KECAMATAN Sandai
yang dilintasi Jalan Trans Kalimantan menjadikan pertumbuhan ekonomi di
kecamatan ini sangat pesat. Akan tetapi, infrastruktur yang ada di
kecamatan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Ketapang, ironisnya begitu buruk. Hal ini dianggap tidak seimbang dengan
pertumbuhan ekonomi yang saat ini sedang tumbuh.
Kabid Kesejahteraan Rakyat
Barisan Indonesia (Barindo) Kabupaten Ketapang, Susilo Aheng,
mengungkapkan bagaimana dalam beberapa tahun belakangan, Kecamatan
Sandai mulai bergeliat, khususnya di sektor perekonomian. "Sejak ada
Jalan Trans Kalimantan, kondisinya (perekonomiannya) mulai tumbuh
pesat," katanya, kemarin (19/8) siang di Ketapang.
Aheng yang juga berprofesi sebagai pebisnis ini, mengaku salut atas perkebangan daerah ini. Menurutnya, jika dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun lalu, Sandai saat ini jauh lebih baik. "Jauh lebih baik jika dibanding beberapa tahun lalu. Bangunan-bangunan ruko sudah banyak," tukasnya.
Dia juga menjelaskan, Sandai merupakan salah satu urat nadi perekonomian bagi beberapa daerah pedalaman dan sentral bisnis yang sangat menjanjikan di Ketapang. Akan tetapi, menurut Aheng, satu hal yang selama ini menjadi pekerjaan rumah buat pemerintah, yaitu infrastruktur jalan yang kurang diperhatikan. "Jangan heran kalau masyarakat Sandai menuntut otonomi daerah atau membentuk kabupaten baru yaitu Kabupaten Sandai. Karena masyarakat di sana menganggap pemerintah kurang peduli terhadap kondisi di sana," ungkap Aheng.
Dia mengingatkan kembali bahwa persoalan yang menjadi sorotan masyarakat di kawasan tersebut adalah infrastruktur, khususnya jalan. Jalan yang berada di tengan sentral bisnis yang setiap hari dilalui oleh ribuan masyarakat yang berbelanja kebutuhan pokok sehari-harinya, diungkapkan dia, saat ini begitu rusak kondisi. Menurut dia, begitu banyak terdapat lubang dan menjadi kubangan air di saat hujan turun. "Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada perwakilan masyarakat yang duduk di kursi legislatif, untuk serius memperjuangkan infrastruktur, khususnya jalan yang menjadi kebutuhan masyarakat banyak ini," pintanya. (afi)sumber : http://www.rakyatkalbar.com
Aheng yang juga berprofesi sebagai pebisnis ini, mengaku salut atas perkebangan daerah ini. Menurutnya, jika dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun lalu, Sandai saat ini jauh lebih baik. "Jauh lebih baik jika dibanding beberapa tahun lalu. Bangunan-bangunan ruko sudah banyak," tukasnya.
Dia juga menjelaskan, Sandai merupakan salah satu urat nadi perekonomian bagi beberapa daerah pedalaman dan sentral bisnis yang sangat menjanjikan di Ketapang. Akan tetapi, menurut Aheng, satu hal yang selama ini menjadi pekerjaan rumah buat pemerintah, yaitu infrastruktur jalan yang kurang diperhatikan. "Jangan heran kalau masyarakat Sandai menuntut otonomi daerah atau membentuk kabupaten baru yaitu Kabupaten Sandai. Karena masyarakat di sana menganggap pemerintah kurang peduli terhadap kondisi di sana," ungkap Aheng.
Dia mengingatkan kembali bahwa persoalan yang menjadi sorotan masyarakat di kawasan tersebut adalah infrastruktur, khususnya jalan. Jalan yang berada di tengan sentral bisnis yang setiap hari dilalui oleh ribuan masyarakat yang berbelanja kebutuhan pokok sehari-harinya, diungkapkan dia, saat ini begitu rusak kondisi. Menurut dia, begitu banyak terdapat lubang dan menjadi kubangan air di saat hujan turun. "Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada perwakilan masyarakat yang duduk di kursi legislatif, untuk serius memperjuangkan infrastruktur, khususnya jalan yang menjadi kebutuhan masyarakat banyak ini," pintanya. (afi)sumber : http://www.rakyatkalbar.com
0 komentar:
Posting Komentar