Kamis, 25 Oktober 2012

Warga Ketapang Pertanyakan Operasional PT BIG


Kebun-Sawit.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Tidak beroprasinya PT Benua Indah Group yang ada di Desa Kemuning Biutak Kecamatan Sungai Melayu Rayak Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, memunculkan masalah baru, pasalnya konflik social antar masyarakat terus terjadi. Mereka berharap kepada pemerintah segera bertindak untuk mencari jalan keluarnya.

Sonkoy  (53) mantan ketua  DAD Kemuning Biutak, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, berharap kepada dinas perkebunan segera menurunkan tim ke lapangan, sehingga persoalan yang dihadapi masyarakat bisa segera terselesaikan.

"Jika tidak segera diselesaikan dalam waktu dekat ini kami akan melakukan aksi unjuk rasa dengan jumlah yang besar," kata Sonkoy di Ketapang Selasa (23/10/2012).

Sonkoy mengatakan, selain konflik agraria antara kelompok tani plasma sawit dengan PT Benua Indah, di daerah tersebut saat ini juga terjadi konflik yang berkaitan dengan perbatasan, antara desa SP6 Desa Kepuluk Kec Sungai Melayu Raya dan SP 9 Desa Kemuning Biutak Kecamatan Matan Hilir Selatan.

"Masyarakat menuntut PT BIG menyerahkan lahan seluas 420 hektare, namun sampai sekarang  perusahaan belum merealisasikan janji yang telah disepakati dalam pertemuan sebelumnya," tegasnya.

Akuang (62) warga Kemuning Biutak yang lain juga menyampaikan hal serupa. Dikatakannya sawit yang berada  di sp 9 sudah diterlantarkan oleh PT BIG  karena perusaan tersebut sudah pailit, alias tidak beroperasi kembali. Maka dari itu sudah seharusnya perkebunan tersebut diserahkan kepada masyarakat.  

Penulis : Ali Anshori
Editor : Bowo

1 komentar: