TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Proyek pembangunan jembatan Pawan lima, yang menghubungkan antara Kelurahan Mulya Kerta Kecamatan Benua Kayong dengan Kelurahan Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, hingga kini belum rampung. Padahal proyek tersebut sudah menelan anggaran hingga puluhan milyar rupiah.
Tokoh pemuda Benua Kayong, Ujang Yandi, mendesak kepada pemerintah daerah segera merampungkan pengerjaan jembatan tersebut, mengingat dana yang telah dikeluarkan pemerintah sangat besar, sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat.
"Kalau tidak salah anggaran yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan jembatan itu mencapai Rp 66 milyar, dan pada tahun 2012 ini ada penambahan Rp 20 milyar lagi, namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan dilanjutkan pengerjaannya," kata Ujang Yandi Selasa (2/10/2012).
Yang lebih memprihatinkan, lagi kata Yandi, jembatan tersebut saat ini sudah mulai mengalami kerusakan, pada bagian pondasi bawahnya. Dia khawatir jika pembangunannya tak segera dilanjutkan, maka kerusakannya akan semakin parah.
"Pada bagian pondasi sebelah Selatan sudah banyak yang mengalami keretakan, padahal pembangunannya belum selesai, ini namanya mubajir," tegasnya.
Yandi berharap kepada BPK untuk melakukan audit terhadap penggunaan anggaran dalam proyek tersebut, hal ini sebagai antisipasi adanya kemungkinan terjadinya penyelewengan anggaran oleh oknum tak bertanggung jawab. "Harusnya memang dilakukan audit, supaya jelas anggarannya dikemanakan, masyarakat juga perlu mengetahui persoalan tersebut," pungkasnya.
Tokoh pemuda Benua Kayong, Ujang Yandi, mendesak kepada pemerintah daerah segera merampungkan pengerjaan jembatan tersebut, mengingat dana yang telah dikeluarkan pemerintah sangat besar, sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat.
"Kalau tidak salah anggaran yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan jembatan itu mencapai Rp 66 milyar, dan pada tahun 2012 ini ada penambahan Rp 20 milyar lagi, namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan dilanjutkan pengerjaannya," kata Ujang Yandi Selasa (2/10/2012).
Yang lebih memprihatinkan, lagi kata Yandi, jembatan tersebut saat ini sudah mulai mengalami kerusakan, pada bagian pondasi bawahnya. Dia khawatir jika pembangunannya tak segera dilanjutkan, maka kerusakannya akan semakin parah.
"Pada bagian pondasi sebelah Selatan sudah banyak yang mengalami keretakan, padahal pembangunannya belum selesai, ini namanya mubajir," tegasnya.
Yandi berharap kepada BPK untuk melakukan audit terhadap penggunaan anggaran dalam proyek tersebut, hal ini sebagai antisipasi adanya kemungkinan terjadinya penyelewengan anggaran oleh oknum tak bertanggung jawab. "Harusnya memang dilakukan audit, supaya jelas anggarannya dikemanakan, masyarakat juga perlu mengetahui persoalan tersebut," pungkasnya.
Penulis : Ali Anshori
Editor : Bowo
Sumber : Tribun Pontianak Sumber : http://pontianak.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar