KERATON KERAJAAN MATAN KETAPANG

Pusat Pemerintahan Kerajaan Matan Ketapang

RUMAH ADAT MELAYU KETAPANG

Salah Satu Pusat Kebudayaan Melayu Ketapang

HUTAN KOTA KETAPANG

Hutan Kota Merupakan Habitat Hewan dan Tumbuhan Asli Ketapang

BUNDARAN ALE-ALE KETAPANG

Bundaran Ale-ale adalah bundaran sekaligun icon Kota Ketapang

PANTAI TANJUNG BELANDANG

Salah satu Objek Wisata yang ada di Ketapang

Jumat, 31 Agustus 2012

Makam Raja Tanjungpura Diserbu Pengunjung


KETAPANG – Setiap perayaan Idulfitri, makam Raja-raja Tanjungpura dan Lapangan Sapu Jagad di Desa Tanjungpura Kecamatan Muara Pawan didatangi ribuan peziarah.
“Dari hari pertama sampai kelima Lebaran, dalam satu hari ribuan pengunjung makam Tanjungpura dan Padang Khalwat, paling ramai hari kedua sampai ketiga,” ujar Herlinda, warga Desa Tanjungpura.
Walaupun menuju lokasi ini, peziarah dari Kota Ketapang harus melewati jalan tanah sekitar 30 kilometer bukan menjadi halangan mereka. Selain kondisi jalan tanah yang berdebu dan banyak lubang, serta terik matahari di kawasan gambut yang dilewati. Untuk mencapai kompleks makam Raja-raja Tanjungpura serta Lapangan Sapu Jagad yang terletak di pematang dengan struktur tanah merah ini, sebelumnya warga harus melewati jembatan darurat yang dibuat warga di sekitar Danau Mensubuk.
Satu jembatan panjangnya sekitar 300 meter dan satu jembatan lagi sekitar 50 meter. Untuk melewatinya pengendara sepeda motor harus mengganti biaya pembuatan jembatan masing-masing lima ribu rupiah. Walaupun mencapai kompleks makam Raja-raja Tanjungpura cukup melelahkan, namun setiap kali perayaan Idulfitri, puluhan ribu warga dari berbagai penjuru Ketapang, bahkan tidak sedikit dari Kota Pontianak mengunjungi tempat ini.
Mereka ziarah karena menunaikan niatnya. Tidak sedikit yang yakin dengan Lapangan Khalwat (Lapangan Sapu Jagad), selain berniat dan salat di tanah lapang tempat Syech Al-Magribi bertafakur dan mengajarkan dan menyebar agama Islam. Selain mempunyai nilai historis dalam lembaran penyebaran Islam, lapangan ini juga ada sesuatu yang dianggap “berbeda” dari lainnya. Lapangan tanah merah yang menghadap ke kiblat ini tidak pernah ditumbuhi rumput, serta tak ada daun yang masuk lapangan ini.
“Padahal sekeliling lapangan terdapat pohon-pohon rindang,” ujar Yusuf, salah seorang pengunjung.
Para warga juga mengambil air dari sumur Lapangan Khalwat. Air yang dimanfaatkan juga oleh masyarakat desa untuk kebutuhan air minum, sumurnya tidak pernah kering. Padahal pada musim kemarau Sungai Pawan mengering. Air tersebut juga sangat jernih dan lebih jernih dari air mineral. Air yang diambil dari sumur tempat wudu. Raja-raja dan Syech Imam Al-Maghribi tersebut diyakini punya khasiat bagi yang berniat untuk berobat dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Mereka juga memanfaatkan air sumur tersebut untuk mandi membersihkan diri.
Pada Idulfitri tahun ini bersamaan juga dengan musim kemarau. Sungai Pawan yang terletak tidak jauh dari makam raja-raja menjadi salah satu tempat warga rekreasi. Karena dasar sungai pasir tersebut saat ini hanya memiliki kedalaman 40-50 cm. Tak pelak lagi, warga memanfaatkan momentum ini untuk mandi di aliran sungai terpanjang kedua di Kalbar ini. Airnya yang bersih juga sangat menyejukkan.
“Mudah-mudah jembatan permanen segera jadi, dari Ketapang mencapai Sungai Kelik, maupun Tumbang Titi dengan menyeberang di Ulak Medang ruas jalan ini paling dekat sekali, kalau Jembatan Mensubuk sudah selesai, kami yang lewat jalan ini sangat terbantu sekali,” ujar seorang warga Nanga Tayap ditemui warung persimpangan jalan Tanjungpura-Ulak Medang. (KiA) sumber : http://www.equator-news.com

Crhissan Park Circuit Kendawangan Ketapang


Crhissan Park Circuit merupakan sirkuit proyeksi nasional untuk Grasstrack dan Motorcross yang di bangun diketapang untuk memajukan olahraga kuda besi serta menjaring atlet-atlet berbakat di ketapang tidak hanya itu tujuan dibangun sirkuit ini sebagai daya tarik visit ketapang khususnya keindahan kendawangan yang di canangkan pemerintah kabupaten ketapang, sirkuit ini terletak di Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang Kalbar. event yang akan menjadi helatan perdananya adalah Kejurda Grasstrack Seri II Kalimantan Barat sekaligus meresmikan penggunaan Crhissan Park Circuit. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti Crhissan Park Circuit yang merupakan sirkuit proyeksi nasional untuk grass track dan motocross.Keindahan panorama di sekitar sirkuit menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berbondong-bondong mengunjungi sirkuit sekaligus menyaksikan putra daerah bertanding untuk memperebutkan juara sekaligus membawa nama ketapang di kejurda Grasstrack Seri II Kalimantan Barat.berita dari http://www.equator-news.com menyebutkan ETAPANG – Kejuaraan Grass Track Seri II di Crhissan Park Circuit pada 2-3 Juni 2012 berlangsung seru. Selain para crosser Ketapang, tampil sejumlah crosser andal dari kabupaten/kota se-Kalbar, Kalteng, dan lainnya.
Selain kejuaraan daerah olahraga “kuda besi” seri II pada Sabtu dan Minggu, Bupati Ketapang Drs Henrikus MSi didampingi Wakil Bupati Ketapang Boyman Harun SH juga meresmikan penggunaan Crhissan Park Circuit. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti Crhissan Park Circuit yang merupakan sirkuit proyeksi nasional untuk grass track dan motocross. Sirkuit ini terletak di Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang Kalbar.
Kejurda Grass Track Seri II didukung oleh Bupati Ketapang. Ia mengharapkan para crosser yang tampil dapat menjadi kesatria di gelanggang dan di luar gelanggang sehingga mampu menjadi teladan yang baik, khususnya dalam tertib berlalu lintas. Terlebih lagi dengan adanya sirkuit yang baru tersebut diharapkan dapat difungsikan secara maksimal dalam menjaring bibit-bibit berpotensi pada olahraga otomotif.
Bupati juga menegaskan pemerintah daerah akan membantu jika ada event otomotif dalam upaya meraih prestasi.
Dari kejuaraan yang pada beberapa kelas, salah satu crosser yang ambil bagian adalah Liander Vidolix. Ia tampil dalam kelas Executive Pro dan berhasil menjadi juara pertama di kelasnya. Setelah adu kepiawaian di gelanggang, dan dinyatakan menjadi juara pertama pada kelasnya.
Liander Vidolix langsung memberikan salam kepada Drs Henrikus MSi yang merupakan sang paman. Selain sebagai crosser, Liander Vidolix sehari-hari dikenal juga sebagai anggota satuan Pol PP Ketapang dan merupakan salah satu ajudan Bupati Ketapang. (alw)

Rabu, 29 Agustus 2012

Informasi Kekayaan Alam dan wisata Belum Optimal



KETAPANG – Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Ketapang, Yudo Sudarto, mengatakan potensi alam dan eksotika Kabupaten Ketapang, merupakan orijinalitas objek wisata yang dapat menjamin sustainability kegiatan pariwisata ke depan. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan pergeseran selera tourist saat ini yaitu kembali kembali ke alam.

Ia menilai, kekayaan potensi wisata Ketapang mencakup flora dan fauna, laut dan pesisir pantai, pulau-pulau kecil, hutan, budaya, sejarah, dan atraksi lainnya, di mana kekayaan itu harus selalu tetap dijaga kelestariaannya. “Kabupaten Ketapang menjadi sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujarnya.

Meski demikian, Yudo juga mengakui adanya kecamatan seperti Kecamatan Marau yang masih minim data potensi wisata. Minimnya informasi data potensi daerah tersebut, menurut dia, menjadi permasalahan tersendiri bagi peningkatan investasi di daerah. Ia mengatakan peranan pemerintah dalam menyusun tahapan dan strategi kebijakan investasi untuk pemberdayaan potensi daerah begitu dominan. “Dengan kebijakan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan infrastruktur, kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan jaminan keamanan, berusaha akan menjadi hal strategis dalam mendukung investasi,” katanya.

