TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Keberadaan balai latihan kerja (BLK), dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi Ketapang, memprihatinkan, bukan hanya masalah keterbatasan sarana dan prasarana saja, bangunan yang terletak di jalan Hos Cokroaminoto itu juga terkesan tak terawat.
Kepala dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi Ketapang Joko Prastowo mengakui, kegiatan di balai latihan kerja (BLK) sejauh ini belum sesuai dengan yang diharapkan, namun demikian BLK tersebut tetap dimanfaatkan sampai kini.
"Pelatihan yang diadakan bersifat mandiri, seperti montir, menjahit, dan elektronik, pertahun 3 sampai dengan 4 paket, dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang, dalam setiap kegiatan" kata kepala Joko saat dikonfirmasi belum lama ini.
Joko juga mengatakan, terbatasanya insfrastruktur, sarana dan prasarana, serta peralatan yang ada menjadi penyebab kegiatan yang dilaksanakan pihaknya tidak berjalan maksimal. Kondisi ini tentu saja tidak sesuai dengan harapan banyak masyarakat.
"Kalau isntrukturnya kita sudah ada, mulai dari menjahit, elektronik, dan bengkel, yang menjadi kendala hanya masalah sarana saja, anggaran kita juga minim, namun saya lupa berapa jumlahnya," kata Joko.
Saat disinggung apakah tidak ada niat menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, agar pelatihan tersebut bisa berjalan lebih baik. Joko mengatakan, hal itupun sudah pernah dicoba namun hasilnya tetap tidak maksimal. "Bagaimana ya, kita sudah pernah melakukan itu (kerjasama) namun belum ada hasil yang memuaskan," jelasnya. Sumber
0 komentar:
Posting Komentar