Jumat, 01 Februari 2013

HUT Pemprop ke 56, Tingkatkan IPM Kalbar


KETAPANG – Masyarakat Kalbar patut bersyukur, karena pada tahun 2011, masyarakat Kalbar patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi telah mencapai angka 5,9 persen. Angka ini sudah lebih tinggi dibanding target pertumbuhan ekonomi Kalbar yang telah ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2010-2014, yaitu pada kisaran 4,8 sampai dengan 5,4 persen."Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan buah dari terus meningkatnya investasi penanaman modal dalam negeri da penanaman modal asing. Investasi PMA sekitar 1,3 milyar US Dollar," tegas Mendagri, Gamawan Pauzi dalam amanat yang dibacakan Sekda Ketapang pada upacara HUT Porprop ke 56 tahun 2013. 

Diterangkan peningkatan investasi riil tersebut, membuktikan bahwa iklim investasi di Kalimantan Barat sudah kondusif. Pemerintah pusat mengapresiasi capaian tersebut, dengan memberikan penghargaan berupa rigional champion tahun 2011 kepada Gubernur atas nama masyarakat Kalimantan Barat, secara keseluruhan. Disampaikan Mendagri, bahwa hal ini tentunya telah meningkatkan daya saing provinsi Kalimantan Barat. Pertumbuhan ekonomi Kalbar masuk dalam kategori pertumbuhan ekonomi berkualitas, karena mampu mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, melampaui target RPJM 2010-2014. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran pada dasarnya merupakan gambaran meningkatnya kesejahteraan rakyat.
Disampaikan Sekda Ketapang yang menjadi inspektur upacara bahwa, capaian keberhasilan pembangunan Kalimantan Barat tahun 2011 sangat terkait dengan indikator sosial yang sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari indikator ekonomi. Angka indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat terus meningkat dari 68,7 pada tahun 2008 menjadi 68,79 tahun 2009, dan menjadi 6,15 pada tahun 2010. Kemudian meningkat lagi pada tahun 2011 menjadi 69,53. Begitu pula angka harapan hidup masyarakat Kalbar dari tahun 2008, mengalami peningkatan dari 66,30 menjadi 55,45 pada tahun 2009, 66,60 pada tahun 2010, dan mengalami peningkatan lagi menjadi 66,75 pada tahun 2011. Disebutkan juga, Masyarakat Kalimantan Barat tentunya juga patut bersyukur.Karena pada tahun 2012 telah dimulai pelaksanaan pembangunan jembatan Tayan, untuk mendukung jalan trans Kalimantan Lintas Selatan, yang melintasi provinsi Kalimantan Barat sekaligus untuk mendukung akses transportasi jalan menuju propinsi Kalimantan Tengah.
Ia menjelaskan, memang tidak mudah unuk memastikan terwujudnya pemerataan hasil-hasil pembangunan. Mengingat begitu luasnya wilayah provinsi ini (sekitar 1,5 kali pulau jawa) dan keterbatasan sumber daya, terutama sumber daya manusia dan pendanaan/anggaran. Dengan demikian harus menjadi kesadarn bersama, sesungguhnya bahwa masih terdapat tantangan yang cukup besar dalam mewujudkan peningkatab kesejahteraan masyarakat, dan pemerataan hasil pembangunan.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya mintakan kepada pemerintah propinsi dan kabupaten kota, se-Kalimantan Barat agar membentuk gugus tugas atau tim lintas sektoral," katanya disampaikan Sekda Ketapang.
Gugus tugas ini dimaksudkan guna percepatan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) masing-masing kabupaten/kota. Harapannya, secara agregat akan meningkatkan peringkat provinsi Kaliamantan Barat di tingkat nasional. Gugus tugas ini harus dapat memastikan upaya-upaya nyata untuk memastikan terpenuhinya indikator-indikator, pengukuran indeks pembangunan manusia atau IPM.
Peringatan Hari ulang Tahun Kalbar ke 56 bertemakan kita sukseskan program dan kegiatan pembangunan daerah, untuk pengembangan ekonomi lokal, dalam rangka peningkatan daya saing daerah, dan indeks pembangunan manusia. Hal ini mengandung makna dan memiliki pesan yang sangat luas, betapa tingginya komitmen pemerintah provinsi kalimantan barat, dan jajarannya yang didukung oleh pemerintah kabupaten ketapang/kota, dan segenap lapisan masyarakat kalimantan barat, guna peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui pengembangan ekonomi lokal. Yang pada akhirnya diharapkan akan mampu meningkatkan daya saing daerah, dan indeks pembangunan manusia propinsi Kalimantan Barat. "Tema tersebut saya nilai sangat relevan, dengan permasalahan kontemporer saat ini, dimana peningkatan daya saing daerah dan indeks pembangunan manusia atau IPM, harus menjadi fokus para kepala daerah di seluruh Indonesia," paparnya.@
 

0 komentar:

Posting Komentar