Karena itu, salah satu upaya memromosikan potensi objek wisata yang ada, menurut dia, adalah dengan pemanfaatan teknologi informasi website. Berdasarkan hasil konsultasi dan koordinasi mereka ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalbar, diketahui bahwa pemanfaatan teknologi informasi dalam promosi dan pemasaran pariwisata melalui website diperlukan suatu sajian atau kemasan yang baik

. “Misalnya saja seperti penyampaian informasi harus jelas dan akurat dan potensi objek-objek wisata tersebut harus tampak lebih menarik, sehingga wisatawan jadi berminat untuk mengunjunginya,” terangnya. Selain itu, website juga diharapkan dia dapat memberikan kemudahan bagi para wisatawan yang datang berkunjung. “Semoga dapat menyajikan gambaran yang jelas mengenai pesona objek wisata Kabupaten Ketapang,” ucapnya. (ash)

Eceran LPG Menyengsarakan,pemerintah hanya diam



Herman Wimpy
HARGA gas LPG tabung 3 kilogram  (kg) mendapat sorotan dari pemuka masyarakat Kabupaten Ketapang, Herman Wimpy. Herman menilai gas LPG 3 kg yang beredar di Ketapang dibanderol dengan harga yang sangat menyengsarakan masyarakat. “Bukan hanya gas LPG, harga minyak tanah juga membingungkan. Katanya sudah disubsidi, tetapi kenapa tetap saja masih mahal?

Kita tidak ngerti, apakah ini kebijakan dari pemerintah daerah atau Pertamina yang menetapkan?” kata Herman kepada Pontianak Post, Minggu (26/8). Dikatakannya, harga isi ulang gas LPG tabung 3 kg jika diambil di pangkalan senilai Rp18.500. Namun, ditambahkannya, jika mengambil dalam jumlah banyak dan diantar ke rumah, harganya bisa turun Rp500, sehingga satu tabung gas LPG dihargai Rp18 ribu. “Sebetulnya kita tidak mempersoalkan berapapun harganya? Akan tetapi, dari pemerintah harus jelas harganya berapa setelah disubsidi sehingga msyarakat tidak bingung dan bertanya-tanya,” tegas Herman.

Harga eceran gas LPG di Ketapang diakui Herman sangat mahal. Jika dibandingkan dengan Kota Pontianak hanya sekitar Rp14 ribu – Rp15 ribu. Sedangkan di Ketapang melambung hingga Rp20 ribu. Kondisi ini, diakui Herman, mencerminkan bahwa pemerintah belum siap mengonversi minyak tanah (mita) ke gas. “Padahal tujuan dari konversi mita ke gas ini untuk lebih membantu masyarakat ekonomi lemah, tapi buktinya sekarang justru menyengsarakan. Apalagi subsidi minyak tanah sudah lama dicabut,” terangnya.

Sekalipun harga minyak tanah mahal, namun menurut dia, sebetulnya tidak menjadi soal. Selama harga gas LPG ditetapkan dan tidak memberatkan masyarakat. “Saya pernah tanya ke SPBU soal harga gas LPG ini, dan mereka bilang ke saya sudah harga subsidi, namun harga ditambah dengan ongkos angkut dari Rp18 ribu menjadi Rp18.500. Sedangkan di tingkat eceran mencapai Rp22 ribu,” ungkapnya.

Herman juga mengakui bahwa dia secara kebetulan juga selaku agen atau distributor minyak tanah dan gas LPG. Terkadang, dia mengaku malu dan sulit memberikan penjelasan kepada konsumen ketika ditanya mengenai harga gas LPG dan minyak tanah yang sudah disubsidi, namun masih mahal. “Makanya, saya harap kebijakan ini harus dikaji lagi. Untuk gas LPG di eceran dijual Rp22 ribu namun saya cukup Rp20 ribu dan hanya untuk Rp1.500 dari harga yang saya beli dari pangkalan sebesar Rp18.500,” jelasnya.

Herman juga menyoroti peredaran minyak tanah bersubsidi di Ketapang. Diakuinya, banyak minyak tanah bersubsidi dari Kalteng masuk ke Ketapang, di mana harga satu drum hanya dijual Rp1.750.000 hingga Rp1.800.000. Sedangkan di Ketapang harga minyak tanah satu drum dijual lebih dari Rp2 juta. Masalah ini, menurut dia, sebetulnya sudah lama, namun masyarakat tidak kuasa menyikapinya. Herman juga mengaku prihatin dengan begitu banyak lembaga sosial kontrol di Ketapang, namun diam dan tidak berani meributkan masalah ini. “Kita hanya ingin membela kepentingan masyarakat lemah, pemerintah tolong jangan diam saja,” tegasnya. (mik)
Sumber : http://pontianakpost.com

DPRD: Anggaran Ketapang Lebih Mementingkan Perjalanan Dinas

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Anggota DPRD Ketapang Abdul Sani menilai, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Ketapang lebih mementingkan anggaran perjalanan dinas, ketimbang untuk anggaran publik, tak heran jika banyak persoalan yang terjadi di masyarakat namun tak bisa diselesaikan.

"Jika ada persoalan yang terjadi di masyarakat, pemerintah selalu beralasan anggaran minim, namun anehnya anggaran untuk perjalanan dinas selalu ada. Bahkan saat pembahasan anggaran, perjalanan dinas selalu diutamakan ketimbang persoalan untuk masyarakat," katanya  kepadaTribunpontianak.co.id, Rabu (29/8/2012).

Abdul Sani, menegaskan, apa yang diucapkan tersebut bukan omong semata, diapun siap jika harus blak-blakan soal anggaran. Sebab dalam setiap pembahasan anggaran, SKPD selalu mengajukan anggaran untuk perjalanan dinas lebih besar. "Kalau perlu bukti kita bisa tunjukan drafnya," tegasnya.

Abdul Sani mencontohkan, seperti untuk sumbangan panti asuhan, ataupun panti jompo, anggaran yang diplot relative kecil. Sementara untuk perjalanan dinas selalu menempati urutan pertama, seperti untuk kepentingan studi banding, keperluan ATK dan perbaikan mobil.

Berita selengkapnya baca di edisi cetak, Kamis (30/8/2012)
Sumber  : http://pontianak.tribunnews.com

MAHKOTA KAYONG HOTEL KKU

MAHKOTA KAYONG HOTEL  Sukadana terletak di JL. IRAMA LAUT SUKADANA KABUPATEN KAYONG UTARA KALIMANTAN BARAT Telp. (0534) 7722777 Fax. (0534) 7722888 E-mail. sm-jso@grandmahkotahotel.com Website.www.mahkotakayonghotel.com.apabila anda ingin berwisata ke kayong utara jangan lupa kunjungi hotel ini walaupun sekedar numpang befoto(kata orang ketapang),apabila anda mempunyai uang lebih boleh saja menginap disini.dari kota pontianak ibu kota provinsi kal-bar anda dapat menggunakan speedboard dari pelabuhan senghie pontianak langsung ke kku kurang lebih menempuh perjalanan 4-5 jam kurang pasti juga karena saya belum pernah memakai speedboard,apabila anda memakai kendaraan roda 2,4 atau lebih anda bisa pergi kepelabuhan rasau jaya kabupaten kubu raya dengan menumpang kapal gunung palung,seluang dsb berserta kendaraan anda,dengan menempuh perjalanan kapal 10-11jam karena kapalnya agak lambat,itu belum sampai ke sukadana baru sampai ke telok batang salah satu kecamatan di kku,anda harus menempuh perjalanan dengan kendaraan anda kurang lebih 1-2jam perjalanan lagi untuk dapat sampai ke pusat kabupaten kayong utara sukadana dan hotel mahkota tersebut.






Selasa, 28 Agustus 2012

Pohon besar di tepi jalan sebelum siduk menjadi tempat istirahat melepas lelah perjalanan

Ketapang city mengabadikan bahwa terdapat pohon rindang di tepi jalan sebelum siduk menjadi tempat masyarakat melepas lelah dari perjalanan baik dari ketapang ke sukadana,melano,tayap,sandai dan tempat lainnya serta sebaliknya ingin ke ketapang orang sering berhenti di pohon ini untuk instirahat sejenak melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan.samahal nya admin ketapang city yang ingin pergi ke sukadana tidak lupa kami berhenti dibawah pohon ini sejenak untuk melepas lelah sambil minum soft drink sebelum melanjutkan perjalanan ke sukadana.bukti seringnya orang berhenti disini untuk melepas lelah adalah banyaknya sampah yang berserakan di bawah pohon ini dari botol plastik air mineral,kaleng soft drink,bungkus snack,gelas aqua dan lain-lain serta kami sering melihat langsung orang sering berhenti disini apabila kami ingin ke sukadana. 


Minggu, 26 Agustus 2012

Proyek Air bersih riam berasap jalan ditempat infrastrukturnya sudah rusak



Sudah lama kita tidak mendengar bagaimana perkembangan proyek penyediaan air bersih untuk warga ketapang yang bersumber dari mata air riam berasap yang jumlah proyeknya termasuk besar dengan miliaran rupiah menelan dana dari pemerintahan pak morkes sampai hendrikus proyek ini seakan di telan bumi dan tidak ada perkembangannya,melihat hal itu kami sekedar mengingatkan warga ketapang dan kalimantan barat untuk mengetahui infrastruktur yang di bangun seakan  terbengkalai  dan kondisinya makin rusak,untuk melihat dari dekat infratruktur yaitu tempat penampungan sementara air atau terminal air kameramen kami fb:(Rival Venyox Alkadri ) mengabadikan.

Foto ini juga menggambarkan kualitas proyek ini sendiri yang menelan dana milyaran  rupiah dan kualitasnya bisa anda pikirkan sendiri bagaimana  ?

informasi terakhir dari TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG 

Proyek PDAM Riam Berasap Rp 120 M Gagal

- Di tengah krisis sumber air bersih bagi masyarakat pesisir di Kabupaten Ketapang, pada musim panas.

Banyak kalangan berpendapat bahwa proyek PDAM Riam Berasap milik Pemerintah Darah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang telah menelan APBD sekitar Rp 120 miliar itu, dikerjakan tanpa perencanaan matang.

