Minggu, 25 November 2012

Bupati Toreh Perdana Karet Unggul di Sepahan

Pengirim : andy candra
Tanggal : 25 November 2012, 9:19 pm



KETAPANG -- Penanaman karet unggul oleh kelompok tani di Dusun Sepahan, Kecamatan Nanga Tayap, dapat dijadikan contoh dalam pengolahan lahan. Dengan penanaman karet rakyat, maka potensi lahan yang luas di Ketapang dapat diolah secara produktif untuk mensejahterakan masyarakat. Karet unggul bantuan Pemkab Ketapang seluas 50 hektar yang ditanam kelompok tani pada tahun 2007, pada hari Sabtu (25/11) Bupati Ketapang, Drs Henrikus M.Si, melakukan toreh perdana. 

Pada areal kebun karet yang berjarak sekitar 3 km dari tepi Sungai Pawan tersebut, dikelola sekitar 4 kelompok tani. Diantaranya, kelompok tani pasir putih, kelompok tani Muara Sepahan, dan lain-lain. Karet unggul bantuan pemerintah daerah yang ditanam tahun 2007, maupun 2010. Untuk areal seluas 50 hektar masa tanam 2007, sudah bisa dipanen."Manfaatkan lahan kita, ini memang luar biasa," kata Drs Henrikus M.Si ketika memberikan arahan di tengah-tengah kompleks perkebunan masyarakat Dusun Sepahan, Kecamatan Nanga Tayap.
Luar biasa yang dimaksud Bupati Ketapang, tidak hanya kebun karet unggul milik masyarakat yang sudah menghasilkan. Akan tetapi, penyambutan oleh masyarakat serta acara ditengah hutan juga luar biasa. Walaupun acara terletak ditengah hutan karet dan jauh dari pemukiman, masyarakat cukup antusias. "Sudah banyak acara yang kita hadiri, tapi kalau seperti ini memang baru pertama kali, dan ini benar-benar luar biasa," ucap Bupati Ketapang, yang mengaku cukup terkesan.
Dalam memanfaatkan lahan untuk kebun karet, Bupati Ketapang berharap tidak hanya empat kelompok tani yang ada di Sepahan. Tetapi dapat diikuti masyarakat Ketapang lainnya. Perkebunan karet, dinilai Henrikus dapat disinergikan dengan peternakan. Ia melihat potensi peternakan di Sepahan dapat dikembangkan. "Ajukan bantuan kepada pemerintah daerah, kita akan bantu kelompok masyarakat yang mengajukan bantuan ternak," papar Bupati Ketapang.
Bupati melanjutkan pengelolaan kebun karet unggul ini dapat dicontoh.ketika ada perusahaan sawit masuk, masyarakat sekedar menolak. Tetapi punya terobosan untuk menjadikan lahannya dikebunkan karet. Dengan dikebunkan karet, maka ada upaya untuk memperbaiki perekonomian menjadi sejahtera. Pemerintah akan membantu bibit. Apalagi, saat sekarang sudah ada bibit yang usia 3,8 tahun sudah dapat produksi. Selain itu, Bupati juga menyarankan selain bantuan bibit, kelompok tani juga mengusulkan bantuan racun rumput dan pupuk agar kebun karet unggul hasilnya maksimal.pemerintah akan membantu, sesuai usulan kelompok tani sehingga sampai masa produksi. Karena sebelum produksi, karet petani tetap perlu pemeliharaan.
Terkait dengan harga dan pemasaran, Bupati Ketapang sependapat dengan camat Nanga Tayap, Drs Anwar MM. Dimana, perlunya MoU dengan pabrik pengolahan karet sehingga harga karet tetap stabil. Sebab, tidak mungkin, kerjasama dilakukan hanya penjualan hanya 10 kg. Tetapi melalui koperasi, bisa mewakili seluruh anggota kelompok tani sehingga harga penjualan maksimal."Tujuan kita sejahterakan masyarakat, supaya bisa tercapai, dan bisa lebih sejahtera lagi," ujarnya.
Kesempatan itu, Bupati Ketapang juga menyerahkan bantuan alat pengolahan karet, sekaligus melakukan toreh perdana karet unggul. Toreh perdana didampingi ketua TP PKK Kabupaten Ketapang, Kepala Dinas Perkebunan, camat Nanga Tayap, dan pimpinan SKPD.
Sementara itu, Camat Nanga Tayap, Drs Anwar MM menjelaskan pada areal tersebut dikelola empat kelompok tani. Harapannya pengolahan perkebunan rakyat ini kedepan dapat dilakukan secara modern. Selain itu, kepala desa tidak berhenti mengajukan bantuan bibit unggul dan pupuk kepada dinas perkebunan. Camat menyampaikan harapan masyarakat, agar pemerintah daerah membantu kebun untuk dapar dianggarkan. Demikian juga bantuan jalan, ulak medang ke tanah merah hendaknya diperbaiki sehingga memudahkan pemasaran."Terima kasih dengan kunjungan bapoak Bupati dan rombongan, mudah-mudahan kedepan akan lebih maju lagi," papar camat Nanga Tayap.@

 Sumber : http://www.humas.ketapang.go.id/berita_full.php?vN=1701

0 komentar:

Posting Komentar