KERATON KERAJAAN MATAN KETAPANG

Pusat Pemerintahan Kerajaan Matan Ketapang

RUMAH ADAT MELAYU KETAPANG

Salah Satu Pusat Kebudayaan Melayu Ketapang

HUTAN KOTA KETAPANG

Hutan Kota Merupakan Habitat Hewan dan Tumbuhan Asli Ketapang

BUNDARAN ALE-ALE KETAPANG

Bundaran Ale-ale adalah bundaran sekaligun icon Kota Ketapang

PANTAI TANJUNG BELANDANG

Salah satu Objek Wisata yang ada di Ketapang

Selasa, 29 Januari 2013

Harga Gas 3 Kg Capai Rp 27 Ribu


LPG-3-Kg2.jpg

Berharap SPGE Segera Rampung


Ketapang – Pasokan isi ulang gas subsidi 3 kilogram di wilayah Ketapang terputus. Imbasnya harga isi ulang elpiji subsidi melonjak naik mencapai Rp 27 ribu per tabung. Dinas ESDM Ketapang berharap pembangunan Stasiun Pengisian Gas Elpiji (SPGE) rampung tahun ini.
Pedagang bakso di kawasan Jalan MT Haryono Ketapang Supardi mengatakan kondisi sulitnya mendapatkan isi tabung gas ini sudah terjadi selama sebulan. Untuk menyiasati tingginya harga gas karena langka, ia terpaksa menurunkan jumlah dagangannya.
“Tiap hari harga gas ini bisa berubah sampai harga bahan pokok lainnya juga mengalami kenaikan,” ungkap Supardi, Senin (28/1).
Ia mengaku saat ini harga gas 3 kg sudah mencapai Rp 27.000 per tabung. Sebelumnya harga isi ulang tabung ini hanya di kisaran Rp 22 ribu-Rp 24 ribu per isi ulangnya. Dalam sehari berdagang, Supardi bisa menghabiskan tiga tabung gas. Jika menyiasati kenaikan harga gas ini dengan menaikkan harga dagangan, ia takut akan ditinggalkan para pelanggan. Karena itu ia memilih mengurangi jumlah bahan yang dijualnya.
“Sekarang ini susah dapatnya isi ulang tabung gas ini, agak langka. Pernah dua minggu lalu langka barangnya. Kalaupun ada harga gas mahal,” ungkapnya.
Keluhan serupa juga datang dari Ida, seorang ibu rumah tangga. Menurutnya, kenaikan harga gas jika berlangsung lama bisa berdampak pada ekonomi keluarganya.
“Kenaikan sudah terjadi sejak seminggu lalu. Sebelumnya harganya dari Rp 24 ribu, sekarang sudah sampai Rp 27 ribu,” keluhnya.
Suratmin, Kabid ESDM Ketapang, mengakui saat ini pasokan gas 3 kilogram ini memang agak terhambat masuk ke Ketapang sejak sebulan terakhir. “Ini faktor cuaca yang masih buruk sehingga pasokannya dari luar daerah Ketapang terhambat,” kata Suratmin.
Untuk harga eceran tertinggi (HET) gas, jelas Suratmin, sudah keluar surat edaran dari Bupati Ketapang. Namun karena Stasiun Pengisian Gas Elpiji (SPGE) yang masih dalam proses pembangunannya di Kelurahan Sukaharja belum rampung, pengawasan mahalnya harga gas di pasaran belum bisa dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Kita hanya bisa berharap tahun 2013 ini SPGE bisa rampung dan beroperasi, agar kelangkaan dan mahalnya isi ulang tabung ini tidak terjadi lagi di Ketapang,” harapnya. (jay)

Minggu, 27 Januari 2013

Eceran BBM kembali naik, pemerintah tidak serius mengatasinya

Antrean-Panjang-di-SPBU.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Antrean kembali memanjang di SPBU yang terdapat di Kota Ketapang Kalimantan Barat. Sejumlah warga mengeluhkan kembalinya pengantre berulang dan ketimpangan pelayanan yang lebih mengutamakan mobil membawa drum.

Wargapun menilai agar rajia aparat gabungan harus kembali diintensifkan,lantaran menurut mereka banyak pengantre berulang yang menggunakan tangki kendaraan ukuran besar dan dilakukan berulangkali.

