KERATON KERAJAAN MATAN KETAPANG

Pusat Pemerintahan Kerajaan Matan Ketapang

RUMAH ADAT MELAYU KETAPANG

Salah Satu Pusat Kebudayaan Melayu Ketapang

HUTAN KOTA KETAPANG

Hutan Kota Merupakan Habitat Hewan dan Tumbuhan Asli Ketapang

BUNDARAN ALE-ALE KETAPANG

Bundaran Ale-ale adalah bundaran sekaligun icon Kota Ketapang

PANTAI TANJUNG BELANDANG

Salah satu Objek Wisata yang ada di Ketapang

Jumat, 29 Maret 2013

Dua SPBU Bakal Dibangun di Ketapang


Ketapang – Makin banyaknya jumlah kendaraan di Ketapang, membuat kebutuhan BBM sering mengalami kekurangan. Untuk mengatasi hal tersebut, tahun ini akan dibangun dua SPBU, di Kecamatan Muara Pawan dan Kecamatan Nanga Tayap Ketapang.
Kabid energi dan Kelistrikan ESDM Ketapang Suratmin mengatakan, dua pengusaha SPBU tersebut telah mengurus izin dari Pemkab Ketapang melalui Dinas ESDM Ketapang. Masing-masing akan membangun di Kecamatan Muara Pawan Desa Sungai Awan Kiri dan satu lagi di Desa Sungai Beliung Kecamatan Nanga Tayap Ketapang.
“Di Ketapang akan dibangun lagi dua SPBU semoga dengan adanya SPBU ini dapat mengatasi kesulitan BBM di Ketapang ini,” kata Suratmin, kemarin.
Dikatakannya saat ini Kabupaten Ketapang telah memiliki tujuh SPBU. Namun stok BBM sering habis, karena jumlah kendaraan tidak sesuai dengan jatah BBM yang didapat dan banyaknya antrean panjang di SPBU-SPBU.
“Izin-izin SPBU ini dari Pertamina, Pemda Ketapang hanya mendukung saja,” ujarnya.
Menurutnya, setiap hari jumlah kendaraan di Ketapang selalu bertambah. Belum lagi kendaraan plat dari luar Ketapang yang banyak beroperasi di Ketapang.
“Kita belum tau pasti kondisi BBM di Ketapang ini seperti apa, kita selalu melakukan koordinasi dengan instansi terkait,” katanya.
Ia mengaku ESDM dalam hal ini hanya sebatas melakukan kordinasi dengan Pertamina, BP Migas dan hanya melakukan pengawasan saja bukan pada penindakan.
“Dalam pengawasan pun kita juga punya batasan dan tidak masuk terlalu jauh. Kondisi BBM di Ketapang sama juga dengan di daerah lain,” ungkapnya.
Ia mengaku lebih setuju jika harga BBM subsidi ini dinaikkan. Pasalnya harga BBM subsidi ini tidak bisa dinikmati oleh masyarakat yang seharusnya mendapatkan harga subsidi.
“Saya lebih setuju harga BBM subsidi ini dinaikkan saja, karena masyarakat pun tidak bisa merasakan harga subsidi ini,” katanya.
Pantauan koran ini Jumat (22/3) di sejumlah SPBU di Ketapang antrean terus mengular panjang yang dipenuhi para penyedot baik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, kondisi ini membuat masyarakat mengeluh. (jay)

Kamis, 28 Maret 2013

Dukung Food Estate, Pejabat Sekretaris Kabinet Kunjungi Ketapang

Pengirim : Andy Candra
Tanggal : 27 March 2013, 12:51 am


KETAPANG (HUMAS)-- Komitment ketahanan pangan di Kabupaten Ketapang mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat. Meninjau kondisi daerah dalam peningkatan program ketahanan pangan ini, maka pejabat sekretaris Kabinet RI belum lama ini (21/3) melakukan kunjungan ke Ketapang. Menurut Bupati Ketapang, Drs Henrikus M.Si bahwa Pemkab selalu Proaktif untuk pengembangan pertanian tanaman pangan. Hal ini sesuai visi dan misi dibawa kepemimpinannya untuk berkomitmen untuk melakukan ekstensifikasi pada ketahanan pangan.

