Senin, 23 Juli 2012

Ketapang dapat Penghargaan dari Presiden

Citizen Reporter
Andi Candra | Staf Humas Pemkab Ketapang

Presiden Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada Kabupaten Ketapang, Pemberian penghargaan itu dikarenakan Ketapang  mampu meningkatkan produksi beras diatas 5persen. Piagam penghargaan tertanggal 11 Juni 2012 diserahkan Wakil Presiden RI dan diterima oleh Bupati Ketapang, Drs Henrikus M.Si pada tanggal 18 Juli 2012. 

Penghargaan mampu meningkatkan produksi beras di atas 5 % di terima Kabupaten Ketapang bersama dengan Singkawang, Landak, Melawi, Kayong Utara, dan Pontianak. "Kabupaten Ketapang mampu meningkatkan produksi beras sebesar 16,39 persen per tahun," kata Ir.C.Syamsu Akhyar, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ketapang.

Penghargaan tersebut, dianggap berprestasi dan mempunyai komitmen dalam  pembangunan pertanian Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) . Dalam acara tersebut 117 Bupati dan Walikota yang menerima penghargaan dan khusus Kalimantan Barat kabupaten /kota yang menerima penghargaan tersebut antara lain Kabupaten Ketapang, Landak, Melawi, Kayong Utara, Singkawang dan Kota Pontianak.

Ditambahkan Humaidi, Kabid Tanaman Pangan dan Holikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Ketapang diraihnya penghargaan tersebut tidak lepas dari komitmen masyarakat dan pemerintah Kabupaten Ketapang untuk memajukan pertanian. Bahkan, dalam memberi contoh ke
masyarakat, Bupati Ketapang langsung turun mengolah lahan. Ini terbukti, di areal milik pribadi Bupati Ketapang Drs Henrikus M.Si di Sungai Awan Kanan, Kecamatan Muara Pawan.

Selain Bupati Ketapang terjun langsung memberikan contoh kepada masyarakat menanam padi bibit unggul, maka Dinas Pertanian dan Peternakan Kab.Ketapang berupaya mendukung peningkatan produksi beras nasional (P2BN) meliputi, peningkatan penyediaan bibit/benih unggul,
pengendalian hama pnyakitm pengembangan lahan pertanian tanaman pangan, pengembangan kuantitas produksi, optimalisasi sarana dan prasarana, pengembangan pengelolaan lahan dan air

Dia menerangkan terwujudnya ketahanan pangan dihasilkan oleh bekerjanya suatu sistem dari unsur-unsur yang merupakan sub sistem ketersediaan, sub sistem distribusi dan sub sistem konsumsi. Pembangunan ketahanan pangan memerlukan harmonisasi dari pembangunan ketiga sub sistem tersebut.

"Pendekatan yang dapat di tempuh adalah koordinasi dan pemberdayaan masyarakat secara partisipatif, pendekatan ini berbasis pada sistem  dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkelanjutan, berkerakyatan, dan desentralistis," urai Humaidi menjelaskan panjang lebar. Source

0 komentar:

Posting Komentar