"Semingguan saja yang enak sewaktu aparat gencar rajia, sekarang sudah normal lagi, normal dalam artian antrean kembali panjang sampai kena badan jalan"ujar warga Muara Pawan, Chandra(32) kepadaTribunpontianak.co.id, Minggu (27/1)/2013

Warga Mulia Kerta, Idruz (24) menilai akibat kembali sulitnya mendapatkan BBM di SPBU, harga bensin ditingkat eceran kembali merangkak naik, setelah sebelumnya sempat stabil pada angka Rp 6000 perliternya.

"Kemarin sore beli Rp.8000 dijalan Imam Bonjol, tadi di Kauman kena Rp.7000, padahal kemarin sempat cuma Rp 6000,"ujarnya.
kami masyarakat sudah bosan mengingatkan pemerintah untuk mengatasi masalah ini, jangan sampai masyarakat berpikir negatif kepada pemerintah yang membiarkan kondisi ini karena mendapatkan keuntungan yang besar. kalau mau sejahterakan rakyat tolong tertibkan ini , buka lapangan pekerjaan baru di kota yang bisa menampung para spekulan pengantri yang berulang-ulang mengantri sebagai suatu pekerjaan tetapnya. 
sumber : http://pontianak.tribunnews.com

Kamis, 24 Januari 2013

Blangko KK Disdukcapil Habis

Ilustrasi.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kepala Bidang (Kabid) Pencatatan Sipil, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Ketapang, Joko Wijanarko, mengungkapkan pihaknya sedang mengalami kekosongan surat isian (blanko) untuk pembuatan Kartu Keluarga (KK). Diperkirakan kekosongan tersebut baru teratasi Maret mendatang.

"Ya, blanko lagi kosong. Diperkirakan Maret nanti stok kembali ada," kata Joko pada Tribun, Selasa (22/1).

Kata Joko, kekosongan tersebut terjadi akibat blanko KK hasil penganggaran dari dana pemerintah daerah pada 2012 lalu sudah habis. Sementara anggaran untuk blangko KK pada 2013 masih dalam tahap penyelesaian.

"Setelah tahap penganggaran selesai, nanti ada pelelangan lagi di LPSE. Baru setelah itu stoknya bisa datang," tuturnya.

Sekalipun kosong, Joko mengatakan pelayanan tetap dilakukan. Warga yang hendak membuat KK tetap dilayani petugas dan untuk sementara bentuk KK menggunakan kertas putih namun di tandatangani basah dan dicap basah oleh Kepala Dinas.

"Setelah blangko tersedia, KK sementara tersebut dapat ditukar dengan KK menggunakan blangko asli. Sedangkan besar biaya retribusi yang diperlukan untuk pembuatan KK Rp 10 ribu sesuai dengan Perda Nomor 18 tahun 2009," katanya.

Ketua Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Ketapang, Hartati, mengaku sempat bingung saat hendak memohon pembuatan KK. Pekan lalu saat ia datang pertama kali ke Disdukcapil, bagian pelayanan memintanya untuk datang sepekan kemudian karena blangko KK kosong. 

"Tak taunya tadi dikasi tau lagi kalau blangko KK kemungkinan dua bulan lagi baru datang," kata Hartati di Ketapang, Selasa (22/1).

Sekalipun demikian, Hartati tetap mengapresiasi pihak Disdukcapil yang berinisiatif membuat kebijakan dengan mengeluarkan KK sementara. Namun, ia berharap agar proses pergantian KK ketika blangko asli sudah datang dapat diinformasikan secara jelas pada masyarakat.

"Tolong diinformasikan saja dan kalau bisa petugas yang melayani juga memberikan informasi yang akurat supaya masyarakat tidak perlu datang berkali-kali. Kasihan mereka, apalagi yang berdomisili di pedalamam," ujarnya. 

Harus Visioner

Anggota DPRD Ketapang, Tini, meminta agar ke depannya pihak Disdukcapil melakukan perencanaan yang benar-benar matang dalam tahap pengadaan bahan baku surat menyurat. Hal itu, kata dia, sangat penting guna mengantisipasi kelangkaan bahan baku tidak terus terulang. 

"Kita harus visioner, pandangan harus jauh ke depan. Tidak etis kalau setiap tahunnya berkutat kekurangan bahan baku," kata Tini.

Menanggapi program pembuatan KK menggunakan blangko sementara, Tini mengatakan hal itu cukup baik demi mengantisipasi ketiadaan pelayanan. Namun ia menambahkan untuk sebagian kalangan seperti masyarakat yang bersiap untuk maju di Pileg nanti akan cukup terbebani apabila Disdukcapil tidak bekerja ekstra terkait pelayanan KK dan e-KTP.

