Jumat, 20 Juli 2012

PELABUHAN SUKABANGUN KETAPANG


PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak, Pelabuhan Kawasan Ketapang, akhirnya menjawab sorotan tajam masyarakat, terkait potret buram kondisi infrastruktur dermaga maupun jalan pada Pelabuhan Sukabangun yang berlubang dan bopeng sebelah.
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak, Pelabuhan Kawasan Ketapang, akhirnya menjawab sorotan tajam masyarakat, terkait potret buram kondisi infrastruktur dermaga maupun jalan pada Pelabuhan Sukabangun yang berlubang dan bopeng sebelah.
“Berbicara peduli, sebenarnya kami sangat peduli dengan kondisi ini,” kata Musta’an, Supervisor Administrasi dan Keuangan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak, Pelabuhan Kawasan Ketapang, di ruang kerjanya, Rabu kemarin.
Bahkan, mereka juga sudah mengusulkan kepada PT. Pelindo II Cabang Pontianak, agar Pelabuhan Sukabangun dibangun menggunakan beton. “Mudah-mudahan, usulan tersebut bisa terealisasi pada tahun 2010 atau 2011,” kata Musta’an.
Pelabuhan Sukabangun berdiri pada 14 April 1983. Kala itu proses pembangunan dimulai dengan membangun dermaga 1 dan 4 saja. Sedangkan, dermaga 2, 3 dan 5 menyusul pada tahun-tahun berikutnya. Bahkan, hingga kini, semua bangunan dermaga tersebut masih menggunakan kayu belian.
Aktivitas yang terjadi di Pelabuhan Sukabangun setiap harinya terbilang padat. Mulai dari bongkar muat barang maupun pelayanan jasa pelayaran Ketapang-Pontianak pulang pergi (PP), menggunakan Kapal Cepat atau Ekspres menjadi rutinitas yang mewarnai pelabuhan tersebut.
“Kalau dirata-rata terdapat 20 kapal yang melakukan bongkar muat barang di Pelabuhan Sukabangun selama satu bulan,” katanya.
Pelabuhan memberlakukan tarif tertentu bagi publik yang ingin masuk ke dalam pelabuhan. Yakni, setiap motor Rp1000. Mobil Rp2000. Truk dikenakan banderol Rp4000.
“Bila diakumulasikan pendapatan jasa di Pelabuhan Sukabangun, berkisar antara Rp30-Rp35 juta perbulannya. Dan pendapatan itu langsung ditransfer ke PT. Pelindo II Cabang
Pontianak,” kata Musta’an.
Sejak pertengahan Juli lalu, khusus dermaga 1 dan 5 Pelabuhan Sukabangun, sedang dilakukan proses rehabilitasi dermaga. Kini, proses pengerjaan proyek tersebut, sudah berjalan sekitar 70 persen.
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak, Pelabuhan Kawasan Ketapang, juga tidak menampik bahwa, pihaknya sering menerima keluhan maupun masukan dari masyarakat, terkait kondisi fisik pelabuhan yang kini sedang terjadi di Sukabangun.
“Yang jelas, kita akan memperbaiki kondisi pelabuhan sesuai dengan anggaran yang dimiliki,” katanya.
Secara terpisah, anggota DPRD Ketapang, HM Sidik mengatakan, Pelabuhan Ketapang di Sukabangun, tampaknya sudah tidak layak sandar bagi kapal untuk bongkar dan muat barang. Kecuali, bagian ujung selatan sebagai pelabuhan turun naik penumpang kapal ekspres.
“Kita minta pihak pengelola pelabuhan, memperbaiki kondisi ini,” kata Sidik.
Bahkan, bila perlu dinas terkait dan Pemda Ketapang proaktif, agar infrastruktur pendukung pelabuhan diperbaiki secepatnya, demi kelancaran aktivitas pelabuhan dan pengunjung yang datang ke Ketapang.
Pasalnya, infrastruktur yang ada, terutama pada tempat bersandar kapal banyak rusak. “Banyak lantai dan gelegar pelabuhan yang sebagian besar sudah dimakan usia,” ungkapnya.Source  Agustus 2009
Tetapi sekarang sudah agak ada perubahan dermaga sudah di perbaiki dan ditambah sedikit tetapi jalan menuju kepelabuhan sampai saya kemaren melihat belum ada perbaikan,apakah pemerintah memperhatikannya setengah-setengah ya.saya berdoa saja semoga ketapang lebih maju dan tidak ada korupsi ...Amin Ya Rabb.....



1 komentar:

  1. Sebaiknya apapun kekurangan daerahnya sebagai warga kepingin juga melihat wilayah2 mana yang masih minim inprastrukturnya salah satu bisa melihat melalui pasilitas google map, wilayah lain di indonesia juga berani menampilkan peta abstraknya masa ketapang di blok jadi buram, apa takut ketahuan aset2 pribadinya, kalah dari wilayah hulu google travelnya sudah jelas, kalau pun takut di ketahui publik luar ya usahain suapaya daerah cepat berkembang macam wilayah2 lainnya

    BalasHapus