Masyarakat di daerah perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu dan sekitarnya menyambut antusias acara soft launching Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Nanga Badau, yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat Cristiandy Sanjaya yang juga selaku Ketua Delegasi Soft Launching PPLB Nanga Badau (Indonesia) dan Datok Wan Ali Delegasi dari Sarawak (Malaysia), serta pihak Imigresen (ICQS) Lubok Antu, di PPLB Nanga Badau, sekitar pukul 10.00, Sabtu (20/10).
Sedikitnya 3.000 masyarakat memadati lokasi itu. Tampak hadir juga, Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir, Ketua DPRD Kapuas Hulu, Ade Muhammad Zulkifli, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana, sejumlah tamu-tamu penting dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan perwakilan dari negara tetangga Malaysia.
Soft launching yang dilaksanakan tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Cristiandy Sanjaya dan penyerahan cindera mata kepada delegasi Malaysia.
Dalam sambutan Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir mengatakan, bahwa telah bertahun-tahun masyarakat Kapuas Hulu menantikan pembukaan border PPLB ini. Penantian tersebut terjawab dengan dilaksanakannya soft launching, yaitu awal difungsikannya pintu batas untuk kegiatan aktivitas keluar orang saja secara sah baik dari Indonesia ke Malaysia dan sebaliknya.
“Kegiatan ini sudah dinantikan bertahun-tahun oleh masyarakat. Karena ini baru sebatas hanya untuk masyarakat Kalbar (Indonesia) dan Serawak (Malaysia). Lebih dari pada itu, hubungan antar dua negera bertetangga ini dapat terjalin harmonis,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Cristiandy Sanjaya juga mengatakan bahwa antusias masyarakat tersebut mengambarkan suka cita dalam menyambut pembukaan border ini. Sanjaya katakan pemerintah terus menggalakan pembangunan ke daerah pebatasan.
“Ini adalah suatu sejarah di mana rangkaian kegiatan pembangunan di daerah perbatasan dengan terealisasinya pembukaan PPLB atas soft launching antara Kalbar-Serawak. Nanti untuk skala secara globalnya, yaitu bagi Indonesia keseluruhan dan pihak Malaysia, akan dilaksanakan grand launching pada bulan Desember mendatang, ” terangnya.
Sanjaya berharap dengan pembukaan border tersebut, menjadikan seluruh aktivitas keluar masuk orang dan barang serta sektor perdagangan dengan status legal. “Pembukaan border ini juga bertujuan untuk memberantas kegiatan illegal yang terjadi selama ini. Baik itu perdagangan maupun aktivitas lainnya, serta mencegah masuknya peredaran narkotika,”cetusnya.
Oleh karena itu, Sanjaya berpesan agar pihak terkait yang menangani PPLB dapat bertugas dan menjalankan fungsinya dengan maksimal, terutama dalam pelayanan pembuatan paspor. “Percuma border dibuka jika masyarakat sendiri tidak punya paspor. Mari kita dukung pembukaan border ini, dengan memanfaatkan pintu batas negara dalam melakukan segala aktivitas keluar masuk barang maupun orang baik dari Indonesia ke Malaysia maupun dari Malaysia ke Indonesia,” pesannya.
Perwakilan Delegasi Malaysia, Datok Wan Ali menuturkan, dengan dibukanya PPLB tersebut, menjadi catatan sejarah baru bagi antar kedua negara. Menurutnya, seiring dengan sebuah capaian yang telah lama dinantikan tersebut, aktivitas keluar masuk orang dan barang nanti tidak lagi ilegal. "Ini sejarah baru bagi dua negara, tidak ada lagi yang ilegal dan tidak ada lagi jalan-jalan tikus, karena PPLB ini adalah jalan sah yang harus dilewati. Kita ingin memberantas yang ilegal," kata Datok Wan Ali, terpisah.(Freelancer/Timotius) sumber : http://www.borneotribune.com
Soft launching yang dilaksanakan tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Cristiandy Sanjaya dan penyerahan cindera mata kepada delegasi Malaysia.
Dalam sambutan Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir mengatakan, bahwa telah bertahun-tahun masyarakat Kapuas Hulu menantikan pembukaan border PPLB ini. Penantian tersebut terjawab dengan dilaksanakannya soft launching, yaitu awal difungsikannya pintu batas untuk kegiatan aktivitas keluar orang saja secara sah baik dari Indonesia ke Malaysia dan sebaliknya.
“Kegiatan ini sudah dinantikan bertahun-tahun oleh masyarakat. Karena ini baru sebatas hanya untuk masyarakat Kalbar (Indonesia) dan Serawak (Malaysia). Lebih dari pada itu, hubungan antar dua negera bertetangga ini dapat terjalin harmonis,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Cristiandy Sanjaya juga mengatakan bahwa antusias masyarakat tersebut mengambarkan suka cita dalam menyambut pembukaan border ini. Sanjaya katakan pemerintah terus menggalakan pembangunan ke daerah pebatasan.
“Ini adalah suatu sejarah di mana rangkaian kegiatan pembangunan di daerah perbatasan dengan terealisasinya pembukaan PPLB atas soft launching antara Kalbar-Serawak. Nanti untuk skala secara globalnya, yaitu bagi Indonesia keseluruhan dan pihak Malaysia, akan dilaksanakan grand launching pada bulan Desember mendatang, ” terangnya.
Sanjaya berharap dengan pembukaan border tersebut, menjadikan seluruh aktivitas keluar masuk orang dan barang serta sektor perdagangan dengan status legal. “Pembukaan border ini juga bertujuan untuk memberantas kegiatan illegal yang terjadi selama ini. Baik itu perdagangan maupun aktivitas lainnya, serta mencegah masuknya peredaran narkotika,”cetusnya.
Oleh karena itu, Sanjaya berpesan agar pihak terkait yang menangani PPLB dapat bertugas dan menjalankan fungsinya dengan maksimal, terutama dalam pelayanan pembuatan paspor. “Percuma border dibuka jika masyarakat sendiri tidak punya paspor. Mari kita dukung pembukaan border ini, dengan memanfaatkan pintu batas negara dalam melakukan segala aktivitas keluar masuk barang maupun orang baik dari Indonesia ke Malaysia maupun dari Malaysia ke Indonesia,” pesannya.
Perwakilan Delegasi Malaysia, Datok Wan Ali menuturkan, dengan dibukanya PPLB tersebut, menjadi catatan sejarah baru bagi antar kedua negara. Menurutnya, seiring dengan sebuah capaian yang telah lama dinantikan tersebut, aktivitas keluar masuk orang dan barang nanti tidak lagi ilegal. "Ini sejarah baru bagi dua negara, tidak ada lagi yang ilegal dan tidak ada lagi jalan-jalan tikus, karena PPLB ini adalah jalan sah yang harus dilewati. Kita ingin memberantas yang ilegal," kata Datok Wan Ali, terpisah.(Freelancer/Timotius) sumber : http://www.borneotribune.com
0 komentar:
Posting Komentar