"Sebagai wujud konkrit komitmen pemerintah terhadap suplementasi program ketahanan pangan, kita membangun kawasan dem Pertanian Percontohan Terpadu di kawasan kebun pangan (Food estate) Kecamatan Muara Pawan," kata Bupati Ketapang.
Tujuan pembangunan dem area ini adalah untuk mengkoordinasikan keinginan masyarakat agar lahan pertanian menjadi lebih produktif. Selain itu, dalam mendukung kelancaran dan suksesnya program pembangunan Food estate di Kabupaten Ketapang, dijelaskan Bupati perlu adanya Sinergisitas kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Artinya antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terjadi saling mendukung sesuai kewenangan masing-masing. Lebih lanjut dipaparkannya, pentingnya pembangunan kebun pangan (food estate) adalah sebagai upaya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerawanan pangan dimasa yang akan datang. Rawan pangan sudah menjadi prediksi para ahli, dan ini merupakan sebuah ancaman dalam stabilitas nasional. Ancaman sebuah negara, saat ini tidaklagi pada kondisi perang, tetapi pangan sangat menentukan.
Kaena itu, Bupati berharap Pemerintah Pusat dapat membantu pembangunan infrastruktur pendukung produksi terutama pembangunan jalan akses ke lokasi kebun pangan (food estate). Demikian juga upaya untuk lebih meningkatkan serta menciptakan kelancaran dan suksesnya program pembangunan kebun pangan di Kabupaten Ketapang,
"Dalam mensukseskan ketahanan pangan saya sudah imbau para kepala SKPD untuk memberikan contoh kepada masyarakat, saya sendiri akan mengkampaye Ketahanan pangan untuk mewujudkan masyarakat sejahtera,"ujarnya.@

Penulis: Repalianto S.Sos, M.Si  sumber : http://humas.ketapang.go.id
Foto: Hardian Handoko S.Sos
Admin/Editor: Andy Candra SE

Sabtu, 23 Maret 2013

Wajah Ketapang dalam Bingkai Foto (Pameran Photograpi)


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Setelah sempat vakum dua tahun terakhir, Kayong Photograpi Club (KPC) berencana menampilkan pameran karya foto di lapangan Sepakat Ketapang pada Sabtu (30/3/2013) malam. 

Pameran direncanakan berbarengan dengan kegiatan Bengkel Seni Fisip Untan dilokasi yang sama. Ketua KPC, Irman menuturkan tema pameran foto kali ini adalah landscape Ketapang. Katanya lebih dari 30 anggota KPC akan masing-masing akan menampilkan satu karya foto terbaiknya.

"Kita ingin memperlihatkan wajah Ketapang melalui karya-karya foto, sekaligus sebagai tanda bahwa organisasi kembali eksis dan berbagi wajah Ketapang kepada masyarakat,"ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu (23/3/2013)

Kata Irman, setelah dibentuk lima tahun lalu KPC, sempat akum dua tahun terakhir. Setelah sebelumnya sempat melakukan agenda serupa yakni berupa kegiatan sosial maupun pameran karya.

Ia menambahkan, pameran merupakan wadah bagi anggota untuk menyalurkan hobi, agar tak hanya dinikmati sendiri ataupun melalui jaringan ubersosial melalui dunia maya.

"Jadi tidak hanya sekadar disimpan di memori saja, tapi juga agar masyarakat dapat menikmati,"katanya

Ia juga mengajak agar masyarakat tak segan untuk bergabung di KPC, namun khusus pameran, menurutnya hanya khusus untuk anggota KPC yang dapat menyuplai karya untuk dipamerkan.

Sementara itu, Anggota KPC Ratih Nuraini mengakui ikut komunitas seperti ini memberinya pengetahuan baru tentang dunia fotografi. Sekaligus sebagai wadah positif dibanding sekedar kumpul-kumpul tanpa arah yang jelas.

"Teman bertambah, pengetahuan juga bertambah, sekarang lagi nyoba nyari foto di Taman Kota untuk pameran ini," ujar siswi kelas XII MAN Ketapang ini

Penulis : novi saputra
Editor : Arief

Jumat, 22 Maret 2013

Kapolres: Narkoba Ancaman Remaja




TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kapolres Ketapang, AKBP Ary Wahyu Widijananto mengaku khawatir lantaran selalu ada pengedar narkoba yang masuk ke Ketapang. Dia mengatakan, narkoba merupakan ancaman bagi masyarakat terutama remaja.

Kekhawatiran ini diungkapkannya usai anggotanya dari Resnarkoba membekuk dua tersangka pengedar Sabu asal Kota Pontianak di kamar Hotel Aorta Ketapang.

"Mereka mau buat anak remaja kita overdosis kali ya. Mereka puas dapat uang kemudian anak-anak kita jadi pecandu overdosis sampai meninggal, memang harus diberantas orang-orang seperti ini," tutur Kapolres, Kamis (21/3/2013).

Kapolres juga meminta kepada para orangtua, untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus ke perbuatan tak baik, seperti mengisap lem hingga meminum pil codein diluar takaran dan resep dokter.

"Kecil-kecil dihantui lem sama pil yang bisa dibeli di warung-warung, sudah besar kemudian terjebak di narkoba. Saya benar-benar meminta orangtua untuk mengawasi anaknya," katanya

Penulis : novi saputra
Editor : Arief
Sumber : Tribun Pontianak

Hartati: WTS Ketapang Kurang Perhatian Pemerintah


PSK.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Ketua Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia, Hartati mengaku prihatin terhadap Wanita Tuna Susila (WTS) lantaran kecilnya perhatian dari pemerintah Ketapang. 

Dikatakannya ada pembinaan intensif agar tak bermunculan wajah baru apalagi dari kalangan muda hingga bawah umur.

