Kamis, 26 Juli 2012

Perluasan atau Relokasi Rahadi Osman Peningkatan Bandara, Albert Janji Fasilitasi



BANDARA RAHADI OSMAN: Sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada dua kemungkinan terhadap peningkatan Bandara Rahadi Osman, yakni perluasan atau relokasi. FOTO FROM TRAVEL.DETIK.COM
KETAPANG – Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalbar, Albert Yaputra, sangat mendukung rencana peningkatan Bandara Rahadi Osman. Bahkan legislator dari Partai Demokrat itu berjanji akan membantu memasilitasi pertemuan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) terkait rencana tersebut. “Karena baru tadi (22/7) saya dapat masukan akan diusahakan ke arah sana (peningkatan Bandara), saya mungkin akan memfasilitasi untuk bertemu dengan menteri terkait (Menhub). Kita akan bicarakan lebih lanjut,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (22/7) di sela-sela acara buka puasa bersama anak yatim di Ketapang.

Ia mempertegas agar pemerintah daerah Ketapang harus memberikan proposal dan studi kelayakan, terkait rencana tersebut, untuk dipelajari oleh DPR-RI dan Kementerian. Albert memastikan bahwa Menhub sendiri sangat mendukung rencana peningkatan bandara seperti ini. “Bukan hanya untuk Ketapang, tapi juga daerah lainnya,” kata dia.

Albert meyakinkan bahwa bandara yang representatif, sangat mendukung pembangunan dan mobilisasi masyarakat dari atau ke Ketapang. Ia juga bermimpi jika pada satu saat, pesawat dari Jakarta atau tempat lain tak perlu lagi singgah di Pontianak. Bahkan, menurutnya, bukan tidak mungkin, Bandara Rahadi Osman bisa ditingkatkan menjadi bandara internasional. “Mungkin saja nanti dari Singapura, Malaysia, bisa langsung datang ke sini (Ketapang, Red) juga,” ucapnya.

Sebenarnya dia memandang peningkatan Bandara Rahadi Osman sudah direncakan sejak dua tahun lalu. Menurutnya, ada dua opsi bagi bandara kebanggaan Ketapang ini, yaitu perluasan atau relokasi.   Ditemui terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan dan Informatikan Ketapang, Mukhson, mengatakan bahwa perluasan Bandara Rahadi Osman merupakan rencana jangka pendek. Sedangkan jangka panjangnya, menurut dia, adalah relokasi. Relokasi, kata dia, terpaksa dilakukan, sebagai antisipasi apabila bandara tidak bisa dipanjangkan lagi. Namun, saat ini ia mengaku Bandara Rahadi Osman bisa diperpanjang dari 1.400 meter hingga 1.650 meter.

“Diperkirakan hingga 2015 sudah harus clear. Untuk pembebasan lahannya ada di Tapem (Setda Pemkab). Sejauh ini, sudah kita koordinasi. Hanya persoalannya adalah masalah harga. Itu ditangani oleh tim sembilan. Kita hanya sifatnya meminta untuk membebaskan,” katanya.

  Terkait relokasi, Mukhson mengatakan setelah melalui kajian hingga di tingkat provinsi, ada tiga lokasi yang dinilai benar-benar tepat untuk relokasi Bandara Rahadi Osman. Yaitu Sukabangun (Delta Pawan), Tempurukan, dan Sungai Putri (Matan Hilir Utara). Tiga daerah ini pula, yang diakui dia, sudah diusulkan ke Kementerian Perhubungan. “Tapi sampai saat ini masih belum ada kepastian lokasi yang mana yang disetujui,” ujarnya.

Karena itu, menurutnya, pemerintah tidak bisa langsung melakukan pembebasan lahan. Pasalnya dikhawatirkan dia, ketika pemerintah membebaskan lahan di kawasan Sungai Putri, ternyata Kementeraian Perhubungan justru menyetujui wilayah lain untuk relokasi bandara. Akibatnya, ditambahkan dia, dana yang digelontorkan menjadi mubazir.  “Karena itu kita belum bisa membebaskan lahan tersebut. Untuk tahap awal, kita harus mendapatkan izin prinsip dan penetapan lokasi,” pungkasnya. (ash) Source

0 komentar:

Posting Komentar