Tanggal : 8 March 2013, 11:42 am
KETAPANG (Humas)-- Mengembaru atau menumbuk amping biasanya dilakukan saat memulai musim panen. Acara mengembaru dilaksanakan di tempat Bosman, Desa Sukamaju, Kecamatan Muara Pawan, Rabu (7/3) sore. Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Ketapang, Drs Henrikus M.Si bersama sejumlah SKPD.
Sebelum menghadiri acara mengembaru, Bupati Ketapang bersama SKPD terlebih dahulu meninjau lokasi food estate yang dibuka oleh konsorsium BUMN. Peninjauan tersebut juga didampingi oleh manajemen PT.SHS. Setelah dilakukan peninjauan di lokasi pembukaan lahan food estate, kemudian Bupati Ketapang bersama SKPD menghadiri acara mengembaru yang dilaksanakan di lokasi milik Bosman. Sejumlah warga sedang melakukan penumbukan emping (Mengembaru). Bahkan Bupati Ketapang juga menyempatkan diri membaur menumpuk emping bersama dengan masyarakat. Rombongan Bupati Ketapang juga menikmati emping yang disuguhkan.
Menurut Saiful Bahri, Kades Sukamaju, bahwa lokasi tersebut masih di wilayah Desa Sukamaju. Acara mengembaru ini dilakukan merupakan dari bagian wujud syukur hadirnya PT SHS dalam membuka lahan food estate di Sukamaju. Budaya mengembaru ini akan terus dipertahankan. "Kita berharap nanti setelah PT SHS melakukan penanaman padi, dan panen perdana dilakukan, rencana kita juga akan kita lakukan budaya mengembaru," kata Saiful Bahri SE, Kepala Desa Sukamaju, Kecamatan Muara Pawan.
Sementara itu, Bupati Ketapang, Drs Henrikus M.Si menjelaskan Budaya Mengembaru harus dipertahankan, dan ia mendukung acara budaya yang dilakukan seperti itu. Lebih lanjut Bupati menerangkan pentingnya peningkatan program ketahanan pangan. Ia berharap lahan-lahan dimanfaatkan untuk difungsikan seperti program ketahanan pangan. Bahkan, Bupati Ketapang menyatakan bahwa ia akan mengkampanyekan program pangan demi mensejahterakan masyarakat.
Penegasan Bupati Ketapang disampaikan di depan masyarakat yang hadir dalam acara mengembaru. Melalui pertemuan informal seperti ini dia mengharapkan program pemerintah daerah, khususnya Ketahanan Pangan dapat disosialisasikan. Ia menginginkan masyarakat sejahtera, dengan istilah petani berdasi. Artinya, melalui program ketahanan pangan masyarakat bisa sejahtera. Baik terpenuhi sandang, pangan dan papan. Karena itulah, dengan masuknya BUMN mengolah food estate di ketapang, dia mengajak masyarakat mendukung. Lahan-lahan tidur dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Hasilnya, masyarakat bisa mensekolahkan anak-anak mereka. Henrikus mengingatkan bagaimana kondisi tanpa pangan akan menjadikan masyarakat susah. Ia bercerita pada tahun sekitar 1965, banyak uang ditangan tapi mencari beras sangat susah. "Saya masih ingat duit ada ditangan, tapi cari beras sampai bersepeda ke Pesaguan, itu pun hanya dapat dua kilogram, bagaimana susahnya kalau pangan tidak ada," ujarnya.@
REPORTER/FOTO/ADMIN/EDITOR:
ANDY CANDRA SE, BAGIAN HUMAS SETDA KETAPANG
Sebelum menghadiri acara mengembaru, Bupati Ketapang bersama SKPD terlebih dahulu meninjau lokasi food estate yang dibuka oleh konsorsium BUMN. Peninjauan tersebut juga didampingi oleh manajemen PT.SHS. Setelah dilakukan peninjauan di lokasi pembukaan lahan food estate, kemudian Bupati Ketapang bersama SKPD menghadiri acara mengembaru yang dilaksanakan di lokasi milik Bosman. Sejumlah warga sedang melakukan penumbukan emping (Mengembaru). Bahkan Bupati Ketapang juga menyempatkan diri membaur menumpuk emping bersama dengan masyarakat. Rombongan Bupati Ketapang juga menikmati emping yang disuguhkan.
Menurut Saiful Bahri, Kades Sukamaju, bahwa lokasi tersebut masih di wilayah Desa Sukamaju. Acara mengembaru ini dilakukan merupakan dari bagian wujud syukur hadirnya PT SHS dalam membuka lahan food estate di Sukamaju. Budaya mengembaru ini akan terus dipertahankan. "Kita berharap nanti setelah PT SHS melakukan penanaman padi, dan panen perdana dilakukan, rencana kita juga akan kita lakukan budaya mengembaru," kata Saiful Bahri SE, Kepala Desa Sukamaju, Kecamatan Muara Pawan.
Sementara itu, Bupati Ketapang, Drs Henrikus M.Si menjelaskan Budaya Mengembaru harus dipertahankan, dan ia mendukung acara budaya yang dilakukan seperti itu. Lebih lanjut Bupati menerangkan pentingnya peningkatan program ketahanan pangan. Ia berharap lahan-lahan dimanfaatkan untuk difungsikan seperti program ketahanan pangan. Bahkan, Bupati Ketapang menyatakan bahwa ia akan mengkampanyekan program pangan demi mensejahterakan masyarakat.
Penegasan Bupati Ketapang disampaikan di depan masyarakat yang hadir dalam acara mengembaru. Melalui pertemuan informal seperti ini dia mengharapkan program pemerintah daerah, khususnya Ketahanan Pangan dapat disosialisasikan. Ia menginginkan masyarakat sejahtera, dengan istilah petani berdasi. Artinya, melalui program ketahanan pangan masyarakat bisa sejahtera. Baik terpenuhi sandang, pangan dan papan. Karena itulah, dengan masuknya BUMN mengolah food estate di ketapang, dia mengajak masyarakat mendukung. Lahan-lahan tidur dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Hasilnya, masyarakat bisa mensekolahkan anak-anak mereka. Henrikus mengingatkan bagaimana kondisi tanpa pangan akan menjadikan masyarakat susah. Ia bercerita pada tahun sekitar 1965, banyak uang ditangan tapi mencari beras sangat susah. "Saya masih ingat duit ada ditangan, tapi cari beras sampai bersepeda ke Pesaguan, itu pun hanya dapat dua kilogram, bagaimana susahnya kalau pangan tidak ada," ujarnya.@
REPORTER/FOTO/ADMIN/EDITOR:
ANDY CANDRA SE, BAGIAN HUMAS SETDA KETAPANG
sumber : http://humas.ketapang.go.id
0 komentar:
Posting Komentar