"Mereka semestinya mendapatkan pembinaan, baik rohani maupun pendidikan apalagi dari segi kesehatan, karena semua tau pekerjaan teman-teman itu sangat berpotensi membawa penyakit,"katanya kepada Tribunpontianak.co.id, Rabu (20/3/2013).

Pembangunan yang terfokus kepada bidang fisik, kata Hartati sama halnya meninggalkan sisi non fisik yang sama pentingnya. Lantaran Ketapang sebagai kota yang tengah berkembang pesat memerlukan sisi non fisik untuk mengimbangi penyakit masyarakat. "Yang sangat saya takutkan adalah anak-anak remaja, jangan sampai mereka ikut terjebak," tuturnya.

Hartati sendiri mengharapkan agar ada pembinaan berkala  seperti pengecekan kesehatan, rohani agar WTS mendapatkan penyegaran rohani dan pendidikan untuk memberikan bekal pengetahuan.

Penulis : novi saputra
Editor : Jamadin
Sumber : Tribun Pontianak

Rabu, 20 Maret 2013

Hipmi Kalbar Siap Hadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015

Pontianak (Antara Kalbar) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kalimantan Barat menggelar rapat kerja daerah sekaligus bersiap menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015.

Menurut Ketua Umum BPD Hipmi Kalbar Arief Kamatresna di Pontianak, Rabu, untuk menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 dibutuhkan sinergisitas sesama pengusaha muda di Kalbar. "Ini agar kita mempunyai daya saing yang tinggi," katanya.

Selain itu, kata dia, dengan memperbaharui kemampuan di bidang teknologi dan informasi, membuka akses pasar baru, serta diversifikasi produk.

"Selain itu, juga akses permodalan yang mudah merupakan beberapa dari sejumlah strategi yang dapat dijalankan untuk menghadapi persaingan di masa mendatang," ujarnya.

Ia menambahkan, Hipmi Kalbar sebagai salah satu organisasi yang menghimpun pengusaha muda, berharap dapat menjadi pendorong dalam memantapkan daya saing para anggotanya ke depan.

Ketua Umum BPP Hipmi Raja Sapta Oktohari mengatakan Komunitas Ekonomi ASEAN sudah semakin dekat. Pengusaha Indonesia, ia melanjutkan, akan berkompetisi, tidak hanya sesama pengusaha nasional, tetapi juga di level regional ASEAN.

"Siap tidak siap, mau tidak mau, pada 2015 kita akan memasuki era ini," katanya.

Saat ini, ia mengungkapkan Hipmi sedang dilibatkan dalam proses penyusunan payung hukum bagi pengusaha pemula dan pengusaha daerah.

Menurut Okto, panggilan akrabnya, payung hukum tersebut diharapkan akan meningkatkan daya saing bagi pengusaha pemula dan lokal. "Sehingga ketika kran Komunitas Ekonomi ASEAN dibuka pada 2015, kita bisa bersaing dengan pengusaha-pengusaha dari kawasan ASEAN," kata dia.
sumber : http://kalbar.antaranews.com

Minggu, 17 Maret 2013

50 Persen Perusahaan di Ketapang Tak Miliki Peraturan


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kepala Seksi Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja Dinsosnakertrans Ketapang, Agus Riwiyanto mengungkapkan hingga saat ini, baru tedapat sekitar 50 persen perusahaan yang memiliki peraturan perusahaan (PP). 

Dia mengatakan, PP berfungsi penting baik bagi perusahaan maupun pekerja selain sebagai bentuk taat aturan.

"Dari total seluruh perusahaan yang mencapai 200-an lebih, mulai dari perusahaan kecil, menengah dan besar, yang memiliki PP itu hanya 50 persen saja. Jadi, masih ada sekitar separuh lagi yang belum memilikinya," ujar Agus, Rabu (13/3/2013)

Menurutnya sebagian besar permasalahan hubungan industrial yang terjadi dimulai akibat tiadanya PP, dan pada akhirnya sangat merugikan pekerja. Kata Agus diperlukan kesadaran dari perusahaan agar PP ini dapat dibuat oleh pihak perusahaan.

"Ada satu perusahaan kemarin yang bermasalah ketika pekerjanya meninggal dunia tak dipulangkan. Kemarin katanya sudah siap mau buat PP, tapi sampai sekarang dak nongol-nongol lagi. Kita liatkan dulu, kalau masih seperti ini pasti ditegur," kata Agus

Penulis : novi saputra
Editor : Arief
Sumber : Tribun Pontianak

Rabu, 13 Maret 2013

Warga Minta Perbaikan Drainase Sebelum Musim Hujan


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Sejumlah warga Ketapang meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ketapang untuk menata kembali drainase di Jalan DI Panjaitan. Mengingat setiap musim penghujan, wilayah DI Panjaitan merupakan langganan banjir.

Yusril (46) warga Delta Pawan, menganjurkan di saat sebelum tibanya musim penghujan, adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki drainase.

