Sabtu, 15 Desember 2012

Hutan Kota Ketapang Jadi Sarana Penelitian


Telah Dikunjungi 7.795 Orang

ketapang,.jpg


Ketapang – Hutan kota Ketapang di Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Delta Pawan telah dikunjungi sebanyak 7.795 orang. Hutan Kota Ketapang sekarang sudah mulai dikenal keberadaannya. Ke depannya hutan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan menghasilkan PAD Ketapang. Hutan kota juga digunakan sebagai sarana penelitian.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Ketapang Boyman Harun pada kegiatan menanam pohon Indonesia (HMPI) dan bulan menanam pohon (BMN) Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon di hutan Kota Ketapang 2012, Jumat (14/12).
Boyman mengatakan selama ini hutan kota digunakan sebagai sarana penelitian, rekreasi, memancing, studi banding, pramuka, PMR, sispala, pencinta alam, serta untuk pelatihan-pelatihan dan telah dikunjungi oleh 7.795 orang baik dari dalam kota maupun dari luar Ketapang.
“Saya berharap hutan Kota Ketapang terus dipertahankan, dijaga dan dikembangkan lagi. Sehingga ke depannya hutan kota dapat meningkatkan perekonomian dan menghasilkan PAD Ketapang,” kata Boyman.
Wabup juga mengajak stakeholder dan seluruh lapisan masyarakat untuk dapat menyukseskan hari menanam pohon Indonesia atau bulan menanam pohon nasional di Ketapang. Jadikan menanam pohon sebagai budaya dan salah satu alat pemersatu bangsa demi terselenggaranya pembangunan guna tercapainya cita-cita bersama yakni terwujudnya Indonesia hijau.
“Kabupaten Ketapang masuk dalam peringkat ke tiga dan mendapat penghargaan dari Gubernur Kalbar atas keberhasilan dalam kegiatan hari menanam pohon dan bulan menanam pohon nasional (HMPI/BMN) tahun 2011 lalu,” jelasnya.
Kepala Dinas Kehutanan Ir JP Setio Harnowo mengatakan tujuan dilaksanakannya gerakan penanaman satu miliar pohon sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan, dan kemandirian seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon. Selain itu juga ajakan pada seluruh komponen bangsa untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan.
Dikatakannya, penanaman satu miliar pohon juga untuk menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor dan banjir di musim hujan, menyerap karbondioksida akibat dari mitigasi perubahan iklim dan penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan, dan energi terbarukan.
“Puncak peringatan ke-5 HMPI dan BMN 202 mengambil tema Hutan Kota Mendorong Terwujudnya Indonesia Hijau, tema ini selaras dengan komitmen Indonesia yang telah disampaikan Presiden RI di KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen bulan Desember 2009 untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen dengan upaya sendiri, dan 41 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2020,” kata dia.
Pada kegiatan tersebut, sekitar 500 bibit yang ditanam di hutan kota ini. Selanjutnya penanaman akan dilakukan pada masing-masing daerah atau tempat yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada di daerah tersebut, dengan menyesuaikan ketersediaan bibit dan jenis-jenis yang memiliki kesesuaian dengan peruntukan lahan. (KiA)

1 komentar: