinju amatir Amerika Serikat. Ini dikarenakan para petinju Indonesia lainnya harus mengakui kekalahan. 

Seperti, Elias Pical di kelas Bantam Yunior 52,5 kilogram (kg), juara dunia asal Indonesia tersebut harus kalah saat menghadapi Juan Polo Perez dari Kolombia. Kemudian Andrean Kaspari dikalahkan TKO pada ronde ketiga oleh petinju Amerika Serikat, Tim Austin, pemegang sabuk juara IBF kelas Bantam 54 kg. Selaras dengan terbentuknya Kabupaten Kayong Utara sebagai buah dari pemekaran Kabupaten Ketapang, Yordan bersaudara kini berada di bawah bendera Sasana Kayong Utara Sukadana.

Era kejayaan tinju Ketapang akhirnya pindah ke Kayong Utara. Dibuktikan dengan dua kali menjadi juara umum berturut-turut di tingkat Kalbar. Hebatnya lagi, Kayong Utara telah berhasil mengantarkan Daud Yordan jadi juara dunia kelas Bulu 57,1 kg International Boxing Organization (IBO). Seperti diketahui, Kayong Utara telah menjelma menjadi sebuah kekuatan baru tinju nasional sejak menjadi daerah otonom baru, berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2007 (UU 6/2007). 

“Sejujurnya pembinaan tinju Kayong Utara dan cabang lainnya tidak ada beda dengan kabupaten lainnya di Indonesia. Jauh dari sentuhan teknologi olahraga yang modern, peralatan konvesional, dan terkesan menggunakan kekuatan alam saja. Tetapi yang sangat menolong, adanya pembinaan sistimatis dan berjenjang dari usia dini,” ungkap Damianus Yordan, sosok yang saat ini merupakan staf di Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Kayong Utara. 

Sebenarnya, menurut dia, pembinaan seperti ini sudah pernah dilakukan Pertina Ketapang yang digawangi Herman Wimpi dan kawan-kawan. Namun pudar setelah sasananya bangkrut, akibat tidak pernah diperhatikan dan dibina Pemkab Ketapang. Akhirnya saat ini Ketapang tidak lagi mampu mencetak juara dunia baru. Bahkan petinju Ketapang tidak terlihat lagi sentuhan teknik yang pernah ditakuti selama 17 tahun era Yordan bersaudara. (mik)Source

Jumat, 27 Juli 2012

Pusat Rehabilitasi Orangutan IAR Ketapang



Ketapang mempunyai pusat rehabilitasi Orangutan IAR Ketapang yang terletak di kelurahan kauman kecamatan benua kayong ketapang.belum lama ini menurut informasi yang saya baca di http://www.whatzups.net  IAR telah menerima anak orang hutan akibat perdagangan satwa ilegal yang beritanya seperti dibawah ini
Anyin, seekor bayi orangutan baru saja dibawa oleh tim rescue ke Pusat Rehabilitasi Orangutan IAR Ketapang. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat me-rescue Anyin dari pemiliknya. Saat ini Anyin sedang dalam perawatan intensif di klinik Pusat Rehabilitasi IAR Ketapang.
“Setelah dipelihara selama lebih dari 1,5 tahun, pemilik Anyin memutuskan untuk menyerahkannya ke BKSDA karena dia sangat sakit dan kemungkinan bisa mati jika dibiarkan terus.” Tutur drh. Adi Irawan, manajer Pusat Rehabilitasi Orangutan IAR Ketapang.
Pemiliknya membeli bayi orangutan hanya seharga Rp. 1.150.000 (setara dengan 140 USD). “Cukup murah untuk satwa yang terancam punah..” Ujar drh. Karmele Llano Sanchez, Direktur Eksekutif Yayasan IAR Indonesia.
Seorang pemburu telah membunuh induknya untuk menangkap Sang bayi lalu dijual ke pasar illegal. “Orangutan ini berasal dari Kabupaten Sambas” Lanjut drh. Karmele Sanchez “Daerah ini adalah rumah bagi subspecies Orangutan Kalimantan yang paling terancam punah Pongo pygmaeus pygmaeus.” Baru-baru ini subspecies pygmaeus termasuk ke dalam 25 primata paling terancam punah di dunia versi IUCN Redlist. Subspecies ini hidup dalam populasi yang kecil di bagian Utara Provinsi Kalimantan Barat dan di Sarawak Malaysia.
Bayi orangutan yang kehidupannya harus terrenggut dari hutan tempat asalnya memiliki masa depan yang suram. Tidak hanya induknya dibunuh oleh pemburu, namun bayi yang dipelihara seringkali mati. “Tingkat kematian yang tinggi disebabkan oleh penyakit menular yang berasal dari manusia.” Kata drh. Karmele Sanchez “Penyakit zoonosis yang kadang akan lebih parah jika terjangkit pada orangutan dibandingkan manusia karena sistem imun mereka tidak dapat mengatasinya.”
Bayi orangutan yang dipaksa untuk berpisah dari induknya adalah bayi yang masih kecil dan masih bergantung kepada air susu ibu.  Mereka masih memiliki sistem imun yang lemah sehingga rentan terkena penyakit.
“Orangutan yang dipelihara ini” tambah drh. Adi Irawan “tidak tinggal pada kondisi yang baik, mereka seringkali di rantai atau dikurung di kandang yang sempit, tidak mendapat makanan yang bernutrisi sehingga banyak yang memiliki masalah nutrisi dan tidak pernah mendapatkan penanganan medis yang sesuai-pada daerah terpencil di Kalimantan tidak ada klinik dokter hewan dengan fasilitas yang memadai.
Sangat sulit untuk menentukan berapa banyak orangutan yang terbunuh setiap tahun. Namun melihat jumlah orangutan di pusat rehabilitasi/penyelamatan satwa di seluruh Indonesia yang berjumlah lebih dari 1000, jumlah yang sebenarnya pasti sangat tinggi.
Faktanya adalah orangutan yang sampai ke pusat penyelamatan/rehabilitasi di Indonesia mungkin hanya sebagian kecil dari seluruh orangutan yang terbunuh atau diambil dari habitat aslinya.
Seringkali saat hutan dibabat, pemburu lokal bisa saja lebih mudah menemukan orangutan dan menembaknya. Para pemburu ini akan membunuh induknya dan orangutan yang lain lalu mengambil bayinya untuk dijual di pasar illegal. “Orang yang membeli orangutan sebagai binatang peliharaan sama bertanggung jawabnya dengan orang-orang yang menarik pelatuk tersebut.” Kata Karmele.
“Kita tidak tahu apakah orangutan ini akan hidup atau tidak.”
“Anyin, adalah salah satu yang cukup beruntung karena tiba di IAR tepat waktu meskipun kondisinya saat ini masih sangat kritis dan sedang berjuang untuk hidup.” kata tim dokter hewan dari IAR yang terus mengawasi Anyin 24 jam. Anyin dinyatakan memiliki demam typhoid, penyakit yang dimiliki oleh manusia dan cukup fatal jika terjangkit pada orangutan.
Anyin adalah satu contoh akibat dari penggundulan hutan, perburuan dan perdagangan satwa liar pada orangutan. Seringkali di Kalimantan dan daerah lain di Indonesia masyarakat memelihara orangutan secara illegal. Namun, banyak yang tidak sadar bahwa orangutan bukanlah satwa peliharaan dan seharusnya berada di alam.Source

KAYUNG AGRO Serahkan Lahan 3.400 Ha Untuk Konservasi


JAKARTA: PT Kayung Agro Lestari,  anak usaha PT Austindo Nusantara Jaya Agri(PT ANJ Agri),  akan menyerahkan lahan seluas 3.400 hektare di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, untuk dijadikan kawasan konservasi guna menampung pelepasliaran 40 orang utan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat.
Direktur Public Affairs ANJ Agri Sucipto mengatakan berdasarkan pemantauan BKSDA Kalimantan Barat dan studi yang dilakukan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) akhir 2011, pada wilayah Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas 17.987 ha, yang telah dicadangkan untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit PT KAL di Kabupaten Ketapang, Kalbar, terdapat wilayah yang bisa dijadikan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (high conservation value/HCV).
Di wilayah itu, menurut catatan penelitian UGM, distribusi orangutan merata di seluruh kawasan seluas + 3.400 hektar, rata-rata 3 individu per kilometer. 
Selain orangutan, berdasarkan hasil penelitian dari UGM,  di area PT KAL yang akan  menjadi kawasan konservasi tersebut,  terdapat  kurang lebih 30  jenis satwa liar, termasuk diantaranya beruang madu, rusa sambar, kucing kuwuk, lutung dahi putih, dan berbagai spesies burung yang berstatus mulai dari yang dilindungi PP No. 7/1999, sampai dengan yang rentan, terancam punah dan hampir punah. 
“Kami memutuskan untuk menyerahkan wilayah HCV  seluas 3.400 ha tersebut kepada Kementerian Kehutanan, dalam hal ini BKSDA, untuk dijadikan sebagai kawasan konservasi,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis hari ini. 
Dalam rangka persiapan penyerahan wilayah HCV kepada Kementerian Kehutanan, PT ANJ Agri berinisiatif memberikan kesempatan kepada tokoh masyarakat di sekitar wilayah HCV untuk mengunjungi PT Sahabat Mewah dan Makmur (PT SMM), salah satu anak perusahaan Kelompok Usaha ANJ Agri di Bangka Belitung, yang telah berhasil mendapatkan sertifikat Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO). 
Sertifikat RSPO adalah sertifikasi berstandar internasional yang diberikan hanya kepada perusahaan yang bertanggungjawab kepada lingkungan, masyarakat dan keanekaragaman hayati, yang dicetuskan oleh RSPO, organisasi multi stakeholder nirlaba yang berkantor pusat di Zurich, Swiss.
Kelompok Usaha ANJ Agri juga memiliki tiga pabrik kelapa sawit (PKS), yang masing‐masing berkapasitas 60 ton TBS per jam, dimana salah satunya adalah pabrik kelapa sawit yang fully automated, yang menggunakan teknologi canggih dan termodern di Indonesia.
Saat ini, ANJ Agri adalah pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) untuk mengelola hutan sagu alam seluas 40.000 hektar di Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat, dan sedang merencanakan pembangunan pabrik pengolahan sagu termodern yang berkapasitas 3.000 ton sagu perbulan, terbesar di dunia. 
Pengelolaan sumber daya alam ini akan dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan dan mempertahankan nilai‐nilai kearifan lokal.
ANJ Agri memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan, salah satunya dengan mengelola areal konservasi di sekitar areal perkebunan seluas 1.639 hektar di wilayah operasional di Tapanuli Selatan.
Rencana pelepasliaran 40 orang utan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalbar sendiri dijadwalkan awal April mendatang yang diharapkan dapat dihadiri oleh Menteri Kehutanan. 
PT Kayung Agro Lestari (PT KAL) adalah salah satu anak usaha PT ANJ Agri, kelompok usaha yang bergerak dalam bidang pengelolaan sumber daya alam, berupa pengelolaan kebun kelapa sawit dan sagu alam. 
PT KAL beroperasi di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, sejak 2005. Pada awal 2010, perusahaan telah memperoleh Hak Pelepasan Kawasan Hutan Konversi (HPK) dari Kementerian Kehutanan atas lahan yang diklasifikasikan sebagai Hutan Produksi Konversi untuk dikembangkan menjadi perkebunan kelapa sawit. 
Perusahaan saat ini sedang dalam proses untuk memperoleh status Hak Guna Usaha dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).  
Dari total ijin pelepasan kawasan seluas 17.987 hektar, sampai dengan Desember 2011, sekitar 4.234 hektar telah ditanami. 
Selain kebun kelapa sawit yang masih dalam tahap pengembangan di Ketapang Kalbar tersebut, Kelompok Usaha ANJ Agri mempunyai tiga kebun kelapa sawit yang sudah beroperasi, yang terletak di Kabupaten Padang Lawas Utara, Padang Lawas, dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Provinsi Sumatera Utara) serta di Kabupaten Belitung Timur (Provinsi Bangka Belitung). 
Total luas kebun kelapa sawit Kelompok Usaha ANJ Agri adalah 54.636 ha, dimana tertanam 33.028 ha. Dari jumlah tersebut yang sudah menghasilkan adalah 29.843 hektar.
Kelompok Usaha ANJ Agri juga memiliki tiga pabrik kelapa sawit (PKS), yang masing‐masing berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam, dimana salah satunya adalah pabrik kelapa sawit yang fully automated, yang menggunakan teknologi canggih dan termodern di Indonesia. 
Saat ini, ANJ Agri adalah pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) untuk mengelola hutan sagu alam seluas 40.000 hektar di Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat, dan sedang merencanakan pembangunan pabrik pengolahan sagu termodern yang berkapasitas 3.000 ton sagu perbulan, terbesar di dunia. (sut)Source

KONSERVASI HUTAN LINDUNG KETAPANG TERANCAM EKSPLORASI PERTAMBANGAN



Pontianak, 14/9 – Konservasi hutan lindung di Ketapang Kalimantan Barat yang dikelola PT Kayung Agro Lestari (KAL) terancam sulit diimplementasikan secara optimal dengan adanya kegiatan eksplorasi perusahaan pertambangan PT Laman Mining (LM) di areal konsesi konservasi tersebut.
"Adanya tumpang tindih perizinan yang tidak mengedapankan kepentingan pelestarian lingkungan akan menyulitkan implementasi konservasi lingkungan oleh perusahaan yang memiliki komitmen terlebih dahulu," kata Direktur Jasa Korporat Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Agri Hari Witono saat ikut dalam “Pertemuan Konservasi Orangutan Regional Kalbar “di Pontianak, Rabu.
Ia mengungkapkan, KAL adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit , anak perusahaan ANJ Agri, telah mendapatkan surat keputusan Menteri Kehutanan no. 643 tahun 2009 untuk pelepasan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi menjadi perkebunan, yang berlokasi di kelompok hutan Sungai Tulak, Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang.
Dalam kaitan itu KAL berkewajiban, antara lain tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hjidup ketika mengembangkan landscape perkebunannya dengan memperhatikan kawasan hutan bernilai konservasi tinggi (NKT), koridor satwa dan menjaga kawasan konservasi sesuai peraturan perundangan.
"Komitmen ini telah dilaksanakan KAL dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi kawasan NKT terhadap kawasan hutan yang dilepas. KAL telah melakukan penilaian kawasan NKT dengan menunjuk konsultan independen, yaitu Flora and Fauna International, PT Daemeter dan Forest Carbon," katanya.
Ia mengungkapkan, dari hasil identifikasi diketahui kandungan karbon yang terdapat di bawah kawasan konservasi gambut KAL itu mencapai sekitar 11 juta ton karbon. Sedangkan identifikasi fauna, kawasan ini diidentifikasi sebagai habitat dan lintasan orangutan.
Dengan hasil temuan tersebut, kata Hari, KAL telah berkomitmen untuk melestarikan orangutan dan kawasan gambut dalam dengan mengalokasikan kawasan konservasi seluas 6.387 ha atau 34 persen dari total konsesi seluas 18.755 ha, dengan rincian kawasan konservasi koridor satwa 969 ha, kawasan konservasi gambut dalam 4.605 ha dan kawasan penyangga 813 ha.
Namun, Hari menyayangkan, ternyata di areal konsesi konservasi KAL telah diterbitkan pula izin prinsip eksplorasi pertambangan bauksit atas nama PT Laman Mining (LM).
Selain itu, katanya, LM saat ini sedang dalam proses penyusunan dokumen Amdal, namun dalam pengambilan data di lapangan, KAL sebagai pemegang izin pada areal konsesi, tidak mendapat pemberitahuan sehingga dalam penyusunan dokumen Amdal-nya tidak terjadi sinkronisasi antara kegiatan pengelolaan kawasan konservasi yang telah direncanakan KAL dengan rencana kegiatan eksplorasi LM.
Bahkan, ungkapnya, LM untuk mendukung kegiatan operasionalnya juga telah memperoleh persetujuan UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) untuk rencana jalan angkutan dari pusat penambangan menuju pelabuhan yang akan melintasi kawasan lindung gambut dalam.
"Pengambilan data dalam penyusunan dokumen UKL dan UPL dilakukan juga tanpa sepengetahuan KAL dimana sebagian jalan tersebut akan dibangun didalam lahan konsesi KAL," ungkapnya.
Ia mengakui dalam melaksanakan pelestarian lingkungan dalam bentuk pengelolaan kawasan konservasi masih banyak menemui tantangan.
"Diperlukan kemauan politik dari pemerintah terkait, untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan, termasuk didalamnya mengurangi emisi karbon serta pelestarian satwa langka," kata Hari.
Sementara itu Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Genetik Ditjen Konservasi Keanekaragaman Hayati Kemenhut, I. Sri Rejeki saat dimintai tanggapan atas masalah itu mengaku belum tahu permasalahan sebenarnya. "Namun masalah ini akan saya sampaikan ke pimpinan di pusat," katanya.
Pada kesempatan itu Sri Rejeki mengungkapkan rasa apresiasinya terhadap perusahaan yang telah ikut dalam konservasi dan menaruh perhatian terhadap spesies satwa liar. Ke depannya, konservasi khusus orangutan ini perlu ditingkatkan bersama, perusahaan, masyarakat, pemerintah dan penggiat pelestarian orangutan.
Ditempat yang sama, Pjw Sekretaris Daerah Kalbar, Lensus Kandri yang mewakili Gubernur Kalbar mengatakan yang perlu menjadi perhatian bersama adalah kondisi orangutan yang hidup di luar Kawasan Konservasi dan Kawasan Lindung seperti di Kawasan Hutan Produksi dan Areal Penggunaan Lain yang masih berhutan.
Areal di luar Kawasan Konservasi dan Kawasan Lindung memiliki prosentasenya yang cukup luas yakni sekitar 72,56 persen dari total kawasan hutan di Kalimantan Barat.
"Orangutan tidak memiliki KTP sehingga tidaklah mungkin kita melarang primata ini untuk memasuki area kegiatan manusia. Oleh karena itu, saya harapkan kepada seluruh pihak swasta untuk tetap menjaga ekosistem Orangutan yang berada disekitar Ijin Usaha yang dimiliki," katanya.
Untuk itu, semua pihak perlu memberikan perhatian khusus bagi orangutan yang hidup di luar Kawasan Konservasi dan Kawasan Lindung karena akses penggunaan pada areal ini dapat diperuntukan bagi pembangunan di luar sektor kehutanan oleh berbagai pihak.
Menurutnya, kelestarian orangutan yang berada di luar kawasan konservasi, terutama kawasan yang sudah memiliki Ijin Usaha seperti Perkebunan dan Kehutanan membutuhkan dukungan konkret dari pemilik konsesi untuk mengintegrasikan pengelolaan menjadi bagian dari pengelolaan perkebunan sawit.
Dalam hal ini patut pula diterapkan skenario pencegahan dan penyelesaian konflik antara kepentingan manusia dan konservasi orangutan yang instrumennya sudah dikembangkan oleh berbagai pihak.
"Selain itu, Konservasi orangutan harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lokal baik langsung maupun tidak langsung, termasuk dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat, sehingga keseimbangan antara kepentingan ekologi dan ekonomi dapat berjalan secara seimbang," kata Lensus.(Rendra)Source

Aksi Sopir Ancam Ekonomi Ketapang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,  KETAPANG - Tokoh pemuda Tionghoa Ketapang Kalimantan Barat, Bewendy Hwa, mengharapkan kepada pemerintah dan instansi terkait segera mencari jalan keluar terhadap persoalan yang membelit para sopir truk Pelabuhan Sukabangun Ketapang, hingga mengakibatkan mereka mogok operasional.

"Ini tidak bisa didiamkan oleh pemerintah, sebab kalau mereka terus mogok maka perekonomian di Ketapang akan terhenti. Selama ini pasokan barang yang dipasarkan oleh para pengusaha adalah barang-barang yang dibawa oleh para sopir tersebut," kata Bawendy Hwa, kepada Tribunpontianak.co.id, Jumat (27/7/2012).

Dia mengatakan, jika truk tersebut terus melakukan aksi mogok tentu saja kebutuhan sembako di Kabupaten Ketapang akan sulit nantinya, jika sudah demikian sudah barang tentu sembako akan mengalami kenaikan. 

"Kasihan masyarakat kalau sudah begini karena terkena dampaknya, apalagi inikan bulan puasa, dan tidak lama lagi juga umat muslim akan melakukan lebaran," tegasnya.

Dia mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah memang perlu melakukan pertemuan dengan semua pihak SPBU yang ada di Ketapang ini, mereka kemudian sama-sama duduk satu meja untuk mencari jalan keluarnya.

"Di ketapang inikan ada 4 SPBU dan satu APMS, memang setiap SPBU hanya mendapatkan  1 sampai tangki solar perhari, namun saya pikir tetap mencukupi jika pengaturannya dilakukan dengan benar," katanyaSource

Pagu Raskin Ketapang Juga Berkurang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kepala seksi pelayanan public sub drive Bulog Ketapang, Aswin Akbar mengatakan, pagu beras raskin untuk Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara Kalimantan Barat mengalami penurunan dari jumlah sebelumnya.

Menurut Aswin, Tim Nasional program Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang melakukan penilaian menganggap angka kemiskinan di dua Kabupaten ini telah mengalami penurunan, sehingga pagu raskin yang harus disalurkan harus disesuaikan.
 
"Kita hanya mengikuti data yang diberikan saja, karena kita memang hanya pelaksana. Sebelumnya, pagu untuk Ketapang 444.705 kg sekarang turun menjadi 417.870 kg sedangkan untuk KKU sebelumnya 167.325 turun menjadi 111.975 kg," jelasnya

Dikatakannya, stok beras untuk Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang saat ini mencapai 1000 ton lebih, sedangkan yang masih dalam proses perjalanan mencapai 1000 ton lebih, sehingga dapat dipastikan kebutuhan beras raskin aman sampai 3 bulan kedepan. 

"Jadi untuk dua Kabupaten tersebut totalnya 2000 ton lebih dalam satu bulan," tandasnya

Saat disinggung mengenai adanya aksi mogok operasional yang dilakukan para supir truk pelabuhan Sukabangun, Aswin menjawab sejauh ini tidak terlalu berpengaruh, bahkan kebutuhan beras sampai dengan lebaran mendatang sudah aman.Source

Kamis, 26 Juli 2012

Permen ESDM 7 Tingkatkan Devisa Negara


http://www.pontianakpost.com

KETAPANG – Meski tak menampik adanya Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 7 Tahun 2012 memiliki dampak, baik positif maupun negatif, namun anggota DPR-RI daerah pemilihan (Dapil) Kalbar, Albert Yaputra, menilai salah satu tujuan utama dari dikeluarkannya Permen tersebut yakni untuk meningkatkan devisa  negara. 

“Dikeluarkannya permen ini memang ada dampak positif dan negatifnya, dan itu sudah menjadi keputusan Mentri, dan kita berharap semua, nanti perusahaan nasional bergerak di tanah air sendiri, bukan berarti  kita tidak menerima investor, tapi alangkah baiknya antara investor asing dengan pengusahan nasional sahamnya tidak beda jauh,” katanya. 

Dia menilai, Permen tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah menjadikan bahan baku lebih bernilai. Ia juga mengatakan bahwa Permen tersebut tak mengisyaratkan semua perusahaan harus membuat smelter. Namun, ditambahkan dia, cukup membuat satu smleter, kemudian dari perusahaan lain yang ingin mengolah bahan mentahnya bisa disuplai ke smelter tersebut. 

Walaupun hingga sekarang belum ada smelter yang dibangun, namun Albert mengatakatan pemerintah masih memberikan toleransi. Dengan syarat perusahaan harus menyodorkan program pembuatan smelter tersebut. “Kapan You mau bangun. Kalau masih mau membangun itu, pemerintah masih bisa memberikan asalkan dibuktikan dengan program,” ucapnya. 

Ia mengatakan bagimanapun Permen tersebut mementingkan kepentingan yang lebih besar. Jika tak segera diberlakukan, justru yang enak adalah luar negeri. Mereka memperoleh barang murah, sedangkan pajak atau devisa yang diterima negara sangat kecil.“Tapi kalau pengolahannya di dalam negeri, pasti devisa negara besar. Saya ambil contoh, misalnya ekspor bahan mentah, nilainya seratus, tapi begitu telah jadi bahan jadi atau setengah jadi nilainya bisa seribu. Otomatis pajaknya diambil dari seribu bukan dari seratus,” imbuhnya.

Saat ini salah satu perusahaan yang tenah gencar untuk membuat smelter adalah PT Harita Prima Abdi Minerah (HPAM). Diharapkan pemerintah segera memroses izin lokasi pembagunan smelter tersebut.  Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Ketapang, Samsidi, mengatakan saat ini pihak perusahaan tengah berlomba dengan waktu. Jika tak segera dilakukan dan smelter tersebut telat dibangun, dia khawatir akan menimbulkan persoalan baru. Samsidi tak meninginginkan stagnasi karena yang menjadi korban adalah buruh.

“Kita berharap supaya izin-izin mereka supaya cepat di-clear-kan agar perusahaan segera membangun smelter dan dapat dioperasikan pada 2014. Kalau 2013 nanti smelternya sudah mulai dibangun, mereka kan tetap menumpuk bahan baku. Karena sebentar lagi pabriknya tetap jalan. Saya fikir itu tak akan terjadi stagnasi, jika smelternya benar-benar bisa dioperasikan pada 2014,” kata Samsidi.Terkait keinginan pihak perusahaan untuk mengajukan kembali, Samsidi mengungkapkan  bahwa itu merupakan kewenangan pemerintah pusat. “Kita tinggal melihat gelombang pemerintah pusat seperti apa dan bagaimana pertimbangannya,” paparnya. (ash)Source

Perluasan atau Relokasi Rahadi Osman Peningkatan Bandara, Albert Janji Fasilitasi



BANDARA RAHADI OSMAN: Sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada dua kemungkinan terhadap peningkatan Bandara Rahadi Osman, yakni perluasan atau relokasi. FOTO FROM TRAVEL.DETIK.COM
KETAPANG – Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalbar, Albert Yaputra, sangat mendukung rencana peningkatan Bandara Rahadi Osman. Bahkan legislator dari Partai Demokrat itu berjanji akan membantu memasilitasi pertemuan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) terkait rencana tersebut. “Karena baru tadi (22/7) saya dapat masukan akan diusahakan ke arah sana (peningkatan Bandara), saya mungkin akan memfasilitasi untuk bertemu dengan menteri terkait (Menhub). Kita akan bicarakan lebih lanjut,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (22/7) di sela-sela acara buka puasa bersama anak yatim di Ketapang.

Ia mempertegas agar pemerintah daerah Ketapang harus memberikan proposal dan studi kelayakan, terkait rencana tersebut, untuk dipelajari oleh DPR-RI dan Kementerian. Albert memastikan bahwa Menhub sendiri sangat mendukung rencana peningkatan bandara seperti ini. “Bukan hanya untuk Ketapang, tapi juga daerah lainnya,” kata dia.

Albert meyakinkan bahwa bandara yang representatif, sangat mendukung pembangunan dan mobilisasi masyarakat dari atau ke Ketapang. Ia juga bermimpi jika pada satu saat, pesawat dari Jakarta atau tempat lain tak perlu lagi singgah di Pontianak. Bahkan, menurutnya, bukan tidak mungkin, Bandara Rahadi Osman bisa ditingkatkan menjadi bandara internasional. “Mungkin saja nanti dari Singapura, Malaysia, bisa langsung datang ke sini (Ketapang, Red) juga,” ucapnya.

Sebenarnya dia memandang peningkatan Bandara Rahadi Osman sudah direncakan sejak dua tahun lalu. Menurutnya, ada dua opsi bagi bandara kebanggaan Ketapang ini, yaitu perluasan atau relokasi.   Ditemui terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan dan Informatikan Ketapang, Mukhson, mengatakan bahwa perluasan Bandara Rahadi Osman merupakan rencana jangka pendek. Sedangkan jangka panjangnya, menurut dia, adalah relokasi. Relokasi, kata dia, terpaksa dilakukan, sebagai antisipasi apabila bandara tidak bisa dipanjangkan lagi. Namun, saat ini ia mengaku Bandara Rahadi Osman bisa diperpanjang dari 1.400 meter hingga 1.650 meter.

“Diperkirakan hingga 2015 sudah harus clear. Untuk pembebasan lahannya ada di Tapem (Setda Pemkab). Sejauh ini, sudah kita koordinasi. Hanya persoalannya adalah masalah harga. Itu ditangani oleh tim sembilan. Kita hanya sifatnya meminta untuk membebaskan,” katanya.

  Terkait relokasi, Mukhson mengatakan setelah melalui kajian hingga di tingkat provinsi, ada tiga lokasi yang dinilai benar-benar tepat untuk relokasi Bandara Rahadi Osman. Yaitu Sukabangun (Delta Pawan), Tempurukan, dan Sungai Putri (Matan Hilir Utara). Tiga daerah ini pula, yang diakui dia, sudah diusulkan ke Kementerian Perhubungan. “Tapi sampai saat ini masih belum ada kepastian lokasi yang mana yang disetujui,” ujarnya.

Karena itu, menurutnya, pemerintah tidak bisa langsung melakukan pembebasan lahan. Pasalnya dikhawatirkan dia, ketika pemerintah membebaskan lahan di kawasan Sungai Putri, ternyata Kementeraian Perhubungan justru menyetujui wilayah lain untuk relokasi bandara. Akibatnya, ditambahkan dia, dana yang digelontorkan menjadi mubazir.  “Karena itu kita belum bisa membebaskan lahan tersebut. Untuk tahap awal, kita harus mendapatkan izin prinsip dan penetapan lokasi,” pungkasnya. (ash) Source

Pengusaha Ketapang Bantu Siswa SD

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Sejumlah orang tua siswa sekolah SDN 02 Kelurahan Tuan-tuan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat tampak bahagia ketika menghadiri undangan dari sekolah anaknya, Rabu (25/7/2012). Pasalnya anak mereka akan mendapatkan bantuan seragam sekolah lengkap dari seorang pengusaha, Haidar Mubarak.

Jamaliah satu diantara orangtua siswa mengatakan, bantuan tersebut sangat membantu untuk mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan anak-anaknya. Apalagi saat ini keperluan sekolah semakin mahal. "Ya senanglah bisa meringankan beban kita, sebab kalau dihitung-hitung bantuanya hamper Rp 200 ribu," kata Jamaliah.

Hal senada juga diungkapkan oleh orang tua lainnya, Idawati, dia sangat berterimakasih sekali kepada pengusaha yang sudah berbaik hati memberikan bantuan kepada seluruh siswa di kelas satu di SDN 02 Kelurahan Tuan-tuan. "Saya sangat bersyukur dengan bantuan ini," terangnya.

Wakil kepala sekolah SDN 02 Kelurahan Tuan-tuan, Samsinah mengatakan, bantuan yang diberikan oleh pengusaha Haidar Mubarok tersebut sudah sejak tahun 2006 lalu, sampai dengan saat ini. Adapun siswa yang mendapatkan bantuan adalah siswa kelas satu.

"Waktu pertama dulu buku paket untuk semua siswa di kelas satu, namun sekarang bantuannya lebih lengkap lagi, yakni seragam sekolah satu stel dan sepatu, perlengkapan menulis seperti buku pensil dan penggaris semuanya lengkap," katanya.Source

Supir Truk Pelabuhan Ketapang Gelar Aksi Mogok.Apakah ada permainan BBM Oleh pemerintah dan pertamina/SPBU di ketapang ?

Keterlambatan atau tidak mau tau keluhan masyarakat ketapang sebenarnya sudah lama terjadi di ketapang terutama masalah BBM yang sudah kita dengar selama ini walaupun SPBU sudah banyak dan Wahana Migas Ketapang sebagai tempat penampungan yang cukup besar rasanya tidak cukup terus BBM ketapang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,masyarakat harus mengantri apabila ingin mendapat harga standar pemerintah,harga eceran di jalan-jalan pum masih tinggi.selaknya nya pemerintah harus mengatasi masalah ini apabila ketapang mau maju,SPBU yang menjual BBM bersubsidi ke perusahaan-perusahaan sawit,pertambangan harus di tertibkan sehingga  masyarakat bisa menikmati BBM bersubsidi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Sopir truk pelabuhan, Sukabangun Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat akhirnya membuktikan ucapannya. Pada Kamis (26/7/2012) mereka melakukan aksi mogok lantaran sampai kini pemerintah tak bisa mengatasi persoalan BBM di Ketapang yang mereka keluhkan sejak beberapa waktu lalu.

Para sopi truk ini mengaku, selama ini mereka kesulitan mendapatkan minyak jenis solar dari SPBU, sementara pemilik modal yang membeli memakai drum justru mendapatkan jalur khusus. Sayangnya kondisi ini tak direspon pemerintah, sampai akhirnya mereka melakukan aksi mogok.

"Kemarin, kami para supir sudah audensi dengan DPRD dan ESDM namun hingga kini tidak ada kejelasan dari persoalaan ini, karena Pemda dan DPRD selama ini tidak ada tindakan nyata, hanya bisa diam saja, makanya kami mogok kerja,'' kata Rudi Perwakilan supir.

Ditegaskannya, aksi mogok ini dilakukan lantaran pendapatan mereka tak sebanding dengan besarnya biaya operasional.  Sulitnya membeli solar selama ini di SPBU-SPBU menjadi penyebab utama mereka melakukan aksi tersebut.Source

Cari Solusi Antrean, ESDM Koordinasi ke SPBU

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Mencari jalan keluar persoalan antrean truk di SPBU di Ketapang, pemerintah daerah melalui ESDM masih melakukan koordinasi dengan pihak SPBU dan Wahana Migas Ketapang.

"Kami masih melakukan koordinasi untuk mencari solusi, bagaimana cara pengaturan antrian para supir Truk pelabuhan ini," kata kepala Bidang Energi ESDM Ketapang, Suratmin, kepada Tribunpontianak.co.id,Kamis (26/7/2012).

Dikatakannya, ESDM Ketapang tidak punya wewenang dalam pengaturan antrean di SPB dan menentukan berapa jumlah BBM yang bisa dapat dibeli para Supir, yang memiliki wewenang untuk mengatur antrean dan berapa jumlah BBM yang dapat dibeli para supir truk 
 tersebut sepenuhnya ditangan pengelola SPBU.

`'Kami juga akan mengevaluasi Rekomendasi BBM dari camat-camat untuk kebutuhan BBM di Kecamatan,apakah ada kelebihan atau tidak untuk kecamatan-kecamatan tersebut,''kata Suratmin.Source

Kesekretariatan Panwas Ketapang Kosong Melompong

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Panitia Pengawas Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat tahun 2012, masih minim fasilitas untuk menunjang pekerjaan mereka di lapangan, sementara pelaksanaan pilgub tidak lama lagi.

Kantor sekretariat Panwas Kabupaten Ketapang yang diberikan pinjaman oleh Pemkab Ketapang, di jalan Ir. H. Juanda menempati eks Kantor Kelurahan, yang masih terlihat kosong melompong, hanya ada beberapa buah meja kerja dan kursi, sementara peralatan seperti ATK dan komputer dan lainnya belum ada.

Sukardi. SH. anggota Panwas Ketapang mengatakan, Panwas Ketapang sudah mengajukan permohonan pinjaman fasilitas dan sarana seperti, komputer dan perlengkapannya, serta kendaraan dinas.

"Sampai sekarang kami masih menunggu bantuan dari pemkab Ketapang dan Provinsi," katanya kepadaTribunpontianak.co.id, Kamis (26/7/2012).

Dijelaskanya Panwas Ketapang saat ini walau dengan keterbatasan yang ada sudah melakukan perekrutan anggota panwas kecamatan sebanyak 60 orang yang akan disebar ke 20 Kecamatan.Source

Selasa, 24 Juli 2012

Rahman: Keasrian Kota Ketapang Hilang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Ketua Pimpinan Kabupaten Badan Dewan Pemantau Penyelenggara Negara Indonesia (BPK -DPPNI )  Ketapang A Rrahman Hs, menilai pengelolaan sampah yang di laksanakan oleh Dinas Kebersihan Ketapang belum maksimal. Sehingga sampah banyak menumpuk di sepanjang jalan protocol.

"Seperti di  Jalan Sisingamangaraja, samping SPBU Ketapang Mandiri dan beberapa tempat lain yang ada di jalan protokol, sangat mengganggu pemandangan, kesan Kota Ketapang adalah kota Asri seolah hilang karena adanya sampah tersebut," kata A Rahman, kepada Tribunpontianak.co.id.

Bukan hanya itu saja, kata Rahman, bau yang ditimbulkan oleh sampah tersebut juga menyengat sehingga sangat menggangu masyarakat yang berlalu lalang melintas di kawasan dekat sampah. Maka dari itu Rahman berharap kepada dinas terkait bisa melakukan penangnanan sampai lebih baik lagi.

