Minggu, 26 Agustus 2012

Proyek Air bersih riam berasap jalan ditempat infrastrukturnya sudah rusak



Sudah lama kita tidak mendengar bagaimana perkembangan proyek penyediaan air bersih untuk warga ketapang yang bersumber dari mata air riam berasap yang jumlah proyeknya termasuk besar dengan miliaran rupiah menelan dana dari pemerintahan pak morkes sampai hendrikus proyek ini seakan di telan bumi dan tidak ada perkembangannya,melihat hal itu kami sekedar mengingatkan warga ketapang dan kalimantan barat untuk mengetahui infrastruktur yang di bangun seakan  terbengkalai  dan kondisinya makin rusak,untuk melihat dari dekat infratruktur yaitu tempat penampungan sementara air atau terminal air kameramen kami fb:(Rival Venyox Alkadri ) mengabadikan.

Foto ini juga menggambarkan kualitas proyek ini sendiri yang menelan dana milyaran  rupiah dan kualitasnya bisa anda pikirkan sendiri bagaimana  ?

informasi terakhir dari TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG 

Proyek PDAM Riam Berasap Rp 120 M Gagal

- Di tengah krisis sumber air bersih bagi masyarakat pesisir di Kabupaten Ketapang, pada musim panas.

Banyak kalangan berpendapat bahwa proyek PDAM Riam Berasap milik Pemerintah Darah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang telah menelan APBD sekitar Rp 120 miliar itu, dikerjakan tanpa perencanaan matang.

Bahkan, masyarakat di darah pesisir sempat mengatakan pembangunan Riam Berasap belum dirasakan manfaatnya. “Kami tidak tahu permasalahannya apa (belum dioperasikan), yang jelas setiap kemarau warga disini selalu tidak memiliki sumber air konsumsi, karena asin,” kata Syahpudin (57).

Warga Sungai Awan Kanan Kecamatan Muara Pawan ini pun mengatakan, akibatnya tidak heran ia dan puluhan hingga ratusan warga di darah itu terpaksa mencari air bersih hingga menempuh jarak enam kilo meter.

Hal ini diperparah ketika sambungan listrik PDAM Kabupaten Ketapang dilakukan pemadaman oleh PT PLN Cabang Ketapang, lantaran menunggak lima bulan, dengan total utang Rp 368.998.230.

Anggota DPRD Ketapang Fraksi PPP, Abdul Sani menegaskan harus direview tentang siapa yang memiliki pemikiran membangun proyek itu, yang pada hakikatnya jika dioperasikan biaya operasionalnya jauh lebih besar dari pemasukan.

“Berdasarkan informasi saya terima jika Riam Berasap dioperasikan, rata-rata kerugian pemerintah darah Rp 1-1,5 miliar,” ujar Abdul Sani.

Abdul Sani menilai pemerintah daerah sebagai perencana harus bertanggungjawab dengan mencarikan jalan solusi, agar proyek air bersih itu tidak sia-sia.

Wakil Ketua DPRD Ketapang, Budi Mateus mengungkapkan sudah berusia delapan tahun, namun hingga kini belum bisa mengalir dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Ketapang.

“Secara fisik bangunan tuntas, tetapi tidak memberikan manfaat apa-apa. Artinya proyek itu lemah dalam perencanaannya. Mengapa dikatakan demikian, karena dana yang telah dikeluarkan lebih dari Rp 120 miliar, tetapi tidak ada hasil atau manfaat yang dirasakan rakyat,” untkap Budi Mateus.

Berdasarkan informasi Tribun, jika Riam Berasap dioperasikan, diperkirakan kerugian Pemda Ketapang, per bulan mencapai Rp 1 miliar untuk subsidi.

Kepala Bapeda Kabupaten Ketapang, Farhan menolak pembangunan Riam Berasap gagal dalam perencanaan, dan ia menuding PT PLN Cabang Ketapang tidak memiliki perencanaan yang sama dengan Pemda Ketapang.

 “Perencanaanya kita sudah (tidak lemab), permasalahannya listrik. Bukan juga gagal lah, ini karena tidak simetrisnya perencanaan kita (Pemda Ketapang) dengan PLN,” ujar Farhan.

PT PLN Cabang Ketapang menurut Farhan sudah lama ada, namun tidak mampu menyediakan pasokan listrik bagi PDAM Riam Berasap untuk beroperasi. “Harapan perencanaan kita, dengan perancanaan itu PLN seharusnya ada perubahan kapasitas (listrik),” tudingnya.  















Kameramen  : Rival Venyox Alkadri
Editor           : Buchori Sumarno

2 komentar: