KERATON KERAJAAN MATAN KETAPANG

Pusat Pemerintahan Kerajaan Matan Ketapang

RUMAH ADAT MELAYU KETAPANG

Salah Satu Pusat Kebudayaan Melayu Ketapang

HUTAN KOTA KETAPANG

Hutan Kota Merupakan Habitat Hewan dan Tumbuhan Asli Ketapang

BUNDARAN ALE-ALE KETAPANG

Bundaran Ale-ale adalah bundaran sekaligun icon Kota Ketapang

PANTAI TANJUNG BELANDANG

Salah satu Objek Wisata yang ada di Ketapang

Selasa, 16 April 2013

Wabup Sampaikan LKPJ tahun 2012

KETAPANG -- Sampai tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Ketapang adalah 602.664 jiwa. Data tersebut disampaikan Wakil Bupati Ketapang, boyman Harun SH berdasarkan sensus penduduk tahun 2012 oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. "Jika dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Ketapang yang seluas 31.588 KM persegi, maka kepadatan penduduk rata-rata Kabupaten Ketapang adalah 19 jiwa/KM persegi," kata boyman Harun SH ketika menyampaikan LKPJ tahun 2012 di gedung DPRD, Senin (15 April 2013). 

Ia melanjutkan, berdasarkan publikasi statistik pada tahun 2011 produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Ketapang atas dasar harga konstan mencapai sebesar Rp 3.015.699 juta rupiah (tiga triliun lima belas miliar enam ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah). Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang meningkat dari tahun 2010 menjadi 7,98 persen pada tahun 2011. Peningkatan pertumbuhan ekonomi mengindikasikan bahwa perekonomian Kabupaten Ketapang relatif lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya. 
Dikatakan boyman Harun, terdapat tiga sektor yang paling tinggi pertumbuhannya pada tahun 2011, diantaranya sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 25,20 persen. Sektor bangunan tumbuh 13, 71 persen dan sektor listrik gas air minum tumbuh 10,42 persen. Pertumbuan ekonomi Ketapang masih lebih tinggi dibanding dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalbar yang hanya sebesar 5,94 persen. 
Disisi lain, PDRB perkapita Kabupaten Ketapang adalah sebesar Rp 15.506.627,61 rupiah (lima belas juta lima ratus enam ribu enam ratus dua puluh tujuh koma enam puluh satu rupiah). Sedangkan laju inflasi atas dasar harga produsen Kabupaten Ketapang pada tahun 2011 adalah sebesar 6,30 persen, lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi tahun 2010 yang mencapai 7,25 persen. Namun demikian laju inflasi Kabupaten Ketapang masih lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi Kalbar yang sebesar 4,19 persen. 
Diterangkan pelaksanaan APBD Ketapang pada tahun anggaran 2012 sebelum diaudit BPK, diketahui target pendapatan daerah tahun 2012 sebesar Rp 1.068.141.361.278,. Akan tetapi pada kenyataannya target pendapatan tersebut meningkat dari target yang ditetapkan dimana realisasi pendapatan daerah per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 1.143.889.638.215,18 atau 107,09 %. 
Realisasi belanja daerah pada tahun anggaran 2012, sebesar Rp 1.173.827.702.345, 06, yang terdiri belanja tidak langsung terealisasi Rp 479.646.370.640, 28. Belanja langsung tahun anggaran 2012 terealisasi sebesar Rp 640.314.428.542,00. Ada pun belanja daerah secara keseluruhan terealisasi sebesar Rp 1.119.960.799.182,28. Penerimaan pembiayaan daerah tahun anggaran 2012 terealisasi sebesar Rp 114.259.185.390,13. Pengeluaran pembiayaan pada tahun anggaran 2012 terealisasi sebesar Rp 9.430.991.000,00. Berdasarkan perhitungan realisasi pendapatan, realisasi belanja dan realisasi pembiayaan sebagaimana telah dijelaskan diatas. Maka, terdapat sisa lebih perhitungan APBD Ketapang tahun 2012 adalah Rp 128.757.033.423,03. Dengan demikian pada tahun anggaran 2012 terjadi surplus anggaran pembiayaan daerah. 
"Kami menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang telah dicapai selama kurun waktu tahun 2012 khususnya di dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bukan semata-semata merupakan prestasi kepala daerah dan wakil kepala daerah dan SKPD terkait," kata dia. 
Namun, ini adalah merupakan prestasi, hasil kerja keras dan kerjasama segenap jajaran Pemkab Ketapang bersama pimpinan dan anggota DPRD Ketapang yang terhormat, serta rekan muspida dan seluruh komponen masyarakat Ketapang. 
Ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pimpinan dan anggota Dewan atas dukungan dan kerjasama yang telah diberikan selama ini. "Semoga apa yang telah diberikan tersebut, menjadi sumbangsih yang mulia bagi pembangunan dan kemajuan Ketapang," ucapnya. @ 

Liputan/foto: A.Rahman (Kasubbag PD dan Risalah) 
Dituliskan/Admin: Andy C (staf Humas Setda Ketapang)
sumber : http://humas.ketapang.go.id/berita_full.php?vN=1791

Bagi yang lulus SMU/K Tahun ini, bersama ini kami sampaikan Daftar Perguruan Tinggi Ikatan Dinas dan Besiswa Penuh 2013

1. Akademi Ilmu Pemasyarakatan Jakarta, Jalan Raya Gandul Cinere, Jakarta selatan, website www.depkumham.go.id

2. Akademi Kimia Analis Jawa Barat, Jalan Ir H Juanda 7, Bogor, websitewww.aka.ac.id

3. Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta, Jalan Timbul 34, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, website www.app-jakarta.ac.id

4. AKAMIGAS-STEM – Akademi Minyak dan Gas Bumi (Sekolah Tinggi Enerji dan Mineral) di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (Kawasan Rig dan pengeboran minyak) – Info bisa dilihat di www.akamigas-stem.esdm.go.id

5. AKIP – Akademi Ilmu Permasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM. Pendaftaran online di www.depkumham.go.id atauwww.ecpns.kemenkumham.go.id Lokasi kuliah di Depok.

6. Akmil - Akademi Militer RI. Untuk pendaftaran bisa search diwww.akmil.go.id

7. Akpol - Akademi Kepolisian RI. Untuk pendaftaran bisa search diwww.penerimaanpolri.go.id

8. Badan Meteorologi Nasional (BMG), Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG), Jalan Perhubungan I No 5, Komplek Metro, Pondok Betung, Bintaro, Tangerang, website www.amg.ac.id

9. Badan Pusat Statistik (BPS), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Jalan Otto Iskandardinata No 64C, Jakarta Timur, website www.stis.ac.id

10. Sekolah Tinggi AKuntansi Negara (STAN), Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang, website www.stan.ac.id

11. MMTC – Sekolah Tinggi Multi Media Training Center di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) Pendaftaran online di www.mmtc.ac.id Lokasi kuliah di Yogyakarta

13. Politeknik Kesehatan DEPKES Surabaya, Jalan Pucang Jajar Tengah 56, Surabaya, website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id

14. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Jalan Cimandiri 34-38, Bandung, website www.lan.go.id.

15. Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta, Jalan Letjen Suprapto 26, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, website www.stmi.ac.id

16. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jalan Dr Setiabudi 186, Bandung, website www.stp-bandung.ac.id

17. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug Banten, Jalan Raya PLP Curug, Tangerang, website www.stpicurug.ac.id

18. Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, website www.stp.dkp.go.id.

19. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta, Jalan Tata Bumi 5, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, website www.stpn.ac.id

20. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN), Jalan Raya Haji Usa, Desa Putat Nutug, Ciseeng, Bogor, website www.stsn-nci.ac.id

21. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jawa Barat, Jalan Jakarta No 31, Bandung, website www.stttekstil.ac.id

22. Sekolah Tinggi Transportasi Darat Jawa Barat, jalan Raya Setu Km 3,5 Cibuntu, Cibitung, Bekasi, Jawa barat, websitewww.sttd.wetpaint.com.

23. Sekolah Tingi Kesejahtraan Sosial Jawa Barat, Jalan H Juanda 367, Bandung, website www.stks.ac.id

24. STIS – di bawah Badan Pusat Statistik (dapat uang saku per bulannya Rp. 850.000), pendaftaran online di www.stis.ac.id . Lokasi kuliah Jakarta

25. STPDN/IPDN – Institut Pemerintahan Dalam Negeri di bawah Kementerian Dalam Negeri RI. Untuk pendaftaran bisa search diwww.bkd.prov.go.id

26. STPN – Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di bawah Badan Pertanahan Nasional RI. Pendaftaran online di www.stpn.ac.id Lokasi kuliah Yogyakarta

27. STSN – Sekolah Tinggi Sandi Negara – di bawah Lembaga sandi Negara. Pendaftaran online di www.stsn-nci.ac.id Lokasi kuliah di Bogor
sumber: http://sbmptn-smptn-mandiri-2013.blogspot.com

Senin, 15 April 2013

Dari Kalbar ke Kalteng seperti Masuk Negara Lain



Tribunnews.com - Jalanan di Kalimantan Barat tak bisa disebut bagus. Seperti dituturkan Anggun Wicaksono, salah satu tim dari Kompas TV yang tengah menjelajahi Indonesia untuk program "100 Hari Keliling Indonesia".
Ia mengingat kembali perjalanannya saat berada di Kalimantan Barat. Setelah dari Taman Nasional Betung Kerihun, tim berlanjut perjalanan menuju Ketapang. Mereka naik bus selama dua hari.
"Jalanan sepanjang Kalimantan Barat memang jelek. Sekarang ketemu lagi jalanan tetap jelek. Jalanan tanah semua. Kami tidak ketemu jalanan beraspal," cerita Anggun kepadaKompas.com beberapa waktu yang lalu.
Sesampai di Ketapang, tim bertemu dengan Farid Gabang yang pernah melakukan Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa di tahun 2009. Ia berjelajah dari Ketapang ke Pangkalan Bun dengan sepeda motor.
"Jadi semacam napak tilas, kami mengulangi perjalanan dengan rute yang sama. Lama perjalanan 15 jam dan sepanjang itu semua sudah berubah jadi kelapa sawit. Dulu sudah ada kebun kelapa sawit, tapi sekarang lebih banyak lagi," cerita Anggun.
Mereka menemukan selama perjalanan, jalur kelapa sawit. Hawa yang panas sudah pasti. Anggun mengatakan bahwa kelapa Sawit seakan merajalela dan merusak kehidupan adat.
"Saat di warung, beberapa penduduk curhat. Ikan (di sungai) sudah nggak ada. Air bikin penyakit, karena racun mercuri dari kelapa sawit. Debit air berkurang. Orang banyak mengeluh karena kelapa sawit. Banyak yang menyesal kenapa dulu jual tanah," tutur Anggun.
Uniknya, saat tim sampai di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, mereka menemukan sesuatu yang berbeda. Menurut Anggun, saat di Pangkalan Bun, jalannya beraspal.
"Dari Kalbar (Kalimantan Barat) saat masuk ke Kalteng (Kalimantan Tengah) seperti masuk ke negara lain. Jalannya super mulus. Kebanting banget. Kami kaget banget, seperti kayak masuk ke Malaysia. Jalanannya bagus kalau di Palangkaraya," kata Anggun.
Dalam program 100 Hari Keliling Indonesia, Ramon memulai perjalanan dari Jakarta menuju Sumatera kemudian Kalimantan. Lalu, berlanjut ke Sulawesi, Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Perjalanan kemudian berakhir di Pulau Jawa, tepatnya kembali di Jakarta.
Bukan hanya sekadar panorama dan segala keindahan bumi Indonesia yang akan diangkat, melainkan juga sisi budaya, masalah sosial, masalah lingkungan, dan problematika transportasi yang dihadapi Ramon selama perjalanan.

Sabtu, 13 April 2013

RSUD Ketapang Operasi Bibir Sumbing Gratis


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - RSUD Agusdjam Ketapang, menggelar operasi bibir sumbing secara gratis selama dua hari mulai Jumat (12/4) dan berakhir Sabtu (13/4/2013) hari ini. Pada pelaksanaan hari pertama, Jumat (12/4), sebagian besar pasien merupakan anak-anak dari Kayong Utara dan Ketapang.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Andy Jap yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, program operasi bibir sumbing tersebut tidak hanya gratis bagi masyarakat miskin namun untuk semua kalangan masyarakat. Pembiayaan ditanggung oleh sharing pemerintah provinsi, daerah dan donatur.

"Biayanya ada, hanya saja yang menanggung itu provinsi, daerah dan donatur. Program ini untuk siapa saja, tidak hanya masyarakat miskin," kata Andy dalam kunjungannya ke RSUD Agusdjam Ketapang, Jumat (12/4).

Ada pun tenaga kesehatan yang terlibat dalam kegiatan ini yakni dari Universitas Padjajaran Bandung, serta kemitraan dengan pihak swasta. Program serupa juga dilaksanakan di kabupaten lain di Kalbar. "Ada operasi bibir sumbing dan katarak, kalau Ketapang khusus bibir sumbing. Mei mendatang kita ke Kapuas Hulu," katanya. 

