KETAPANG – Sungai Laur yang selama ini digunakan warga Desa Daka Kecamatan Sungai Laur Ketapang untuk MCK diduga tercemar zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa) akibat aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) atau dompeng. Warga pun mulai terserang penyakit.
Tokoh masyarakat Kecamatan Sungai Laur Umardani M Selo, 45, mengungkapkan air sungai di Kecamatan Sungai Laur sekarang ini sudah tidak layak lagi digunakan sebagai mandi cuci kakus (MKC) karena sudah tercemar limbah dari aktivitas PETI di pinggiran sungai tersebut.
“Saat ini air keruh sudah seperti kubangan babi. Tidak bisa digunakan warga desa lagi, karena limbah peti sudah mencemari air sungai,” kata Selo, Minggu (3/2), di Ketapang.
Selo mengatakan saat ini sudah ada warga yang terkena penyakit kulit seperti gatal-gatal dan koreng. “Apalagi saat ini musim panas air sulit didapat di desa kami. Selama ini air sungai ini sebagai bahan baku air minum,” ujarnya.
Selo mengatakan, dulu kondisi air Sungai Laur ini sangat jernih. Tapi semenjak beroperasi tambang PETI ini, kondisi air berubah keruh dan sudah tidak bisa digunakan untuk MCK lagi. “Kalau kami mencari air bersih, kami harus ke gunung mengambil air, itu pun jaraknya jauh, untuk membuat sumur bor di daerah kami juga sangat sulit,” ungkapnya.
Selo mengatakan selain penyakit yang menyerang warga desa limbah peti ini juga menyebabkan ikan-ikan di Sungai Laur ini banyak yang mati. Aktivitas PETI tersebut sudah berlangsung hampir setahun. Pihak Kecamatan Laur sendiri, kata dia, tampaknya sudah tidak mampu menangani persoalan PETI ini. “Kami berharap tim illegal mining dari Pemkab Ketapang mau turun ke lapangan,” harapnya.
Diungkapkannya penambang-penambang PETI di kawasan tersebut kebanyakan berasal warga pendatang dari luar daerah Ketapang.
Untuk diketahui, zat merkuri jika terkena kulit bisa menimbulkan iritasi dan dapat menimbulkan kerusakan jaringan kulit puluhan tahun kemudian. Selain itu, air yang terkena zat merkuri jika terminum sangat tidak sehat dan bisa mengakibatkan penyakit diare. Paling berbahaya jika zat merkuri terkena mata, dalam waktu lima tahun ke depan dampaknya baru akan terasa. (jay)
sumber : http://www.equator-news.com
0 komentar:
Posting Komentar