JAKARTA: PT Kayung Agro Lestari, anak usaha PT Austindo Nusantara Jaya Agri(PT ANJ Agri), akan menyerahkan lahan seluas 3.400 hektare di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, untuk dijadikan kawasan konservasi guna menampung pelepasliaran 40 orang utan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat.
Direktur Public Affairs ANJ Agri Sucipto mengatakan berdasarkan pemantauan BKSDA Kalimantan Barat dan studi yang dilakukan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) akhir 2011, pada wilayah Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas 17.987 ha, yang telah dicadangkan untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit PT KAL di Kabupaten Ketapang, Kalbar, terdapat wilayah yang bisa dijadikan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (high conservation value/HCV).
Di wilayah itu, menurut catatan penelitian UGM, distribusi orangutan merata di seluruh kawasan seluas + 3.400 hektar, rata-rata 3 individu per kilometer.
Selain orangutan, berdasarkan hasil penelitian dari UGM, di area PT KAL yang akan menjadi kawasan konservasi tersebut, terdapat kurang lebih 30 jenis satwa liar, termasuk diantaranya beruang madu, rusa sambar, kucing kuwuk, lutung dahi putih, dan berbagai spesies burung yang berstatus mulai dari yang dilindungi PP No. 7/1999, sampai dengan yang rentan, terancam punah dan hampir punah.
“Kami memutuskan untuk menyerahkan wilayah HCV seluas 3.400 ha tersebut kepada Kementerian Kehutanan, dalam hal ini BKSDA, untuk dijadikan sebagai kawasan konservasi,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis hari ini.
Dalam rangka persiapan penyerahan wilayah HCV kepada Kementerian Kehutanan, PT ANJ Agri berinisiatif memberikan kesempatan kepada tokoh masyarakat di sekitar wilayah HCV untuk mengunjungi PT Sahabat Mewah dan Makmur (PT SMM), salah satu anak perusahaan Kelompok Usaha ANJ Agri di Bangka Belitung, yang telah berhasil mendapatkan sertifikat Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Sertifikat RSPO adalah sertifikasi berstandar internasional yang diberikan hanya kepada perusahaan yang bertanggungjawab kepada lingkungan, masyarakat dan keanekaragaman hayati, yang dicetuskan oleh RSPO, organisasi multi stakeholder nirlaba yang berkantor pusat di Zurich, Swiss.
Kelompok Usaha ANJ Agri juga memiliki tiga pabrik kelapa sawit (PKS), yang masing‐masing berkapasitas 60 ton TBS per jam, dimana salah satunya adalah pabrik kelapa sawit yang fully automated, yang menggunakan teknologi canggih dan termodern di Indonesia.
Saat ini, ANJ Agri adalah pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) untuk mengelola hutan sagu alam seluas 40.000 hektar di Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat, dan sedang merencanakan pembangunan pabrik pengolahan sagu termodern yang berkapasitas 3.000 ton sagu perbulan, terbesar di dunia.
Pengelolaan sumber daya alam ini akan dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan dan mempertahankan nilai‐nilai kearifan lokal.
ANJ Agri memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan, salah satunya dengan mengelola areal konservasi di sekitar areal perkebunan seluas 1.639 hektar di wilayah operasional di Tapanuli Selatan.
Rencana pelepasliaran 40 orang utan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalbar sendiri dijadwalkan awal April mendatang yang diharapkan dapat dihadiri oleh Menteri Kehutanan.
PT Kayung Agro Lestari (PT KAL) adalah salah satu anak usaha PT ANJ Agri, kelompok usaha yang bergerak dalam bidang pengelolaan sumber daya alam, berupa pengelolaan kebun kelapa sawit dan sagu alam.
PT KAL beroperasi di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, sejak 2005. Pada awal 2010, perusahaan telah memperoleh Hak Pelepasan Kawasan Hutan Konversi (HPK) dari Kementerian Kehutanan atas lahan yang diklasifikasikan sebagai Hutan Produksi Konversi untuk dikembangkan menjadi perkebunan kelapa sawit.
Perusahaan saat ini sedang dalam proses untuk memperoleh status Hak Guna Usaha dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Dari total ijin pelepasan kawasan seluas 17.987 hektar, sampai dengan Desember 2011, sekitar 4.234 hektar telah ditanami.
Selain kebun kelapa sawit yang masih dalam tahap pengembangan di Ketapang Kalbar tersebut, Kelompok Usaha ANJ Agri mempunyai tiga kebun kelapa sawit yang sudah beroperasi, yang terletak di Kabupaten Padang Lawas Utara, Padang Lawas, dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Provinsi Sumatera Utara) serta di Kabupaten Belitung Timur (Provinsi Bangka Belitung).
Total luas kebun kelapa sawit Kelompok Usaha ANJ Agri adalah 54.636 ha, dimana tertanam 33.028 ha. Dari jumlah tersebut yang sudah menghasilkan adalah 29.843 hektar.
Kelompok Usaha ANJ Agri juga memiliki tiga pabrik kelapa sawit (PKS), yang masing‐masing berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam, dimana salah satunya adalah pabrik kelapa sawit yang fully automated, yang menggunakan teknologi canggih dan termodern di Indonesia.
Saat ini, ANJ Agri adalah pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) untuk mengelola hutan sagu alam seluas 40.000 hektar di Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat, dan sedang merencanakan pembangunan pabrik pengolahan sagu termodern yang berkapasitas 3.000 ton sagu perbulan, terbesar di dunia. (sut)Source
0 komentar:
Posting Komentar