Kata Andy, tingkat prevalensi bibir sumbing cukup besar. Secara nasional, dari 1.000 kelahiran terdapat satu anak yang terkena bibir sumbing. "Kasihan anak-anak, kalau dewasa nanti dia minder makanya saat kecil dioperasi, biar dewasa tidak malu," katanya. 

Khusus Ketapang, kata Andy, pola operasi bebas biaya yang menggandeng pihak swasta merupakan yang pertamakali. Direncanakan program serupa juga akan dilakukan di tahun-tahun mendatang. "Kita usahakan setiap tahun ada, cuma saya baru mendapat informasi, Ketapang sebelumnya belum mendapat kesempatan," tuturnya. 

Andy sendiri berharap, program pelayanan kesehatan tak hanya difokuskan tunggal kepada pemerintah. Namun juga dilakukan sharing bersama sektor lain seperti swasta. "Bentuknya bisa banyak, contohnya program seperti ini. Kita sangat mengharapkan peran sektor lain seperti swasta," ujarnya. 

Direktur RSUD Agusdjam, Rihi menuturkan, jumlah pasien yang mendaftarkan diri mencapai 35 dari target awal sebanyak 50 pasie. Namun beberapa di antaranya batal melakukan operasi dengan berbagai alasan. "Ada yang takut, tidak datang, dan beberapa diobservasi lagi karena ditemukan kelainan pada jantung, jadi dikonsultasikan kembali," katanya.

Kata Rihi pasien dan keluarga datang bawa badan saja. Biaya operasi hingga makan dan minum ditanggung. "Datang operasi gratis, kalau operasi umum, biayanya bisa sekitar Rp 10 juta ke atas dan yang ikut sekarang setelah dicek 99 persen adalah warga tidak mampu," katanya. 

Di sisi lain, kata Rihi, RSUD belum memiliki dokter spesialis bedah dan mulut. "Di Kalbar baru ada satu, itu pun di Pontianak, makanya ini kesempatan bagi masyarakat. Setelah observasi selesai operasi juga tetap kita lakukan gratis," katanya. 

Tak hanya warga di seputar Kota Ketapang dan Sukadana yang datang melakukan operasi, tercatat warga terjauh adalah berasal dari Jelai Hulu. "Kita informasikan melalui radio RSPD dan broadcast dari provinsi, juga disampaikan melalui puskesmas," katanya. 

Riana, ibu pasien mengaku, sangat terbantu dengan program operasi gratis. Katanya terbatasnya biaya sempat membuat ia khawatir akan kondisi bibir anaknya. "kasihan kalau dia sudah besar, mau operasi kami tak ada uang, maklumlah cuma petani. Jadi sekarang saya merasa terbantu sekali," katanya.

Penulis : novi saputra
Editor : Arief
Sumber : Tribun Pontianak

Rabu, 10 April 2013

Warga Ancam Duduki DPRD Ketapang


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Puluhan masyarakat perwakilan dari beberapa desa di Kecamatan Manis Mata mendatangi Kantor DPRD Ketapang, Senin (8/4/2013). Mereka meminta tumpang tindih data lahan yang digarap oleh perusahaan perkebunan PT Maya Agro Investama yang merupakan bagian dari PT Poliplant Group segera diakhiri.

Apabila tak diakhiri, masyarakat mengancam akan menduduki DPRD Ketapang, hingga masalah yang mereka mendapatkan jalan keluar."Kami jauh-jauh dari Manis Mata tidak ingin pulang dengan tangan kosong. Apabila tuntutan kami tak diindahkan, kami akan menduduki gedung Dewan yang terhormat ini," tegas perwakilan masyarakat, Anton saat memulai Audiensi.

Adapun perwakilan mayarakat teresebut berasal dari Desa Mekar Jaya, Desa Lembah Mukti, Dusun Pulai Laman, Desa Asam Besar, DesaSungkai, Desa Kalimantan dan Desa Lipat Gunting. 

Sedangkan dari pihak Dinas Perkebunan diwakili oleh Sutarno dan PT Maya Agro Investama diwakili oleh Kepala perwakilan PT Poliplant Group Ketapang, Daniel S Budiyono. Audiensi sendiri dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Ketapang Budi Matheus yang kemudian digantikan oleh Ketua Komisi II Anthoni Salim.

