Sabtu, 28 Juli 2012

Kejayaan Tinju Ketapang Tinggal Kenangan,Mengapa Pemerintah Kabupaten Ketapang Pasrah ?

Dari Sini, Petinju Indonesia Pertama Juara di AS
http://www.pontianakpost.com
KETAPANG – Kabupaten Ketapang pernah memiliki petinju yang ditakuti dunia pada era 1997-an. Bahkan Ketapang pernah mengirimkan duta mereka untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) Tinju Indonesia selama 6 tahun, atas nama Damiaus Yordan dan Daud ‘Cino’ Yordan, sedangkan Yohanes Yordan hanya 3 tahun. 

Era keemasan maupun kejayaan tinju Ketapang, salah satunya adalah andil tiga orang yang sangat berjasa di era 1990 – 2000-an. Seperti Kol Inf John RB Pangkey sebagai Dandim 1203 Ketapang sekaligus Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina) Ketapang. Figur yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kalbar ini dibantu ketua hariannya Herman Whimpy, dengan pelatih ditangani langsung oleh Henrikus yang saat ini merupakan Bupati Ketapang. Selain ketiga nama tersebut, juga tercatat Morkes Effendi yang saat itu belum jadi Bupati Ketapang, menjadi salah satu pengurus Pertina Ketapang, tepatnya sebagai wakil ketua harian.

Itulah era kejayaan tinju Ketapang di tingkat daerah, nasional, dan dunia di masa silam. Bahkan Yordan bersaudara dilatih sekolah tinju di Kota Havana, Kuba. Modal yang didapat dari negerinya Fidel Castro itu, tinju Ketapang kemudian dikenal dunia. Kehebatan tinju Ketapang, menjadikan Damianus Yordan menjadi juara di Kota Kentucky, Amerika Serikat. Bahkan Damianus juga tercatat sebagai petinju Indonesia pertama yang pernah juara di ring tinju amatir Amerika Serikat. Ini dikarenakan para petinju Indonesia lainnya harus mengakui kekalahan. 

Seperti, Elias Pical di kelas Bantam Yunior 52,5 kilogram (kg), juara dunia asal Indonesia tersebut harus kalah saat menghadapi Juan Polo Perez dari Kolombia. Kemudian Andrean Kaspari dikalahkan TKO pada ronde ketiga oleh petinju Amerika Serikat, Tim Austin, pemegang sabuk juara IBF kelas Bantam 54 kg. Selaras dengan terbentuknya Kabupaten Kayong Utara sebagai buah dari pemekaran Kabupaten Ketapang, Yordan bersaudara kini berada di bawah bendera Sasana Kayong Utara Sukadana.

Era kejayaan tinju Ketapang akhirnya pindah ke Kayong Utara. Dibuktikan dengan dua kali menjadi juara umum berturut-turut di tingkat Kalbar. Hebatnya lagi, Kayong Utara telah berhasil mengantarkan Daud Yordan jadi juara dunia kelas Bulu 57,1 kg International Boxing Organization (IBO). Seperti diketahui, Kayong Utara telah menjelma menjadi sebuah kekuatan baru tinju nasional sejak menjadi daerah otonom baru, berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2007 (UU 6/2007). 

“Sejujurnya pembinaan tinju Kayong Utara dan cabang lainnya tidak ada beda dengan kabupaten lainnya di Indonesia. Jauh dari sentuhan teknologi olahraga yang modern, peralatan konvesional, dan terkesan menggunakan kekuatan alam saja. Tetapi yang sangat menolong, adanya pembinaan sistimatis dan berjenjang dari usia dini,” ungkap Damianus Yordan, sosok yang saat ini merupakan staf di Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Kayong Utara. 

Sebenarnya, menurut dia, pembinaan seperti ini sudah pernah dilakukan Pertina Ketapang yang digawangi Herman Wimpi dan kawan-kawan. Namun pudar setelah sasananya bangkrut, akibat tidak pernah diperhatikan dan dibina Pemkab Ketapang. Akhirnya saat ini Ketapang tidak lagi mampu mencetak juara dunia baru. Bahkan petinju Ketapang tidak terlihat lagi sentuhan teknik yang pernah ditakuti selama 17 tahun era Yordan bersaudara. (mik)Source

0 komentar:

Posting Komentar