"Itu terjadi  kemungkinan armada ataupun mobil yang ada pada dinas kebersihan terbatas tentunya pemerintah harus segera melakukan penambahan armada (mobil) agar sampah yang menumpuk segera teratasi," tandasnya.Source

ASAL MUASAL PUTRI JUNJUNG BUIH



LEGENDA PUTRI JUNJUNG BUIH


Sebuah tradisi lisan yang menceritakan kehidupan leluhur 
kini masih dapat dijumpai ditengah-tengah masyarakat pendukungnya,
 tradisi berupa legenda rakyat daerah Kalimantan Barat 
salah satunya di Kabupaten Ketapang 
yang mempunyai luas wilayah 35.809 Km2 
dan berpenduduk 452.554 orang masih banyak terdapat 
cerita rakyat seperti kerajaan Tanjungpura yang terkenal
 sejak dahulu kala sampai pada saat ini. Sebagaimana telah 
dikemukakan oleh Veeger dalam Teori Interaksionisme masyarakat
 bukanlah memakai konsep-konsep akan tetapi memakai
 dengan istilah “aksi” seperti kebutuhan-kebutuhan social
 seseorang perlu diteguhkan oleh proses interaksi, supaya bertahan.
 Orang bergantung satu sama lain.Hal ini menjadi sebuah proses 
interaksi saling membutuhkan merupakan perekat masyarakat.

Kebutuhan akan sebuah sejarah, tentunya perlu diangkat 
kembali dalam sebuah history sehingga dari cerita tersebut 
akan mengandung makna dan symbol pada masyarakat pendukungnya. 
Seperti yang akan kita angkat dalam cerita tradisi lisan yang berupa legenda rakyat.
 Awal kisah menceritakan dua orang bersaudara 
yang bernama Bujang Bengkung dan Dara Dondang.
Kedua kaka beradik tersebut saling memberikan perhatian
 dan pada akhirnya melakukan hubungan layaknya 
seperti sepasang suami isteri. Hasil dari hubungan tersebut
 melahirkan keturunan dan mempunyai anak berjumlah tujuh orang,
 diantara anak salah satu anak mereka yang paling menonjol sifat 
dan kepribadian dengan wajah yang cantik ialah yang 
bernama Dayang Putung alias Junjung Buih

Beberapa versi tentang cerita putri Junjung Buih,
 seperti Putung Kempat di daerah Sepauk yang 
dihayutkan ke dalam piring besar. Dayang Putung putri Junjung Buih
 yang dihayutkan dengan rakit pisang di daerah gunung Kujau.
 Putri Junjung Buih Ketapang dari hulu sungai Keriau terdampar
 disungai yang banyak tumbuh daun kumpai di sungai Pawan 
dan Junjung Buih Sepauk terdampar di Aji Melayu.

Kisah yang menarik ketika kedatangan rombongan Prabu Jaya 
dari kerajaan Majapahit. Prabu Jaya mempunyai tujuh bersaudara,
 enam saudaranya berniat jahat dengan Prabu jaya
 memberikan racun ke dalam makanan, akibat dari racun 
tersebut Prabu jaya menderita penyakit kulit gatal-gatal. 
Atas laporan saudara-saudaranya maka Prabu Jaya 
diasingkan keluar dari kerajaan berlayar mencari tempat 
yang baik bagi kehidupannya, sampailah ia pada suatu 
tempat yang kini bernama kuala Kandang Kerbau, 
disungai inilah kapal berlabuh. Kegemaran prabu Jaya salah 
satunya suka menjala, pada saat menjala, jalanya tersangkut,
 Prabu Jaya turun ke dalam sungai, seketika itu kulitnya dijilat oleh ikan paten,
 belang ulim. Sampai di atas darat ia menemukan sebuah
 gondam yang berisikan rambut panjang tersangkut di dalam jalanya
Dengan niat yang baik Prabu jaya mencari pemilik 
rambut panjang tersebut, dengan menyelusuri sungai
yang bayak tumbuh daun kumpai.

Sampailah ia pada suatu tempat kediaman Ranga Sentap,
 seketika itu ia melihat seorang wanita yang berada 
di dalam buih yang banyak, seorang wanita bisa
 berada di dalam gumpalan buih. Prabu Jaya melihat
 bahwa wanita itu juga mempunyai penyakit yang sama seperti dirinya, 
dipangilnya ikan paten dan ulin belang untuk menjilat penyakitnya,
 maka sembuhlah Dayang Putung dan berubah menjadi nama Junjung Buih.

Prabu Jaya mendatangi kediaman Ranga Sentap yang 
bernama Siak Bahulun raja Ulu Air untuk mempersunting 
Junjung Buih dengan beberapa syarat antara lain; Kalung emas, 
Perahu panjang tujuh depak laki-laki perempuan. 
Gamelan dan beberapa gong. Hasil dari perkawinannya 
melahirkan anak keturunan yang bernama ;
1. Pangeran Prabu yang bergelar raja Baparung di daerah Sukadana
2. Gusti Lekar diangkat dikerajaan Meliau
3. Pangeran Mancar menjadi raja pada kerajaan Tayan

Dari cerita rakyat yang berkembang, bahwa keturunan
 Prabu Jaya dan Putri Junjung Buih tidak akan memakan
 ikan paten dan ikan ulin belang, karena ikat tersebutlah 
yang membantu kesembuhan penyakit nenek moyang mereka. 
(Dalam Ibrahim Baidjuri Sejarah singkat kerajaan Tanjungpura 2006)

