Rabu, 10 April 2013

Warga Ancam Duduki DPRD Ketapang


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Puluhan masyarakat perwakilan dari beberapa desa di Kecamatan Manis Mata mendatangi Kantor DPRD Ketapang, Senin (8/4/2013). Mereka meminta tumpang tindih data lahan yang digarap oleh perusahaan perkebunan PT Maya Agro Investama yang merupakan bagian dari PT Poliplant Group segera diakhiri.

Apabila tak diakhiri, masyarakat mengancam akan menduduki DPRD Ketapang, hingga masalah yang mereka mendapatkan jalan keluar."Kami jauh-jauh dari Manis Mata tidak ingin pulang dengan tangan kosong. Apabila tuntutan kami tak diindahkan, kami akan menduduki gedung Dewan yang terhormat ini," tegas perwakilan masyarakat, Anton saat memulai Audiensi.

Adapun perwakilan mayarakat teresebut berasal dari Desa Mekar Jaya, Desa Lembah Mukti, Dusun Pulai Laman, Desa Asam Besar, DesaSungkai, Desa Kalimantan dan Desa Lipat Gunting. 

Sedangkan dari pihak Dinas Perkebunan diwakili oleh Sutarno dan PT Maya Agro Investama diwakili oleh Kepala perwakilan PT Poliplant Group Ketapang, Daniel S Budiyono. Audiensi sendiri dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Ketapang Budi Matheus yang kemudian digantikan oleh Ketua Komisi II Anthoni Salim.

Perwakilan masyarakat mempertanyakan status penggunaan lahan yang digarap perusahaan. Kata Anton banyak masyarakat yang tak mengetahui bagian lahannya masuk kedalam area. Sedangkan disisi lain masyarakat yang hendak mengajukan program Calon Petani Calon Lahan (CPCL) tidak masuk kedalam data verifikasi Dinas Perkebunan.

"Kami masyarakat kecil memang bodoh tapi jangan dibodoh-bodohkanlah. Kapan lagi pemerintah dan perusahaan bisa mengangkat derajat hidup kami,"pungkasnya

Trauma terhadap perusahaan perkebunan juga diungkapkan Kepala Dusun Pulailaman, Mitan katanya Ia dan masyarakat sudah jera diakali oleh perusahaan perkebunan. Lantaran kasus kepemilikan lahan sebelumnya yang menyangkut dengan PT HSL hingga kini juga tak kunjung usai.

"Kami trauma, belum selesai dengan satu perusahaan sekarang sudah nyambung dengan PT Maya lagi, tolonglah pak jangan kami yang dirugikan terus,"katanya

Penulis : novi saputra
Editor : Arief
Sumber : Tribun Pontianak

0 komentar:

Posting Komentar