Bahkan, masyarakat di darah pesisir sempat mengatakan pembangunan Riam Berasap belum dirasakan manfaatnya. “Kami tidak tahu permasalahannya apa (belum dioperasikan), yang jelas setiap kemarau warga disini selalu tidak memiliki sumber air konsumsi, karena asin,” kata Syahpudin (57).

Warga Sungai Awan Kanan Kecamatan Muara Pawan ini pun mengatakan, akibatnya tidak heran ia dan puluhan hingga ratusan warga di darah itu terpaksa mencari air bersih hingga menempuh jarak enam kilo meter.

Hal ini diperparah ketika sambungan listrik PDAM Kabupaten Ketapang dilakukan pemadaman oleh PT PLN Cabang Ketapang, lantaran menunggak lima bulan, dengan total utang Rp 368.998.230.

Anggota DPRD Ketapang Fraksi PPP, Abdul Sani menegaskan harus direview tentang siapa yang memiliki pemikiran membangun proyek itu, yang pada hakikatnya jika dioperasikan biaya operasionalnya jauh lebih besar dari pemasukan.

“Berdasarkan informasi saya terima jika Riam Berasap dioperasikan, rata-rata kerugian pemerintah darah Rp 1-1,5 miliar,” ujar Abdul Sani.

Abdul Sani menilai pemerintah daerah sebagai perencana harus bertanggungjawab dengan mencarikan jalan solusi, agar proyek air bersih itu tidak sia-sia.

Wakil Ketua DPRD Ketapang, Budi Mateus mengungkapkan sudah berusia delapan tahun, namun hingga kini belum bisa mengalir dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Ketapang.

“Secara fisik bangunan tuntas, tetapi tidak memberikan manfaat apa-apa. Artinya proyek itu lemah dalam perencanaannya. Mengapa dikatakan demikian, karena dana yang telah dikeluarkan lebih dari Rp 120 miliar, tetapi tidak ada hasil atau manfaat yang dirasakan rakyat,” untkap Budi Mateus.

Berdasarkan informasi Tribun, jika Riam Berasap dioperasikan, diperkirakan kerugian Pemda Ketapang, per bulan mencapai Rp 1 miliar untuk subsidi.

Kepala Bapeda Kabupaten Ketapang, Farhan menolak pembangunan Riam Berasap gagal dalam perencanaan, dan ia menuding PT PLN Cabang Ketapang tidak memiliki perencanaan yang sama dengan Pemda Ketapang.

 “Perencanaanya kita sudah (tidak lemab), permasalahannya listrik. Bukan juga gagal lah, ini karena tidak simetrisnya perencanaan kita (Pemda Ketapang) dengan PLN,” ujar Farhan.

PT PLN Cabang Ketapang menurut Farhan sudah lama ada, namun tidak mampu menyediakan pasokan listrik bagi PDAM Riam Berasap untuk beroperasi. “Harapan perencanaan kita, dengan perancanaan itu PLN seharusnya ada perubahan kapasitas (listrik),” tudingnya.  















Kameramen  : Rival Venyox Alkadri
Editor           : Buchori Sumarno

Sabtu, 25 Agustus 2012

Dikepung Hutan Sawit


KETAPANG--Petrus Kanisius dari Yayasan Palung mengatakan berdasarkan informasi dari warga Simpang Dua dan Simpang Hulu, tidak lama lagi kedua wilayah itu  bakal dikepung “hutan” sawit.  Saat ini wilayah itu masih banyak sebaran hutan dan kaya akan Sumber Daya Alam.  “Kekhawatiran masuknya perkebunan sawit merupakan hal yang sangat wajar di dua kecamatan itu. Aksi mendukung dan menolak pasti terjadi dengan kondisi ini, sumber konflik siap menghadang,” katanya.
Namun tidak hanya itu, menurut Petrus masyarakat di sana sangat bingung bila sawit beroperasi di dua wilayah ini. “Saat ini, masyarakat sangat terbantu dengan hasil karet. Bagi mereka karet segalanya sebagai sumber hidup masyarakat akan tinggal cerita apabila perkebunan sawit masuk,” jelasnya.

Informasi terkait pembukaan lahan di 13 tempat di wilayah Simpang Dua dan Simpang Hulu, berdasarkan keterangan peta sebaran sawit yang dipublikasikan oleh salah seorang tokoh masyarakat yang enggan namanya disebutkan. Tokoh itu memperlihatkan secara jelas sebaran sawit di wilayah tersebut. Izin pembukaan lahan telah dikeluarkan pada tahun 2006 lalu oleh pemerintah daerah, baru sekarang dari pihak perusahaan akan  membuka areal perkebunan. 
Dalam peta tersebut terlihat di dua kecamatan di Simpang Dua, desa-desa yang akan di buka (di kepung) untuk perkebunan seperti Desa Semandang Kanan, Mekar Raya, dan  Gema. Sedangkan di  Kecamatan Simpang Hulu, Desa Semandang Kiri, Semandang Hulu, Balai Pinang, Merawa, Kualan Hilir dan Sekucing Labai. Jadi hampir dipastikan di dua wilayah kecamatan tersebut seluruhnya akan di kelilingi izin pembukaan lahan oleh perusahaan besar perkebunan sawit.  

Petrus Kanisisu menerangkan masuknya perkebunan sawit setidaknya menjadi kekhawatiran, sekelumit persoalan dan konflik siap menghadang di tengah-tengah masyarakat. Seperti yang sudah terjadi di berbagai daerah sedikit banyak berpengaruh salah satunya karena sengketa lahan. Berbagai kasus dan konflik terjadi seperti modus perluasan lahan penyerobotan, penipuan hak milik, dan pengambil alihan secara paksa juga turut berkontribusi.

“Perkebunan sawit saat ini memang dijadikan primadona oleh pemerintah dengan dalih untuk mensejahteraan rakyat. Tetapi faktanya tidak sedikit persoalan yang muncul sebagai dampak hadirnya kebijakan di sektor ini,” paparnya.  Konflik yang terjadi, lanjutnya sebagaimana dialami warga dan terjadi dibeberapa daerah Kalimantan Barat adalah realita yang sungguh terjadi. 

Tidak hanya itu, menurut Petrus, pemerintah daerah juga semakin memperluas pengembangan areal kawasan untuk perkebunan sudah hampir 4 juta Ha dari 1,5 juta yang ditetapkan. Tentunya ini menjadi kewaspadaan karena rawan konflik yang tidak terkendali, mengingat di daerah ini terdapat tanah adat, tanah keramat dan hutan adat milik masyarakat. 

Belum lagi ditambah dengan semakin meluasnya pembukaan lahan yang tidak kalah hebatnya untuk pembukaan lahan pertambangan di beberapa kecamatan seperti; Simpang Hulu, Simpang Dua, Sandai, Marau, Air Upas, dan Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.“Memang di satu sisi dengan ada perusahaan-perusahaan ke berbagai daerah sedikit banyak memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun juga yang patut menjadi kajian bersama adalah bagaimana nasib hutan, kawasan adat, beragam satwa dilindungi menjadi ancaman. Semoga saja ada solusi terbaik menyangkut hal ini,” pungkasnya.(ash) Sumber  : http://pontianakpost.com

PDAM Mampet, Warga Ketapang Panik


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Sudah sejak sepekan terakhir, air PDAM milik BUMD  Pemkab Ketapang Kalimantan Barat tidak mengalir ke pelangan. Kondisi ini membuat pelanggan panik, apalagi PDAM tak menyuplai kebutuhan air bersih melalui kendaraan.

Ace salah satu pelangan PDAM di jalan Sisingamangaraja Kelurahan Kampung Bunga Kecamatan Delta Pawan Ketapang mengatakan, akibat tidak adanya air yang disuplai ke pelanggan, dirinya menjadi kelabakan.

"Sudah satu minggu ini air PDAM tidak mengalir ke rumah saya, persedian air di rumah juga tidak ada, kenapa orang di kantor ini tidak ada bang, saya mau pesan air,'' kata Ace panik sambil berjalan mondar-mandir di temuai di kantor PDAM Ketapang , Jumat (24/8/2012) siang.

Ace yang menjalankan usaha warung kopi ini tentu saja sangat membutuhkan air baik untuk keperluan mencuci dan memasak air. Selain itu terkadang para pengunjung juga memerlukan air ketika akan ke toilet. "Bagaimana kalau air tidak ada seperti ini," katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan Ahmat, salah satu pelanggan di kawasan jalan Gajah Mada Desa Kalinilam Kecamatan Delta Pawan. Dia mengaku bingung harus mencari air kemana, sementara PDAM juga tidak melayani penjualan air dengan kendaraan.

"Seharian ini saya tidak mandi, air PDAM tidak mengalir, sumur-sumur juga sudah pada kering,saya ke sini juga mau pesang air,'' ujarnya. Sumber : http://pontianak.tribunnews.com

Kamis, 23 Agustus 2012

Pelabuhan baru Sukadana KKU

Hari keempat lebaran idul fitri tahun ini kami dari ketapang melakukan silaturahmi ke sukadana tempat keluarga yang kebetulan sudah menetap di sukadana,dan sekalian liburan ke tempat wisata yang ada di sukadana.hari pertama kami di sukadana kami hanya kepantai pulau datok dan mandi di simpang saot,pada hari kedua sebelum pulang kembali keketapang kami menyempatkan diri untuk mengunjungi pelabuhan baru di sukadana yang terletak di daerah sekitar pulau datok sebelum kantor bupati KKU,agak jauh sih masuk kedalam tapi semua itu terbayar setelah melihat pemandangan yang bagus di kawasan pelabuhan baru tersebut dan cocok sekali untuk diabadikan melalui kamera dan sebagai informasi untuk teman ketapang city apabila liburan ke sukadana,berikut akan kami lihatkan beberapa foto kami.bagi yang berminat ke sini silakan dan tidak bakal kecawa.











Selasa, 21 Agustus 2012

Sampah bertebaran di sepanjang pantai tanjung belandang

 Musim lebaran seperti sekarang ini tempat-tempat wisata semua ramai di kunjungi masyarakat yang ingin liburan sekalian merayakan lebaran bersama sanak saudara.tidak kecuali pantai tanjung belandang  masyarakat  ramai pergi ke pantai ini karena lokasi dekat kota dan mudah di jangkau dengan beberapa menit perjalanan saja.keramaian pengunjung ini lah mempunyai kekurangan yaitu berserakannya sampah di sepanjang pantai ini yang menjadikan kesan  pantai ini kotor.seharusnya pengunjung mempunyai inisiatif untuk menjaga kebersihan pantai ini kalau bukan kita siapa lagi dan pemerintah khususnya dinas kebudayaan dan pariwisata bisa menyediakan tempat-tempat sampah dan petugas kebersihan kalau perlu untuk membersihkan pantai ini karena potensi wisata dan putaran ekonomi di pantai ini mempunyai potensi yang sangat besar.retribusi bisa dibebankan kepada pengunjung untuk masuk kepantai ini sebagai biaya untuk membersihkan atau mengelola pantai,pemerintah bisa menerbitkan peraturan daerah tentang retribusi,pengelolaan tempat wisata dan sebagainya sehingga potensi wisata dan perekonomian di daerah ini akan semakin berkembang dan bisa kita nikmati keindahan pantai yang bersih dan enak sebagai tempat wisata dan liburan,retribusi juga berguna untuk membangun infrastruktur seperti jalan di daerah sepanjang pantai yang masih pasir dan berdebu.mudahan-mudahan pemerintah ketapang bisa membaca tulisan ini dan merealisasikannya.Amin...share aja ke pemerintah ketapang apabila anda membaca tulisan ini terima kasih.



taman selamat datang Pantai tanjung Belandang

sudah kah anda warga ketapang mengunjungi pantai tanjung belandang yang tidak jauh dari pusat kota ketapang disini sudah terdapat taman selamat datang.cocok sekali untuk foto-foto dan memperjelas bahwa kalian sudah pergi mengunjungi tanjung belandang dan fotonya dapat kita lihat dibawah ini..



Senin, 20 Agustus 2012

Daerah Prospek Bauksit Kendawangan



Selain cadangan bauksit di Tayan, Antam juga sedang melaksanakan kegiatan eksplorasi bauksit pada daerah prospek Kendawangan. Status prospek Kendawangan adalah KP Eksplorasi milik Antam meliputi wilayah seluas 15.100 hektar, yang terletak di Kabupaten Ketapang, Propinsi Kalimantan Barat.Dari hasil pengamatan di lapangan, endapan bauksit di daerah ini termasuk dalam jenis bauksit kadar besi tinggi yang dicirikan oleh warna coklat kemerahan, sangat keras/kompak, bentuk butir meruncing tanggung – omoeboid dengan distribusi merata dari atas ke bawah. Secara geografis lokasi tersebut menguntungkan karena terletak di tepi pantai selatan P. Kalimantan sehingga relatif mudah untuk mengembangkan potensi endapan bauksit yang ada di daerah tersebut. Sekitar periode tahun 1972-1973, PT Alcomin melakukan penyelidikan endapan bauksit di daerah Kendawangan dan menemukan cadangan bauksit tercuci sebesar 52,2 juta wmt dengan rata-rata kadar reactive-Silica 4,36% dan available-Alumina 35,22%.
Kegiatan penyelidikan pada tahun 2000 oleh Unit Geomin di daerah tersebut adalah rechecking secara acak data PT Alcomin tersebut. Metoda yang dipakai adalah sumur uji dengan rata-rata jarak 400 meter. Hasil pengamatan dari 59 sumur uji di lapangan didapatkan hasil yang sangat menguntungkan sekali dalam biaya penambangannya.
Pada akhir tahun 2000 didapatkan inferred resources berjumlah 9,7 juta wmt dengan kadar rata-rata reactive silica 5,5% dan 51,22% Total Alumina, sesuai dengan persyaratan bauksit kualitas ekspor yang berlaku pada Tambang Bauksit Kijang. Sebagaimana berlaku untuk kualifikasi bauksit untuk rencana Proyek Alumina Tayan, diperoleh cadangan sebesar 32,2 juta wmt, dengan kadar rata-rata reactive silica 3,49% dan Alumina 41,10%. Sumber  :  
http://bumikayong.wordpress.com

Perekonomian Kendawangan Meningkat


GELIAT perekonomian Kendawangan tampaknya mulai kembali menunjukkan peningkatan. Setelah hampir tiga bulan pascaterbitnya Permen ESDM Nomor 07 Tahun 2012, sektor pertambangan yang dinyatakan vakum kini kembali menunjukan aktivitasnya, walau tidak seperti sebelum terbitnya Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2012 itu.

Staf CSR PT HPAM, Yofy, mengatakan sejak beberapa waktu lalu, PT Harita Prima Abadi Mineral sudah memulai aktivitasnya dalam mengekspor bahan tambang bauksit, walau hanya 50 persen saja. Walaupun masih mengambil stock file dari deposito bahan mentah yang ada. “Mengenai tenaga kerja masih banyak tenaga kerja yang dipekerjakan dan hak-hak mereka pun seperti gaji bulanan, masih dibayarkan seperti biasa, namun tunjangan THR karyawan baru akan dibayar pada Rabu (hari ini, Red),” jelasnya.


Ditambahkan Yofy bahwa kembali beroperasinya PT Harita dalam mengekspor bahan mentah dikarenakan semua persyaratan, baik administrasi maupun fisik, sudah dipenuhi pihak perusahaan. Seperti  pengadaan master plane smallter, memenuhi bea keluar persen dan kuota pengiriman material hanya 50 persen, sesuai dengan amanah Permen ESDM Nomor 07 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral yang efektif berlaku sejak 6 Mei 2012 lalu. “Selain ribuan karyawan perusahaan, semoga saja dengan mulai kembali beroperasinya PT Harita ini, secara bertahap akan kembali memulihkan peningkatan perekonomian masyarakat setempat,” harapnya. (ash) Sumber

Bupati: Garap Pertanian dan Peternakan

KETAPANG – Selain mengikat silaturahmi dan berbagi kebahagiaan bersama anak panti asuhan pada 13 – 14 Agustus lalu, Bupati Ketapang Henrikus juga memotivasi pengurus panti asuhan, pesantren, dan masyarakat, agar  memanfaatkan potensi pertanian dan peternakan.  Ia menilai kedua sektor ini dapat  menggerakkan potensi ekonomi, sekaligus menjadi contoh nyata kepada masyarakat.

Ketertarikan Bupati agar masyarakat, lingkungan pesantren, dan panti asuhan memanfaatkan pengolahan sektor pertanian dan peternakan tersebut, disampaikannya ketika bersilaturahmi di Yayasan  Raudhatul Ulum Al Hikmah Desa Pematang Naning dan Pesantren Nurul Ilahi Desa Sungai Kinjil, Benua Kayong. Bupati mencontohkan hamparan sawah yang ada di Kecamatan Benua Kayong sangat potensial.

Dia meminta agar kalangan pesantren dan panti asuhan bertekad mengelola sektor pertanian dan peternakan, karena diyakini akan menjadi percontohan kepada masyarakat dalam peningkatan swasembada pangan. Pemkab sendiri, dikatakan Bupati, akan membantu peralatan dan bibit melalui instansi terkait.  Bupati menyebutkan potensi pertanian dan peternakan di Ketapang cukup menjanjikan.

Dia yakin potensi ini harus digarap dengan maksimal dalam mewujudkan Ketapang yang sejahtera. Dalam memotivasi masyarakat menggarap potensi tersebut, kepala daerah mengakui bahwa Pemkab membutuhkan mitra dalam memebimbing masyarakat. Menurutnya, kalangan pesantren dapat menjadi salah satu penggagas dan motivator masyarakat, untuk secara aktif membangun Ketapang yang lebih baik, termasuk sektor pertanian dan peternakan. "Melalui peningkatan produksi pertanian, kita harapkan dapat wujudkan swasembada pangan sehingga menjadikan Ketapang lebih baik," kata Henrikus.

Motivasi dalam menggarap potensi pertanian dan peternakan yang disampaikan Bupati tersebut direspon positif masyarakat. Selain mengikat silaturahmi, Bupati bersama ketua TP PKK Ketapang, Ny Riniwati Henrikus, menyerahkan paket lebaran. Riniwati meminta agar jangan melihat banyak atau sedikitnya jumlah dari paket tersebut, namun yang terpenting adalah ketulusan dan niat baik untuk berbagi di bulan yang penuh hikmah dan berkah ini. Demikian juga, dia menambahkan bahwa di bulan penuh hikmah ini agar semua saling mengikat silaturahmi. (ads)  Sumber

Melihat Lebih dekat Keraton GM.Saunan


Sahabat ketapang City sudah kah kalian mengunjungi keraton GM Saunan Ketapang dan Melihat langsung isi yang ada di keraton kebanggaan ketapang ini.apabila belum saya akan mengajak melihat foto keraton dari dalam kita akan melihat tempat tidur keraton,singgasana keraton dan lain-lain
inilah tempat tidur yang ada di keraton kerajaan matan ketapang



Ini adalah tempat singgasana yang ada di kerajaan matan ketapang





 Sepasang meriam padam pelita