"Jangan sudah banjir lagi baru besibuk, masing-masing ngomong kewenangan provinsilah, akibat buang sampah sembaranganlah. Kalau semuanya mau action, dimulai dari sekarang," kata Yusril kepada Tribunpontianak.co.id, Rabu (13/3/2013)

Warga lainnya, Syamsul menuturkan drainase di Jalan DI Panjaitan adalah drainase aneh, lantaran tak terhubung dengan drainase di ruas jalan disekitarnya. Alhasil setiap hujan deras datang, jalanan berubah fungsi menjadi tempat penampungan air.

Penulis : novi saputra
Editor : Arief
Sumber : Tribun Pontianak

Suhu di Ketapang Capai 34 Derajat Celcius


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Forecaster Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Dina mengatakan pada Selasa (12/3) berdasarkan pantauan melalui satelit NOAA 18, wilayah Kabupaten Ketapang terdapat satu titik panas. 

Sementara di Kalbar, totalnya mencapai 69 titik. Kata Dina, titik panas yang tertangkap satelit adalah titik dengan cakupan luas areal tertentu dengan ketinggian suhu tertentu pula.

"Untuk update sementara yakni pada Selasa (12/3) Ketapang ada satu titik panas dari total yang ada di Kalbar sebanyak 69, update hari ini nanti sore baru masuk. Minimal agak malam baru selesai diolah kembali," tuturnya saat dihubungi Tribunpontianak.co.id dari Ketapang, Rabu (13/3/2013).

Panas menyengat yang dirasakan warga Ketapang kata Dina cukup beralasan, lantaran suhu tertinggi di Ketapang diperkirakan mencapai 34 derajat celcius dengan kelembaban 52 persen hingga 97 persen.

"Tertinggi ada pada angka 34 derajat celcius, cukup panas namun masih bisa dikatakan normal," tuturnya

Sementara itu, untuk prediksi hujan, Kata Dina Ketapang sebagai wilayah selatan Kalbar cukup unik. Uniknya adalah disaat wilayah lain di Kalbar tidak mempunyai potensi hujan, sementara di Ketapang dalam beberapa hari ke depan berpotensi hujan ringan.

Penulis : novi saputra
Editor : Arief
Sumber : Tribun Pontianak

Senin, 11 Maret 2013

Bupati Tak Hadir, Rapat DPRD Tegang


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Rapat Paripurna Istimewa sekaligus penyampaian pidato Bupati Ketapang pada Hari Jadi Ketapang akhirnya batal di gelar di DPRD Ketapang, Senin (11/3/2013). 

Rapat yang telah diatur di Perda Hari Jadi Daerah ini batal lantaran peraturan bupati tentang pelaksanaan dan tatacara peringatan hari jadi belum dikeluarkan oleh oleh jajaran eksekutif Ketapang.

"Kamis masih butuh waktu untuk mensosialisasikan ke masyarakat, nanti ada masyarakat yang tak terima," tutur Sekda Ketapang Andi Djamiruddin yang mewakili Bupati Ketapang, Henrikus kepada Tribunpontianak.co.id.

Rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD Ketapang Gusti Kamboja yang di dampingi oleh Wakil Ketua DPRD Budi Mateus berlangsung dalam suasana tegang, tak ayal hujan interupsi oleh anggota Komisi 1 DPRD juga mewarnai penyampaian alasan tak bisa dilaksanakannya perayaan hari jadi oleh jajaran eksekutif Ketapang.

"Jadi apa kerja kita selama ini, dari awal kita bahas sama-sama, kemudian Raperdanya kita setujui bersama, sudah ketuk palu, sekarang tidak bisa dilaksanakan. Tidak mungkin perda dibatalkan begitu saja," kata Budi Matheus.

Ia menceritakan, saat penggodokan Perda hari jadi juga melibatkan unsur luar yakni tim ahli sosial budaya yang didatangkan dari Untan, juga telah dilakukan sosialisasi ditengah masyarakat.

Polemik sendiri diawali disurat pemberitahuan Bupati Ketapang bernomor 100/0440/pem dimana tertera pelaksanaan hari jadi ditunda sementara waktu hingga diundangkan. Sementara Perda-nya telah rampung pada 2012 lalu.

Kata Budi sebaiknya melalui surat pemberitahuan, sebaiknya eksekutif menyampaikan materi tentang ditunda sementara waktu dengan alasan masih belum siap. Diketahui, perayaan hari jadi Ketapang telah ditunjuk Sekda sebagai ketua pelaksana.

"Kami bukan mau mengubah materi perda, hanya perlu sosialisasi saja," tegas Sekda

Penulis : novi saputra
Editor : Arief

Bupati Hadiri Acara Mengambaru di Sukamaju

Pengirim : andy candra
Tanggal : 8 March 2013, 11:42 am


KETAPANG (Humas)-- Mengembaru atau menumbuk amping biasanya dilakukan saat memulai musim panen. Acara mengembaru dilaksanakan di tempat Bosman, Desa Sukamaju, Kecamatan Muara Pawan, Rabu (7/3) sore. Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Ketapang, Drs Henrikus M.Si bersama sejumlah SKPD.

Sebelum menghadiri acara mengembaru, Bupati Ketapang bersama SKPD terlebih dahulu meninjau lokasi food estate yang dibuka oleh konsorsium BUMN. Peninjauan tersebut juga didampingi oleh manajemen PT.SHS. Setelah dilakukan peninjauan di lokasi pembukaan lahan food estate, kemudian Bupati Ketapang bersama SKPD menghadiri acara mengembaru yang dilaksanakan di lokasi milik Bosman. Sejumlah warga sedang melakukan penumbukan emping (Mengembaru). Bahkan Bupati Ketapang juga menyempatkan diri membaur menumpuk emping bersama dengan masyarakat. Rombongan Bupati Ketapang juga menikmati emping yang disuguhkan.
Menurut Saiful Bahri, Kades Sukamaju, bahwa lokasi tersebut masih di wilayah Desa Sukamaju. Acara mengembaru ini dilakukan merupakan dari bagian wujud syukur hadirnya PT SHS dalam membuka lahan food estate di Sukamaju. Budaya mengembaru ini akan terus dipertahankan. "Kita berharap nanti setelah PT SHS melakukan penanaman padi, dan panen perdana dilakukan, rencana kita juga akan kita lakukan budaya mengembaru," kata Saiful Bahri SE, Kepala Desa Sukamaju, Kecamatan Muara Pawan.
Sementara itu, Bupati Ketapang, Drs Henrikus M.Si menjelaskan Budaya Mengembaru harus dipertahankan, dan ia mendukung acara budaya yang dilakukan seperti itu. Lebih lanjut Bupati menerangkan pentingnya peningkatan program ketahanan pangan. Ia berharap lahan-lahan dimanfaatkan untuk difungsikan seperti program ketahanan pangan. Bahkan, Bupati Ketapang menyatakan bahwa ia akan mengkampanyekan program pangan demi mensejahterakan masyarakat.
Penegasan Bupati Ketapang disampaikan di depan masyarakat yang hadir dalam acara mengembaru. Melalui pertemuan informal seperti ini dia mengharapkan program pemerintah daerah, khususnya Ketahanan Pangan dapat disosialisasikan. Ia menginginkan masyarakat sejahtera, dengan istilah petani berdasi. Artinya, melalui program ketahanan pangan masyarakat bisa sejahtera. Baik terpenuhi sandang, pangan dan papan. Karena itulah, dengan masuknya BUMN mengolah food estate di ketapang, dia mengajak masyarakat mendukung. Lahan-lahan tidur dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Hasilnya, masyarakat bisa mensekolahkan anak-anak mereka. Henrikus mengingatkan bagaimana kondisi tanpa pangan akan menjadikan masyarakat susah. Ia bercerita pada tahun sekitar 1965, banyak uang ditangan tapi mencari beras sangat susah. "Saya masih ingat duit ada ditangan, tapi cari beras sampai bersepeda ke Pesaguan, itu pun hanya dapat dua kilogram, bagaimana susahnya kalau pangan tidak ada," ujarnya.@


REPORTER/FOTO/ADMIN/EDITOR:
ANDY CANDRA SE, BAGIAN HUMAS SETDA KETAPANG 

Sabtu, 09 Maret 2013

Perpanjangan SIM Dihentikan


SIM.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Terhitung sejak 1 Maret 2013,  telah dikeluarkan kebijakan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sudah mati tak dapat diperpanjang lagi.

"Kalau mati langsung buat baru SIM nya, udah gak bisa diperpanjang lagi, ini kebijakan dari Mabes Polri,"kata Kasatlantas Polres Ketapang, AKP Anggun Deddy kepada Tribunpontianak.co.id, Kamis (7/3)

Ia menambahkan, kebijakan yang dikeluarkan ini berlaku untuk seluruh jenis SIM yang dimiliki oleh seluruh pengguna kendaraan bermotor.

Meski demikian, Anggun menuturkan kebijakan ini masih dalam tahap sosialisasi, sehingga belum diberlakukan sepenuhnya dan masyarakat masih memiliki kesempatan untuk memperpanjang SIM.

"Sekarang masih dalam tahap sosialisasi dulu, nanti baru ada surat edaran lagi kalau kebijakan ini diterapkan sepenuhnya,"tuturnya


Penulis : novi saputra
Editor : Jamadin

Sensus Pertanian Segera Dilaksanakan di Ketapang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ketapang, Hadi Santoso mengatakan dalam waktu dekat akan dimulai Kegiatan Nasional Sensus Pertanian 2013 (ST2013). 

Dalam pelaksanaan sensus tidak ada pungutan oleh petugas, apabila terjadi masyarakat harus melaporkan.

“Mulainya dari 1 Mei sampai 31 Mei, nanti petugas akan mendatangi seluruh pelaku usaha pertanian, tak cuma di (kota) Ketapang saja, tapi seluruh pelosok Ketapang,” Kata Hadi kepada Tribunpontianak.co.id, Jumat (8/3/2013).


Bidang Pertanian yang bakal didata, katanya adalah seluruh usaha pertanian di sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan baik pada rumah tangga.

“Termasuk juga perusahaan, pasantren atau seminari, lembaga pemasyarakatan, barak militer, terakhir kelompok usaha bersama, jadi semuanya akan terdata,”katanya.

Ia menambahkan, fungsi dari pendataan ini adalah sebagai bahan perencanaan dan evaluasi pengambilan kebijakan pemerintah untuk membangun di bidang pertanian. Oleh karena itu masyarakat harus menjawab secara jujur setiap pertanyaan petugas sensus.

Penulis : novi saputra
Editor : Arief

Pemda Segera Panggil Pembawa Mobil Dinas


Ketapang – Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang segera menertibkan mobil dinas kepala SKPD yang masih dibawa beberapa mantan kepala SKPD ke tempat tugas baru. Pemda segera memanggil mantan kepala SKPD yang membawa mobil dinas tersebut. Hal tersebut ditegaskan Sekda Pemda Ketapang H Andi Djamirrudin, Rabu (6/3), di ruang kerjanya.
Andi membenarkan memang ada beberapa SKPD yang masih membawa kendaraan dinas milik pemkab ke tempat tugas baru. “Akan segera ditertibkan sesuai aturan yang berlaku,” tegas Andi.
Mobil dinas tersebut terdiri dari mobil dinas Inspektorat, mobil dinas Disdukcapil, dan mobil dinas PU yang masih dibawa mantan kadis tersebut. ”Sesuai aturan sebenarnya tidak boleh membawa mobil dinas ke tempat tugas yang baru,” jelas Andi.
Dikatakannya pula, seharusnya kepala SKPD yang membawa mobil dinas tersebut harus mengerti bahwa hal tersebut tidak dibenarkan. “Kalau orangnya ngerti, nggak mungkin bawa mobil itu ke tempat tugas yang baru. Kan di tempat tugas baru ada mobil dinas juga,” ujarnya.
Andi mengaku Pemkab Ketapang sudah berupaya menertibkan mobdin tersebut agar dikembalikan ke SKPD asal di mana mobil tersebut berada, agar proses penertiban aset maupun administrasi daerah bisa tertib. “Nanti kita akan panggil kepala SKPD tersebut,” kata Andi tanpa memerinci kapan waktu pemanggilannya.
Andi mengatakan, pemanggilan kepada pembawa mobdin bisa juga dilakukan bupati, sekda, maupun bagian aset daerah bisa melalui surat maupun pemanggilan langsung. ”Dalam hal ini pemdalah yang akan memanggil, bisa saja bupati, sekda, kita juga ada pertimbangannya dalam pemanggilan ini,” ujar Sekda.
Andi menjelaskan, bagi yang belum memiliki mobdin seperti staf ahli di sekretariat daerah sudah dianggarkan pengadaan mobdin melalui APBD 2013. “Kalau mobil dinas untuk asisten di sekretariat daerah sudah ada, kalau untuk staf ahli memang belum ada,” katanya.
Namun Andi mengaku tak tahu persis berapa unit mobdin baru yang dianggarkan dalam APBD. Namun ia menegaskan penambahan pengadaan mobdin tersebut masuk dalam anggaran APBD 2013. “Berapa jumlah mobdinnya saya belum cek secara perinci, yang jelas ada penambahan pengadaan mobdin itu,” pungkas Sekda. (jay)

Tiga Dapil Dapat Tambahan Kursi

Pengirim : humas
Tanggal : 1 March 2013, 10:41 pm


KETAPANG – Tiga daerah pemilihan (Dapil) di Kabupaten Ketapang mendapat tambahan kursi. Hal ini dikemukakan Ketua Komisi Pemilihan Umum Ketapang Juardhani, Kamis (28/2) usai rapat konsultasi publik dengan pengurus partai politik dan pemangku kepentingan lainnya. 

"Untuk alokasi kursi DPRD, Kabupaten Ketapang mendapatkan tambahan sebanyak lima kursi. Pada Pemilu 2009 jumlah kursi hanya 40, pada Pemilu 2014 jumlahnya menjadi 45,” katanya.
Ia mengatakan penambahan jumlah kursi ini telah diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 dan Surat Keputusan KPU No. 8 Tahun 2013. Sedangkan, kata dia, penataan atau penyusunan alokasi kursi serta daerah pemilihan merujuk pada Peraturan KPU No. 5 Tahun 2013.
“Adapun Dapil yang memperoleh tambahan kursi yakni Dapil I (satu) yang terdiri Delta Pawan, Muara Pawan dan Matah Hilir Utara sebanyak satu kursi yakni dari sembilan menjadi sepuluh. Sedangkan Dapil V (lima) yang terdiri dari kecamatan Marau, Air Upas, Singkup dan Manis Mata mendapat tambahan dua kursi yang sebelumnya lima menjadi tujuh,” jelas Juardhani.
Menurutnya, tambahan kursi selanjutnya di Dapil VI (enam) yakni Kecamatan Kendawangan, Matan Hilir Selatan dan Benua Kayong. Juardhani menyebutkan pada Pemilu 2009 jumlah kursi di sana hanya sembilan, sekarang dapat tambahan dua sehingga menjadi 11 kursi.
“Penetapan jumlah kursi dan dapil ini berdasarkan DAK2 (data agregat kependudukan kecamatan) per tanggal 6 Desember 2012 yang dikeluarkan oleh pemerintah. Jumlah penduduk Kabupaten Ketapang yakni 544.309 jiwa. Selanjutnya jumlah penduduk itu dibagi alokasi kursi 45, sehingga dapat angka Bilangan Pembagi Penduduk (BPPd) sebesar 12.095,” papar pria murah senyum ini.
Juardhani mengemukakan dari BPPd inilah untuk menentukan alokasi kursi per Dapil. Dikatakannya, secara teknis penghitungan ini berdasarkan PKPU No. 5 Tahun 2013, dimana KPU Kabupaten Ketapang tinggal memasukkan angka yang ada.
“Pada rapat konsultasi publik, ada parpol mengajukan saran dan usul supaya Dapil VI dilakukan pemecahan Dapil. KPU Ketapang hanya menampung saran itu untuk disampaikan ke KPU Pusat, karena keputusan untuk penetapan Dapil dan alokasi kursi kewenangan KPU Pusat,” ungkap pria berkumis tebal ini. @