Perwakilan masyarakat mempertanyakan status penggunaan lahan yang digarap perusahaan. Kata Anton banyak masyarakat yang tak mengetahui bagian lahannya masuk kedalam area. Sedangkan disisi lain masyarakat yang hendak mengajukan program Calon Petani Calon Lahan (CPCL) tidak masuk kedalam data verifikasi Dinas Perkebunan.

"Kami masyarakat kecil memang bodoh tapi jangan dibodoh-bodohkanlah. Kapan lagi pemerintah dan perusahaan bisa mengangkat derajat hidup kami,"pungkasnya

Trauma terhadap perusahaan perkebunan juga diungkapkan Kepala Dusun Pulailaman, Mitan katanya Ia dan masyarakat sudah jera diakali oleh perusahaan perkebunan. Lantaran kasus kepemilikan lahan sebelumnya yang menyangkut dengan PT HSL hingga kini juga tak kunjung usai.

"Kami trauma, belum selesai dengan satu perusahaan sekarang sudah nyambung dengan PT Maya lagi, tolonglah pak jangan kami yang dirugikan terus,"katanya

Penulis : novi saputra
Editor : Arief
Sumber : Tribun Pontianak

100 Guru Ketapang Diduga Korban Manipulasi Data


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Wakil Ketua DPRD Ketapang, Jamhuri meminta kepada tenaga guru honorer dan kontrak untuk menyiapkan data yang terkait dugaan manipulasi kategori 2 (K2) oleh Dinas Pendidikan hingga data yang memperlihatkan mereka telah lolos sebagai honorer K2 yang bakal diangkat menjadi CPNS.

Permintaan ini Ia sampaikan ketika bersama Komisi I DPRD menemui sekitar 100 guru yang digaji oleh APBD Ketapang. sebelumnya mereka mengaku termasuk sebagai K2, namun pada pengumuman terbaru K2 pada 1 April 2013 nama mereka telah hilang
.
"Oleh karena itu, kumpulkan data dan bukti selengkap-lengkapnya. Jika sudah lengkap, serahkan kepada kami. Jika masih belum kita akan membentuk tim khusus untuk mengungkap permasalahan ini," kata Jamhuri.saat Hearing, Senin (8/4/2013)

Sebelumnya tenaga guru ini juga mendatangi Kantor Bupati Ketapang. Namun hingga di DPRD Ketapang, tak satupun pihak Dinas Pendidikan Ketapang menampakkan muka.

Anggota DPRD lainnya, Martin Rantan, meminta agar mereka mengumpulkan data-data terkait adanya dugaan tenaga pengajar yang tidak pernah mengajar namun dinyatakan masuk dalam database. 

"Itu harus dibuktikan dan itu akan percuma saja kalau tidak ada bukti. Jika ada ditemukan manipulasi data, kita akan tegas. Kalau perlu kita bentuk pansus. Keputusan jangan terlalu lama diambil, biar tidak diabaikan oleh pusat," tegasnya.

Penulis : novi saputra
Editor : Arief

Kajari Ketapang: Kami Tak Diam Tangani Korupsi


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kepala Kejaksaan Negeri Ketapang, Kusnendar mengatakan pada Kamis (11/4/2013) kasus korupsi yang menjerat mantan Kepala Dinas Pencatatan Sipil Kayong Utara, Pohan dan dua kontraktor Nurhaslinda dan Apripian akan memasuki masa sidang yang ketiga di Pengadilan Tipikor Pontianak. Agendanya mendengarkan keterangan saksi-saksi.

Sedangkan kasus korupsi Jalan Jambi-Sukaramai yang menjerat pengguna anggaran, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ketapang, D pihaknya baru menerima lima dari enam berkas Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Polres Ketapang.

"Artinya kita tak pernah tinggal diam dalam penanganan kasus-kasus Tipikor. Cuma sidangnya saja di Pontianak jadi gaungnya di Ketapang sama Kayong Utara kurang," katanya kepada Tribunpontianak.co.id diruang kerjanya, Rabu (10/4/2013).

Lokasi sidang di Pontianak, katanya juga menjadi kendala tersendiri lantaran operasional yang terbatas dan jauhnya jarak. Meski demikian, penanganan kasusu korupsi bukan berarti jalan ditempat.

"Kalau Kasi Pidsusnya pakai kelotok ke Pontianak, kapan nyampainya. Tapi bukan berarti semangat untuk menyelesaikan kasus tipikor itu menurun, kita terus kerja,"katanya

Penulis : novi saputra
Editor : Arief
Sumber : Tribun Pontianak