Versi lain yang berkembang ditengah-tengah 
masyarakat juga dapat dijumpai dan menjadi kepercayaan
 masyarakat pendukungnya. Dalam sejarah nasional pada
 tahun 1275 raja kerajaan Singosari adalah Kerta 
Negara putra dari Wisnu Wardani ingin menyatukan nusantara 
di dalam satu Negara pada saat itu Kerta Negara menjalankan
 ekspedisi hampir seluruh nusantara. Sementara di Kalimantan 
ekspedisi dijalankan oleh Putra Jaya, dalam hikayat Melayu
 Putra Jaya setelah menjadi raja berganti nama Prabu Jaya
 kerajaan berdiri Th 1275 M dimana ekspedisi Pamalayu-nya 
Kerta Negara mulai dilakukan karena Singosari ditaklukan
 oleh Kediri, maka hubungan dengan kerajaan induknya terputus.
 Matan berdiri sendiri sebagai kerajaan merdeka. 
Kerajaan ini menguasai hampir seluruh Kalimantan, 
kecuali Kalimantan Utara (Brunai) dan Kutai. 
Ibukota kerajaan berada di Benua Lama.
Dari cerita rakyat bahwa kerajaan ini diserang oleh
 kerajaan Majapahit pada jaman Gajah Mada, 
juga ada yang mengatakan bahwa diserang baiak 
laut dari Cina yang menguasai kerajaan Sriwijaya
 setelah Sriwijaya kalah dari Majapahit. 
(Dardi D.Haz dalam sejarah ringkas kerajaan Tanjungpura)
Menurut Ibrahim Baidjuri. Prabu Jaya mengungsi kedaerah 
yang sekarang menjadi desaTanjungpura 
dan semua harta kekayaan kerajaan disembunyikan
 kedaerah Dusun Segedong. Dari beberapa versi 
cerita yang berkembang ditengah masyarakat 
bahwa masyarakat masih menyakini legenda
 Putri Junjung Buih dengan Prabu Jaya adalah
 nenek moyang mereka dan melahirkan keturunan di kerajaan Tanjungpura. 
Hal ini masih dapat dijumpai sampai saat 
ini baik yang menyakut tradisi lisan
 rakyat maupun peninggalan yang masih ada
.berupa kepercayaan masyarakat baik yang
 bersifat tangibel maupun intangibel yang
 berkaitan dengan legenda masyarakat yang masih melekat 
dan masih tetap dijalankan melalui upacara tradisi adat antara lain;
A. Intangibel
1. Upacara bayar niat. Upacara ini dilakukan di tempat-tempat yang diangap keramat seperti keraton Mulia Kerta, makam keramat Tujuh, keramat Sembilan. Maksud dari upacara ini adalah untuk keselamatan bagi diri sendiri maupun keluarga dengan bernazar sebelumnya, jika niatnya terkabulkan maka ia dengan segera menunaikan niat tersebut
2. Upacara Bekalu” adalah sebuah upacara yang dilakukan secara gotong royong pada saat memasang Belat (sejenis keramba besar yang terbuat dari bambu dan diayam menggunakan lembiding (akar paku pakis) berfungsi memperangkap ikan bukan menampung dan dipasang di laut)
3. Upacara Nyapat Taon, adalah upacara untuk mengantar sesaji kelaut yang berupa hasil bumi dengan maksud mengucapkan terima kasih kepada penguasa dilaut.
4. Upacara Bekasah, upacara ini dilakukan jika pada suatu daerah terjadi bencana, paceklik dan merasa terancam dengan memohon keselamatan.
5. Upacara Bebuang penyakit, upacara ini dilakukan jika dari keluarga ada yang sakit dengan melalui media telur sebagai sebuah symbol di hayutkan ke dalam air
6. Upacara Bebuang tali pusar, upacara dilakukan jika bayi sudah tanggal tali pusar, bisa disimpan di bawah rumah, di bawah musollah, di bawah pohon maupun di dalam air dengan menghayutkan memakai Upeh (pelepah pinang)
7. Upacara Keselamatan Ikrar Damai, uoacara ini dimaksudkan adalah untuk keselamatan seluruh warga untuk menghindari pertikaian antar suku
8. Upacara Tempat Sirih, upacara dilakukan jika terjadi selisih paham antara satu sama lainnya.

B. Tangibel
1. Peninggalan koleksi kuno yang berusia ratusan tahun di keratin Mulia Kerta terdiri dari barang-barang dan kain-kain dari usia 40 Th sampai ratusan Tahun
2. Makam keramat Tujuh 1363 atau 1437 M (abad 15)
3. Makam keramat Sembilan 1354 atau 1432 M (abad 15)
4. Makam Iranata (Benua Lama)
5. Candi Kuno
6. Keramik-keramik peninggalan dinasti Cina

Kepercayaan masyarakat masih tetap dilestarikan sampai pada saat ini tetap di laksanakan dan didukung oleh pemerintah daerah Kabupaten Ketapang, dalam rangka melestarikan dan tetap melaksanakan kegiatan upacara tersebut sebagai sebuah peninggalan budaya, juga berupaya mencari atau menyelusuri keberadaan kerajaan –kerajaan yang pernah jaya pada masanya. Khasanah budaya masyarakat Ketapang diharapkan akan mampu menghidupkan semangat masyarakat Ketapang untuk tampil di segala bidang, dan tetap menjunjung tinggi kebesaran nama Tanjungpura.

Berbagai legenda yang kini masih tetap berkembang dan masih terus diselusuri ialah keberadaan Tanjungpura sendiri dari berbagai versi ada yang mengatakan di mulai dari pelabuhan Kandang Kerbau, Matan, Sukadana, Benua lama. Daerah Benua lama yang kini menjadi pusat perhatian diperkirakan salah satu tempat peradaban Hindu kuno karena banyak ditemukan reruntuhan batu bata andesit, keramik, guci-guci dan nisan yang muncul dipermukaan laut pantai.
Tentunya perlu diselusuri keberadaan kerajaan Tanjungpura sehingga dapat menjadi sebuah khasana kekayaan bangsa dan dapat dilestarikan menjadi sebuah sejarah yang tidak hanya dikenal di daerah bahkan akan bisa dikenal dimanca Negara.

• Kisah Awal Kerajaan Tanjungpura
1. Prabu Jaya bergelar Raja Baparung 1275 M
2. Karang Tunjung 1431 – 1501
3. Gala Herang
4. Bandala 1502
5. Sembiring Mambal 1538 – 1550
6. Giri Kusuma 1550


• Giri Kusuma kawin dengan Ratu Mas Jaitan mendapatkan anak
1. Pangeran Iranata
2. Ratu Suria Kusuma
3. Raden Lekar

Pada masa Giri Kusuma berkuasa datanglah seorang bangsawan raja Tengah yang bergelar Sultan Ibrahim Ali Omar Syah dari kerajaan Sarawak (1599 M) keturunan raja Brunai Darussalam anak Sultan Muhammad Hasan (1582-1598). raja Tengah dikawinkan oleh Giri Kusuma dengan adiknya yang bernama Ratu Suria Kusuma hasil dari perkawinan tersebut menurunkan juriat antara lain ;
1. Raden Sulaiman menjadi raja di kerajaan Sambas dan berganti nama dengan nama Sultan Muhammad Tsyafiudin I
2. Raden Badarudin (Pangeran Mangku Negara)
3. Raden Abdul Wahab (Pangeran Bendahara Sri Maharaja)
4. Raden.Rasmi Puri
5. Raden.Ratnawati