Ditulis THORIQ SH Staf Sekretariat KPUD Ketapang, Kalbar
admin : Andy Candra (Humas Setda Ketapang)
Editor : Andy Candra 

Rabu, 06 Maret 2013

Lancarkan Operasi Penertiban, Penyedot Mulai Sepi Kapolres Pantau SPBU Sambil Bersepeda


Ketapang – Satuan Sabhara Polres Ketapang terus melakukan penertiban rutin para penyedot BBM bersubsidi di SPBU-SPBU. Selama tiga hari terakhir, para penyedot mulai tampak sepi. Puluhan kendaraan sepeda motor digunakan menyedot terjaring dalam operasi penertiban ini. Sambil bersepeda, Kapolres juga ikut memantau SPBU.
Kapolres Ketapang AKBP Ary Wahyu Widijananto melalui Kasat Sabhara AKP Alfan menegaskan operasi ini sebagai upaya penertiban para penyedot yang setiap hari membeli SPBU-SPBU.
“Banyak keluhan masyarakat terutama para penyedot dan pembeli BBM Subsidi yang menggunakan drum, ini merupakan tindakan atas keluhan masyarakat,” kata Alfan ditemui di SPBU Ketapang Mandiri, Jumat (1/3).
Dikatakannya penertiban dilakukan agar masyarakat selaku pengguna langsung atau yang hendak pergi bekerja tak terhambat saat mengisi BBM subsidi di SPBU.
Dalam operasi di SPBU Ketapang Mandiri, petugas berhasil menjaring enam unit sepeda motor di antaranya jenis Suzuki Thunder, Vespa, Honda Mega Pro, Yamaha, dan satu unit mobil Feroza. Sedangkan di SPBU Hamzah Haz beberapa drum berhasil disita. Di SPBU Sungai Awan sekitar tujuh unit sepeda motor juga dijaring.
“Operasi ini atas perintah langsung Kapolres Ketapang, untuk menindaklanjuti keluhan-keluhan masyarakat masalah BBM ini,” jelas Alfan.
Alfan menuturkan, puluhan kendaraan penyedot yang diamankan dibawa ke mapolres Ketapang untuk proses lebih lanjut. “Kita akan berikan surat peringatan jangan sampai nyedot lagi. Kalau masih nyedot akan kita amankan lagi. Kita tidak akan bosan melakukan penertiban demi kepentingan masyarakat banyak,” kata dia.
Kapolres Ketapang AKBP Ary Wahyu Widijananto meminta kepada para pengantre yang berulang-ulang agar mengerti akan kondisi kesulitan BBM masyarakat saat mengisi di SPBU-SPBU.
“Cobalah mengerti, jangan dibuat SPBU itu milik sendiri. Setiap hari saya lihat ada terus para pengantre ini. Mengisi BBM subsidi di SPBU ini banyak dikeluhkan masyarakat. Saya mantau SPBU pakai sepeda saja, ternyata masih banyak para penyedot di SPBU-SPBU,” kata Ary.
Pria yang terkenal ramah ini mengimbau kepada para pengantre atau penyedot agar jangan selalu membuat padat SPBU-SPBU, sehingga membuat masyarakat terhambat dalam menjalankan aktivitasnya. “Ini sebagai upaya penertiban biar ada efek jera,” ujarnya.
Operasi yang dilakukan aparat ternyata mendapat apresiasi dari masyarakat. Saparudin, warga Kecamatan Muara Pawan, mengaku berterima kasih atas penertiban yang dilakukan satuan Sabhara Polres Ketapang.
“Kalau dulu ada tim penertiban BBM juga, tapi tidak efektif, tapi kalau sekarang efektif. Kami mulai bisa membeli BBM di SPBU karena steril dan tidak panjang lagi antrean. Kendaraan penyedot sudah banyak yang diamankan polisi,” ungkapnya.
Pantauan koran ini di sejumlah SPBU selama tiga hari ini sudah mulai sepi dari antrean para penyedot. (jay)

Kendawangan Jadi Tempat Pembibitan 100 Ribu Hektare Karet


Ketapang – PT Sampoerna Agro menanam Hutan Tanaman Industri (HTI) karet. Tahun 2012 PT Sampoerna Agro melalui anak perusahaannya PT Hutan Ketapang Industri (HKI) membuka lahan 100 ribu ha untuk pembibitan karet di Desa Pangkalan Batu Kecamatan Kendawangan Ketapang.
Perwakilan PT Sampoerna Agro, Boyke, mengatakan tujuan pembukaan lahan ini kebun karet ini Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar kebun. “Tujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, tahap awal kita akan menanam lima ribu hektare, dengan total lahan 100 ribu hektare,” kata Boyke, Rabu (27/2), di Ketapang.
Ia menjelaskan kebun karet ini berada di lahan hutan produksi. Sekitar 70 persen tanaman pokok yakni karet dan jenis kayu saigon, bambu, dan sungkai. ”70 persen untuk tanaman karet, tanaman unggulan 30 persen. Tanaman kehidupan lima persen,” katanya.
Ia menuturkan, kawasan kebun karet ini berada di Desa Pangkalan Batu Kecamatan Kendawangan Ketapang. “Rata-rata pekerja karet ini kita utamakan dari masyarakat setempat,” ujarnya.
Menurut Boyke saat ini baru pada proses pembibitan dan penanaman perlu waktu lima hingga enam tahun baru bisa panen. “Ini jangka panjang, ke depannya akan kita bangun pabrik pengolahan bahan mentah karet di sini dan akan kita bentuk koperasi. Karet ini bisa produksi sampai 25 tahun,” katanya.
Mesuwa, tokoh masyarakat Desa Sungai Jelayan Kecamatan Kendawangan perbatasan dengan Desa Pangkalan Batu mengatakan dirinya berharap agar kebun karet juga segera dibuka di desanya. “Kami juga mengharapkan kebun karet ini juga dibuka oleh perusahaan, karena bisa membantu perekonomian warga, karena kami bisa bekerja di kebun karet ini,” harap Mesuwa.
Ia mengaku pihak perusahaan sudah melakukan sosialisasi ke warga mengenai pembukaan perkebunan karet ini. “Jadi kami menunggu realisasi pembangunan kebun ini segera,” pungkas Mesuwa. (jay) sumber : http://www.equator-news.com

Jalan Hancur, Masyarakat Pilih Lewat Pelang


Ketapang – Hujan yang turun terus-menerus beberapa waktu yang lalu ditambah banjir besar yang menggenangi jalan menyebabkan hancurnya jalan Sungai Awan-Tanjungpura-Ulak Medang.
Tidak mengherankan jika selama ini masyarakat Desa Ulak Medang, Sepahan, Sungai Kelik, Tayap, dan sekitarnya melewati Jalan Tanjungpura untuk menuju Ketapang, saat ini lebih memilih jalur Sungai Melayu Rayak–Pelang untuk ke Ketapang.
Perangkat Desa Ulak Medang, Budi, menyatakan bahwa saat ini mereka lebih mudah melewati jalur Pelang menuju Ketapang ketimbang melewati jalur Tanjungpura.
“Jalur Pelang lebih aman dan murah dari pada lewat jalur Tanjungpura. Kalau lewat jalur Tanjungpura kita khawatir air yang masih dalam, selain itu ongkos biaya miting sangat besar sekali. Sekali turun untuk ongkos miting (pungli) tidak kurang dari Rp 60 ribu. Belum lagi ongkos BBM dan keperluan lainnya,” ungkap Budi, Minggu (24/2).
Budi mengatakan kondisi saat ini dari arah jalan Tanjungpura menuju ke Ulak Medang terdapat lima atau enam lokasi miting yang mengenakan biaya bagi masyarakat yang melewati bangunan jembatan darurat tersebut. Rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh pengguna jalan antara lima ribu Rupiah sampai Rp15 ribu per miting. Tidak itu saja, dua jembatan di Desa Ulak Medang patah dan hancur. Bahkan beberapa waktu lalu, lima pedagang keliling yang menggunakan jembatan tersebut terjungkal ke air yang deras dan penuh kayu. Akibatnya empat unit motor korban rusak dan lima pedagang tersebut luka parah.
M Thamren, Kades Ulak Medang, mengharapkan Pemkab Ketapang melalui instansi terkait dapat membantu pembangunan kembali jembatan yang dipergunakan masyarakat beberapa kecamatan tersebut.
“Kami berharap Pemkab Ketapang dapat membangun jembatan darurat kembali, karena akses tersebut dipergunakan masyarakat Kecamatan Tayap, Sandai, laur, Simpang Dua untuk ke Ketapang. Jangan sampai timbul korban kembali akibat jembatan yang tidak kuat tersebut,” pungkas Thamren. (jay) sumber : http://www.equator-news.com