"Bulan enam nanti data sudah harus masuk semua, padahal dalam persyaratan yang ada calon juga harus menggunakan e-KTP. Tahu sendiri e-KTP kita belum datang semua dari pusat kemudian bagi mereka yang belum punya e-KTP dan KK, harus buat KK sedangkan blangko lagi kosong. Ini harus dipertimbangkan," katanya. sumber : http://pontianak.tribunnews.com/2013/01/23/blangko-kk-disdukcapil-habis

Ibu Rumah Tangga Keliling Cari Tabung Gas

LPG-3-Kg2.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram mulai dirasakan masyarakat Ketapang, tak hanya konsumen, agen pengecer gas juga mengeluh lantaran pasokan tabung gas bersubsisdi tersebut dalam satu bulan terakhir jauh berkurang.

"Langkanya bukan satu atau dua minggu ini saja, tapi sudah lebih dari sebulan,"ujar satu diantara pemilik agen eceran,Herman Wimpie kepadaTribunpontianak.co.id,  (23/1/2013).

Pria yang dulunya aktif membina petinju tanah Kayong ini  menuturkan, dalam keadaan normal, pasokan gas elpiji yang ia dapat berkisar 100 hingga 200 tabung untuk satu kali penghantaran, setiap penghantaran memakan waktu jeda dua hingga empat hari.

"Sekarang sulit mau ditentukan kapan datangnya,stok ditempat saya sudah dari kemarin kosong,"ujar pemilik usaha gas elpiji diwilayah Parit Kumang ini dan merupakan agen perpanjangan tangan dari penyalur gas elpiji  PT. Bumi Persada Sentosa ini.

Menurutnya selain kesulitan mendapat pasokan, ia juga mengeluhkan dalam setiap penghantaran acapkali terjadi ukuran berat yang tak sesuai, hingga pelanggan yang complain mengembalikan tabung yang sudah mereka bawa pulang. sumber : http://pontianak.tribunnews.com/2013/01/23/ibu-rumah-tangga-keliling-cari-tabung-gas

Senin, 21 Januari 2013

Perusahaan di Ketapang Janji Perbaiki Jalan Rusak


Jalan-Rusak-1.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Seluruh manajemen perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dan perkebunan di Ketapang dipanggil oleh DPRD Ketapang. Pemanggilan itu untuk masalah kerusakan jalan yang terjadi hampir diseluruh wilayah Ketapang.

Kerusakan terjadi akibat tonase jalan yang tak sebanding dengan truk-truk perusahaan yang melintasinya. Sejumlah perusahaan mengklaim telah melakukan perbaikan dan siap perbaiki jalan yang rusak.

Perwakilan dari perusahaan yang bergerak disektor perkebunan,  PT.Minamas, Sutarjo mengklaim pihaknya telah melakukan perbaikan jalan hingga 100 persen, menurutnya perlakuan ini telah mereka terapkan sejak 2009 lalu.

"Akses yang kami gunakan di Jalan Tumbang Titi, sejak 2009 semua akses mobilisasi perusahaan menggunakan jalan yang dibangun sendiri, sekitar 12 kilometer saja yang masuk di Jl Provinsi kami pun siap memperbaikinya,"ujarnya ditengah pertemuan di ruang rapat DPRD Ketapang, Senin (21/1/2013).

Sementara itu, perwakilan direksi PT Genting Lasion,Maksimus M Warut mengaku pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah daerah, guna melakukan perbaikan jalan, tersirat ia juga mengakui satu diantaran penyebab jalan mudah mengalami kerusakan satu diantaranya juga disebabkan oleh aktifitas perusahaan yang menggunakan kendaraan berat.

Penulis : novi saputra
Editor : Jamadin

Jumat, 18 Januari 2013

Kapolda Silaturahmi dengan Muspida Ketapang dan Kayong Utara di Pendopo Bupati Ketapang

KETAPANG -- Pada saat sekarang ini banyak persoalan yang timbul di masyarakat seiring dengan masuknya informasi dalam era globalisasi. Menurut Wakil Bupati Ketapang, tentunya tidak bisa lepas dari pengaruh yang ditimbulkan kemajuan globalisasi. Salah satunya, munculnya berbagai permasalahan sosial kemasyarakatan seperti maraknya Projumina, peredaran obat-obatan terlarang dan zat adiktif lainnya serta perdagangan perempuan dan anak-anak yang meresahkan masyarakat. 

"Kita harus mampu mengantisipasi dan mencegah secara dini masuknya pengaruh tersebut dan lebih meningkatkan pengawasan di lingkungan keluarga dan masyarakat," kata Wakil Bupati Ketapang, Boyman Harun SH dalam silaturahmi dengan Kapolda Kalbar di pendopo Bupati Ketapang. 
Boyman Harun SH mengajak seluruh masyarakat agar bersatu padu dalam mengatasi persoalan yang dihadapi. Wakil Bupati mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini. Harapannya, pada masa yang akan datang agar lebih ditingkatkan lagi. 
Silaturahmi Kapolda Kalbar, Brigjen Drs Tugas Dwi Aprilyanto SH tersebut dihadiri Muspida Ketapang, Kabupaten Kayong Utara dan tokoh masyarakat. Bupati Kayong Utara, H.Hildi Hamid BE mengungkapkan bahwa KKU merupakan daerah otonom baru. Luas wilayahnya untuk daratan 4000 km2, dan kelautan seluas 10.000 KM persegi. Perairan ini juga dilewati Lalu lintas kapal internasional. "Kami dari pemerintah KKU sangat berharap secepat mungkin untuk dibentuk LO Polres terlebih dahulu, sebenarnya kita sudah siapkan lahan seluas 7 ha, untuk kawasan Mapolres KKU," tegas Hildi Hamid.. 
Dibentuknya Polres KKU dinilainya penting, karena tingkat populasi penduduk KKU sudah cukup tinggi. Jika pada awal pemekaran jumlah penduduk hanya sekitar 80.000 jiwa. Namun, saat ini (2013,red) sudah mencapai 130-an ribu. 
Pembangunan juga luar biasa tumbuh di KKU. Apalagi saat ini, KKU sudah mulai dibangun 3 pelabuhan nasional. Selain dampak pertumbuhan ekonomi, tentu saja membawa dampak sosial. 
Hildi Hamid menuturkan masuknya informasi global juga berdampak pada masalah sosial. Walaupun demikian, tindakan preventif sudah dilakukan, misalnya dengan datangnya para mahasiswa melakukan penyuluhan-penyuluhan ke sekolah.walaupun pengaruh informasi global berdampak pada tatanan sosial KKU, tetapi sampai saat ini tdk pernah terjadi perkelahian antar kelompok. KKU sangat kondusif. "Sampai saat ini, instansi bidang yudikatif belum ada di KKU, mudah-mudahan dengan terbentuknya LO Polres, maka akan menyusul, kejaksaan maupun pengadilan di KKU," ujar Hildi Hamid. 
Sementara itu, Kapolda Kalbar, Brigjen Polisi Drs Tugas Dwi Apriliyanto SH mengungkapkan sebenarnya pihaknya sudah tiga kali datang ke Ketapang. Kedatanganan 2 kali ke Ketapang tanpa diketahui Kapolres, kedatangan tersebut untuk melihat potensi dan keadaan yang sebenarnya di Ketapang. Didepan para tokoh masyarakat, Kapolda Kalbar memaparkan beberapa pokok persoalan yang diingatkan presiden.diantaranya: konflik komunal. Jika tidak ditangani secara dini maka akan dapat berpotensi lebih parah. Apalagi catatan di Kalbar, sudah ada 17 kejadian buram. Mudah-mudahan ini tidak terulang lagi. Persoalan kedua adalah, ketenaga kerjaan.kemudian masalah tumpang tindih lahan. Baik lahan kebun tambang, batas wilayah,atau lahan komersial lainnya. "Kemudian, sengketa pemilu kada, Karena itu Kapolres punya PR harus jaga jarak dengan Bupati, dalam pemilu Kada bahwa polisi,dan TNI harus netralk," ucapnya. 
Banyaknya persoalan Kamtibmasn maka disadari Polri tidak bisa tangani sendiri. Kita harus redam sekecil apa pun terkait masalah tersebut. "Menurut saya, jika hal-hal yang kecil saja tidak bisa setia,maka jika diberi amanah yang besar saya yakin juga tidak bisa menjaganya," ucarnya. 
Ia juga menyinggung banyak persoalan yang harus dipecahkan bersama. Di lapangan, banyak anggota polri yang lakukan hal yang tidak terpuji dan itu tanggungjawab kepolisian untuk memperbaikinya. Polri adalah pelayan bagi masyarakat semua. "Karena itu, kalau ada laporan dari masyarakat kapan pun harus segera ditindaklanjuti, banyak sekali anekdot polisi jelek kapolres dan kapolsek harus terbuka kepada masyarakat, jangan sakit hati jika dikritik," lanjutnya. 
Silaturahmi itu juga ditandai dengan penyampaian penghargaan dari Kerajaan Matan kepada Kapolda Kalbar oleh Ir.H.Gusti Kamboja MH. Penghargaan dari tokoh masyarakat Dayak Ketapang disampaikan Drs Heronimus Tanam. Selain itu wakil Bupati Ketapang dan Bupati KKU juga memberikan cenderamata kepada kapolda, serta kapolda memberikan plakat kepada Wakil Bupati Ketapang, dan Bupati KKU. 


(Andy Candra, Humas Ketapang) sumber : http://humas.ketapang.go.id

Peternak Ayam Ketapang Diminta Bergabung Asosiasi


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ketapang Kalimantan Barat, Syahrani menyarankan agar peternak ayam yang masih belum bergabung di asosiasi peternak untuk segera bergabung. Ini demi memudahkan proses pengawasan dan penghitungan kebutuhan ternak ayam di wilayah Ketapang.

Seperti diketahui sebelum tercapainya kesepakatan antara asosiasi ternak dan PT SIM dipenghujung Desember 2012, seringkali keduanya terlibat konflik baik terkait kedatangan bibit ternak maupun proses penjualan dilapangan. 

Sehingga peternak yang belum terdaftar rentan untuk menimbulkan konflik baru diantara pengusaha dibidang peternakan ayam ini.

"Kalau berusaha tapi ujung-ujungnya ribut, yang malu juga kita semua,"ujar Syahrani saat diadakan pertemuan di Diperindakop antara Asosiasi peternak ayam yang didalamnya termasuk PT SIM, bersama peternak yang belum tergabung di asosiasi.

Menurutnya untuk mengatur kestabilan harga daging ayam dipasaran, diperlukan kerjasama yang baik antara seluruh pengusaha ternak ayam di Ketapang, melalui asosiasi. Mengingat sekarang telah dibentuk tim pengawasan yang berguna untuk mensurvei berapa kebutuhan bibit ternak perminggunya ssekaligus mengawasi agar tidak ada pengusaha ternak yang curang melakukan overstock.

"Kami hanya bisa mewadahi, bagaimana agar proses perdagangan dilapangan tidak menimbulkan masalah, kalau urusan penentuan kebutuhan bibit sama penyalurannya ditengah masyarakat sudah tentu menjadi rembuk di asosiasi,"ungkapnya.

Menurutnya, mengingat pensurveiian kebutuhan ternak ada di asosiasi, hendaknya dijalankan dengan profesional dan menguntungkan semua belah pihak.

"Menguntungkan semua belah pihak, tidak ada lagi istilah ini peternak yang itu PT SIM, yang penting sekarang kebutuhan ayam tersedia, masyarakat mampu membelinya,pertemuan evaluasi tetap dilaksanakan kalau begini kan enak,"ujarnya

Penulis : novi saputra
Editor : Bowo
Sumber : Tribun Pontianak 

Kamis, 17 Januari 2013

Lampu Jalan Trans Kalimantan Padam


20120910_GLH_LISTRIK_TENAGA_SURYA_SEBAGAI_PENERANGAN_JALAN_28129.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lampu penerangan di jalan umun tepatnya di Jalan Trans Kalimantan 90% padam, padahal baru di pasang. Hal itu dikeluhkan oleh masyarakat sekitar dan pengendara yang melintas.

"Lampunya padam, bahkann 90 persen di sepanjang jalan itu padam, padahal baru dipasang," terang seorang warga, kepadaTribunpontianak.co.id, belum lama ini.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Ir H Edi Rusdi Kamtono, MM mengatakan akan melakukan pengecekan terkait lampu penerangan di jalan umun tepatnya di Jalan Trans Kalimantan 90% padam.

"Kami akan segera melakukan pengecekan ke lapangan secepatnya. Untuk memastikan penyebab lampu penerangan tersebut tidak menyala," terangnya kepadaTribunpontianak.co.id, Rabu (16/1/2013).

Berita selengkapnya baca di edisi digital, Jumat (18/1/2013)

Penulis : Jamadin
Editor : Jamadin

Ratusan BBM Subsidi Disita, Empat Spekulan Ditangkap


Ketapang – Kerja Tim gabungan TNI, Polri, dan Sat Pol PP dalam mengawasi distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah SPBU membuahkan hasil. Tim gabungan berhasil meringkus empat orang spekulan dan ratusan liter solar bersubsidi di SPBU DI Panjaitan, Kamis (10/1).
“Mereka mengantre berulang-ulang menggunakan sepeda motor, sudah ditegur tapi tidak dihiraukan, jadi terpaksa diamankan,” ujar Kapolres Ketapang AKBP Ary Wahyu Widijananto melalui Kasatreskrim AKP Andi Oddang Riuh, Jumat (11/1).
Dari tangan keempat orang ini, sebanyak 22 jeriken berisi 340 liter BBM jenis bensin dan dua unit sepeda motor diamankan di Polres Ketapang. Keempat pelaku tersebut adalah SH, warga kelurahan Sampit dekat kawasan Lapangan Sepakat, BH, warga Jl GM Saunan Kelurahan Mulia, Baru dan ER warga Jl Suprapto serta MS warga di Jalan Rangga Sentap.
Andi mengatakan pihaknya terpaksa mengamankan pengantre ini lantaran sering kali menjadi keluhan masyarakat. Banyaknya pengantre yang berulang dan memenuhi SPBU, hingga masyarakat umum kesulitan untuk mendapatkan BBM di SPBU-SPBU.
Kasat menegaskan kepada yang mengantre berulang-ulang akan dikenakan tindakan dan sekaligus menjadi shock therapy bagi pengantre yang berulang-ulang.
“Polisi tidak hanya menyasar ke pengantre, setiap upaya penimbunan dan penyalahgunaan izin yang dimiliki oleh warga perhuluan yang menggunakan mobil yang berisikan drum juga bakal diamankan apabila terbukti menyalahi prosedur,” kata Kasat. (jay) sumber : http://www.equator-news.com/ketapang/20130112/ratusan-bbm-subsidi-disita-empat-spekulan-ditangkap

Rabu, 16 Januari 2013

Baru 52 Persen Warga Ketapang Rekam e-KTP


REKAM-RETINA.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kepala Bidang Pencatatan Sipil, Disdukcapil Ketapang Kalimantan Barat Joko Wijanarko menyatakan, hingga Senin (14/1/2013) tercatat baru 52 persen warga wajib KTP yang telah melakukan perekaman.

"Saat ini sudah hampir 52 persen yang melakukan perekaman,"ujarnya paada Tribunpontianak.co.id.

Sementara untuk pengiriman e-KTP, saat ini masih tetap pada angka 19 ribu yang terbagi atas 20 kecamatan. "Kabar terakhir belum ada pengiriman tambahan," katanya

Menurutnya pada akhir Januari nanti akan dilakukan Rapat koordinasi nasional di Jakarta, guna membahas pelaksanaan program e-KTP di daerah-daerah. "Rencana sekalian mau bertanya disana nanti,"pungkasnya

Penulis : novi saputra
Editor : Bowo
Sumber : Tribun Pontianak

Senin, 14 Januari 2013

Pemkab Janji Bantu Rumah Warga Miskin yang Rusak





HARIAN RAKYAT KALBAR Sabtu, 12 Januari 2013 KETAPANG – Bupati Ketapang Henrikus berjanji akan memberi bantuan bagi warga miskin yang rumahnya disapu angin kencang, Rabu (9/1) kemarin. Bupati langsung memerintahkan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang mendata jumlah rumah warga miskin yang terkena musibah ini. 

Henrikus mengatakan saat ini ia masih menunggu laporan resmi dari BPBD Ketapang berapa jumlah rumah warga miskin yang rusak. Bupati mengaku baru kali ini angin sekencang itu melanda Ketapang. “Saya juga mendapat laporan di Kecamatan Tumbang Titi ada tiang listrik yang tumbang,” ujarnya. 
Dikatakannya untuk bangunan milik Pemerintah Daerah Ketapang yang rusak akan dibantu melalui APBD Ketapang. Sedangkan bangunan masyarakat seperti walet itu tidak bisa dibantu, karena mereka adalah pengusaha. 
“Kita hanya memprioritaskan rumah warga yang miskin saja. Bagaimanapun kita akan usahakan mencarikan dananya,” ungkap Henrikus. 
Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian dan Kodim yang telah ikut serta bergotong royong untuk membersihkan pohon-pohon yang bertumbangan di sebagian jalan di Ketapang. “Cuaca malam itu benar-benar ekstrem, mencekam, dan sangat menakutkan,” kata dia. 
Sebelumnya hujan deras yang disertai angin ribut memorak-porandakan sebagian wilayah Kabupaten Ketapang, Rabu (9/1) sekitar pukul 13.00. Dalam hitungan menit angin kencang menyapu Kota Ketapang dan menumbangkan pohon-pohon besar. (jay) sumber : http://humas.ketapang.go.id/berita_full.php?vN=1731

Rabu, 09 Januari 2013

Krisis BBM, Kodim Ketapang Ajak Bentuk Tim Bersama

BBM-langka.jpg
TRIBUNPONTIANANAK.CO.ID, KETAPANG - Komandan Distrik Militer 1203/Ketapang Letnan Kolonel Infantri Tato Hadiyan menyarankan agar dalam pengawasan BBM dibentuk pos terpadu yang didalamnya melibatkan unsur masyarakat dan mahasiswa.

Hal tersebut disampaikan Dandim saat rapat koordinasi membahas kemelut alur distribusi BBM di Ketapang 

"Didalam pos terpadu yang isinya dari Polisi, TNI, Satpol PP juga sebaiknya kita libatkan adik-adik mahasiswa dan masyarakat. Karena mahasiswa bida dikatakan adalah generasi muda yang menginginkan perubahan lebih baik untuk Ketapang," ujarnya saat penyampaian saran, Jumat (4/1/2013)

Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Ketua DPRD Ketapang, Gusti Kamboja dan dihadiri oleh Kapolres Ketapang AKBP Ary Wahyu Widijananto, Asisten Dua Gurdani. Hadir juga Kepala Dinas ESDM Cipriana Lestari, Kasatpol PP Edy Junaidy anggota Dewan dan perwakilan dari PT Sumber Utama Alam Kalbar dan pihak SPBU.

Terdapat beberapa poin saran yang disampaikan oleh Dandim untuk mengatasi masalah minyak di Ketapang seperti pemberlakuan member card, pemberian legalitas pengecer hingga Perda yang mengatur alur distribusi minyak.

Ia juga menyarankan agar pihak SPBU untuk melaporkan kepadanya apabila ada anggotanya yang bermain minyak lantaran sesuai dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Darat yang akan memecat setiap anggota yang bermain minyak.

"Kasad sudah tegas menyatakan kalau ada anggota yang bermain minyak akan dipecat,"tegasnya.
#admin penyakit yang sudah lama menggerogoti ketapang harus cepat disembuhkan, kami sebagai masyarakat ketapang menyambut positif dengan adanya gagasan kodim ketapang ini karena menunggu DPRD dan pemda kata orang ketapang subuh hari karena tidak ada tindakan dan membiarkan kondisi ini sejak lama. kami berharap gagasan ini cepat dilaksanakan sehingga kondisi BBM menjadi stabil dan harga eceran menjadi lebih baik, SPBU tidak di penuhi pengantri yang muka-muka itu terus sehingga masyarakat yang sekedar hanya untuk mengisi tangki motornya untuk kebutuhan sehari-hari bisa terlayani. jujur pemerintah lambat sekali padahal berita ini sudak banyak di publis ke surat kabar atau masyarakat luas, mustahil baru mengetahuinya. lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali tapi tetap merugikan sekian.

Kapal Kecil Diminta Waspada

kapal-nelayan.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Forecaster Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Prada Wellyantama mengingatkan pengguna kapal dengan kapasitas kecil untuk berhati-hati apabila melakukan pelayaran diseputar perairan Ketapang. Karena gelombang cukup tinggi dan membahayakan keselamatan pelayaran.

Menurutnya diseputar perairan Ketapang tinggi gelombang akan bervariasi, namun tetap wajib diwaspadai apabila tetap melakukan pelayaran,Gelombang juga diprediksi disertai dengan hujan dengan intensitas sedang.

"Sebaiknya masyarakat yang melakukan pelayaran terutama kapal kecil untuk lebih ekstra hati-hati, bisa dikatakan ini warning dari kami untuk masyarakat, demi keselamatan pelayaran,"ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (8/1/2013).

Selain itu Ia juga menyampaikan rilis perkiraan tinggi gelombang diseputar perairan Ketapang yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi masyarakat sebelum melakukan pelayaran.
sumber : http://pontianak.tribunnews.com/2013/01/08/kapal-kecil-diminta-waspda

Tiupan Angin Rusak Kanopi Ruko

Dн̣̣̣̝̇̇̇ẽ̬̩̊​ά̲̣̥_ά̲̣̥ƞǥǥẽ̬̩̊​Ş̲̣̥τ̣̣̥Ĩά̲̣̥·̵̭̌.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Angin Kencang menghantam Kota Ketapang, Rabu (9/1/2013) pukul13.00 WIB. Akibatnya beberapa pohon tumbang di jalanan seperti di sekitar Taman Makam Pahlawan Ketapang dan Pasar Baru. 

Penyangga tiang listrik tepat didepan makam pahlawan terlihat bengkok akibat kerasnya tiupan angin. Banyak  Ruko di jalan-jalan utama terlihat mengalami kerusakan baagian kanopi hingga atap yang bolong.

"Sekarang saya sedang di Pasar Baru, ngecek pohon tumbang," ujar Wakapolres Ketapang, Kompol Saiful Alam yang turun bersama anggotanya mengecek situasi terakhir dilapangan.sumber : http://pontianak.tribunnews.com/2013/01/09/tiupan-angin-rusak-kanopi-ruko

Tim Gabungan Tertibkan Pengantre SPBU di Ketapang


201381_nop_antrean_BBM_di_SPBU_(1).jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG  -Memasuki hari kedua pengawasan SPBU yang melibatkan personel gabungan dari TNI, Kepolisian dan Satpol PP berhasil menekan jumlah pengantre yang saban hari hilir mudik di SPBU-SPBU di Ketapang.

Sebagian besar kios diseputar kota memberlakukan harga premium eceran berkisar dari Rp 6000 hingga Rp 6500 perliternya. Sejumlah warga mengaku senang dan menyambut positif mulai tertibnya antrean dan cukup terjangkaunya harga premium ditingkat pengecer.

"Kita menginginkan seperti ini sejak lama, hari-hari biasanya sudahlah susah ngisi minyak di SPBU karena yang didahulukan itu mobil bawa drum kemudian Honda (sepeda motor) yang ngantre berkali-kali itu buat penuh antrean,"ujar warga  kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (8/1/2012).

Pria yang bekerja sebagai sales disatu diantara agen motor ini mengaku hari-hari sebelumnya cukup kesulitan acap kali singgah di SPBU ataupun pabila terpaksa mengisi tangki sepeda motornya di kios-kios pengecer Iapun berharap pengawasan dapat dilakukan terus menerus.

Satu diantara pengecer di JL S Parman, Rasminah menuturkan hari-hari seblumnya Ia menjual premium eceran seharga Rp 7500 perliternya, namun pada Rabu (8/1) Ia memilih menjual seharga Rp 6000 untuk setiap liter yang dituang kedalam tangki konsumen.

Seharusnya PEMDA ketapang menetapkan harga eceran KIOS tertinggi Rp.5500 atau Rp 6000 untuk bensin dan solar di ketapang


201381_nop_antrean_BBM_di_SPBU_(1).jpg

Keadaan yang sudah cukup lama terjadi di ketapang orang berbondong-bondong mengantri bensin yang dilakukan berkali-kali bukan hanya untuk kebutuhan kendaraanya, tetapi untuk dijual kembali dengan harga tinggi Rp 7000 sampai 7500. hal ini tidak membuat pemerintah turun tangan malah dibiarkan keadaan ini sampai beberapa hari ini saya membaca http://pontianak.tribunnews.com yang menyebutkan adanya pengawasan dari tim gabungan dari TNI,Polisi dan Pol PP untuk mengatasi masalah ini tetapi kenapa baru sekarang itupun harga di tingkat eceran masih banyak orang menjual dengan harga Rp.7000 sedikit sekali Rp 6500. seharusnya pemda dan DPRD yang mempunyai kewenangan mengatur dan mengawasi kabupaten ini menetapkan peraturan harga eceran tertinggi misalnya Rp 6000 seperti di kota Pontianak apabila melanggar sanksi atau disita dsb, pasti keadaan nya tidak seperti ini. kalau hanya pengawasan tidak akan efektif karena apabila tidak di awasi lagi pasti keadaanya kembali seperti semula orang kembali mengantri berkali-kali kemudian menjualnya dengan harga tinggi. mudah-mudahan kami warga masyarakat ketapang berharap pemda dan DPRD dapat mengatasi permasalahan BBM ini, untuk kemajuan ketapang. dan tidak kalah pentingnya perusahaan-perusahaan yang membeli BBM bersubsidi mohon ditindak karena salah satu pokok permasalahan BBM di ketapang juga karena perusahaan berani membeli BBM bersubsidi dengan harga tinggi dan oknum pegawai SPBU yang nakal juga harus ditindak.