TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Ketua Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia, Hartati mengaku prihatin terhadap Wanita Tuna Susila (WTS) lantaran kecilnya perhatian dari pemerintah Ketapang.
Dikatakannya ada pembinaan intensif agar tak bermunculan wajah baru apalagi dari kalangan muda hingga bawah umur.
"Mereka semestinya mendapatkan pembinaan, baik rohani maupun pendidikan apalagi dari segi kesehatan, karena semua tau pekerjaan teman-teman itu sangat berpotensi membawa penyakit,"katanya kepada Tribunpontianak.co.id, Rabu (20/3/2013).
Pembangunan yang terfokus kepada bidang fisik, kata Hartati sama halnya meninggalkan sisi non fisik yang sama pentingnya. Lantaran Ketapang sebagai kota yang tengah berkembang pesat memerlukan sisi non fisik untuk mengimbangi penyakit masyarakat. "Yang sangat saya takutkan adalah anak-anak remaja, jangan sampai mereka ikut terjebak," tuturnya.
Hartati sendiri mengharapkan agar ada pembinaan berkala seperti pengecekan kesehatan, rohani agar WTS mendapatkan penyegaran rohani dan pendidikan untuk memberikan bekal pengetahuan.
Dikatakannya ada pembinaan intensif agar tak bermunculan wajah baru apalagi dari kalangan muda hingga bawah umur.
"Mereka semestinya mendapatkan pembinaan, baik rohani maupun pendidikan apalagi dari segi kesehatan, karena semua tau pekerjaan teman-teman itu sangat berpotensi membawa penyakit,"katanya kepada Tribunpontianak.co.id, Rabu (20/3/2013).
Pembangunan yang terfokus kepada bidang fisik, kata Hartati sama halnya meninggalkan sisi non fisik yang sama pentingnya. Lantaran Ketapang sebagai kota yang tengah berkembang pesat memerlukan sisi non fisik untuk mengimbangi penyakit masyarakat. "Yang sangat saya takutkan adalah anak-anak remaja, jangan sampai mereka ikut terjebak," tuturnya.
Hartati sendiri mengharapkan agar ada pembinaan berkala seperti pengecekan kesehatan, rohani agar WTS mendapatkan penyegaran rohani dan pendidikan untuk memberikan bekal pengetahuan.
Penulis : novi saputra
Editor : Jamadin
Sumber : Tribun Pontianak
0 komentar:
Posting Komentar